Semua mata tertuju ke arah pelataran yang hendak menampilkan pertarungan terakhir. Sepertinya baik Lemin maupun Casanova sudah mulai hendak megeluarkan jurus dan strategi paling muktahir. Masing-masing pihak sudah tidak sabar ingin mengalahkan satu sama lain. Ini bisa terlihat dari sorot mata mereka yang sangat tajam dan bengis.
Putri Shao-Yin dan juga Lily hanya bisa pasrah dengan keadaan yang terjadi. Bagaimanaun keduanya tidak bisa ikut campur dan berperan sebagai penonton untuk menyaksikan hasil akhir pertarungan ini. Terutama bagi Shao-Yin, yang merasa khawatir jika sampai Casanova kalah. Sebab itu artinya dia akan kehilangan tahta dan juga suaminya.
"Casanova, jangan sampai kalah!" pekik Sang Putri memberi semangat.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com