Elliana berhasil menahan tepian tebing tepat pada waktunya dan bergantung di situ.
Ia melihat ke bawah pada batu-batu yang langsung larut dalam air, dan hatinya bergetar.
Ia tidak perlu diberitahu dua kali bahwa tidak ada cara ia akan hidup satu menit lagi jika ia jatuh ke dalam lava yang mematikan itu.
"Yaretzi, tolong aku," rintih Elliana, dan penyihir itu berjalan ke arahnya, melihatnya dengan rasa kesal tergambar di wajahnya.
"Itu sebabnya aku bilang jangan menyentuh apa pun tanpa izin, bukan? Sekarang tetap bergantung di sana sampai aku menjelaskan semua aturan," kata Yaretzi, dan Elliana menunduk sebelum mencemberut.
Kakinya terasa tidak nyaman. Hampir terlihat seperti ada yang meniupkan udara panas ke kaki mereka dan air mata panas menggenang di matanya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com