webnovel

Menerobos Alam Adipatih

Dengan cepat menyerap energi kristal yang besar tingkat Kanuragan Jay kini naik menjadi Senopati Tinggi yang setara dengan 6x kekuatan manusia dan ditambah dengan ajian yang hebat akan menjadi 9x kekuatan manusia

Hal ini tentu sangat menyenangkan Jay, tetapi dia juga sadar kini saatnya dia mempersiapkan untuk menerobos karena dia sudah di puncak dari alam Senopati

Dan hanya pembatas kecil yang memisahkannya dari alam Adipatih, yang tentu ini membuat dirinya harus lebih ekstra berkonsentrasi saat akan menerobos

Kembali Jay harus memerintahkan timnya untuk menginap lagi di Hotel ini, sedangkan dirinya bersiap mempersiapkan terobosan yang akan dibantu oleh Angel

waktu berlalu dengan cepat langit yang semula terang kini telah berubah menjadi gelap kembali dan segera bulan serta bintang akan bersanding kembali

Di dalam ruangan president dari Hotel, Jay yang telah bersiap selama satu hari kini akan memulai terobosannya menuju alam Adipati

Dalam satu hari persiapan menerobos, Jay diwajibkan untuk berpuasa menahan makan dan minum, serta tak lupa mengendalikan hasrat dan nafsunya

Karena untuk membuat terobosan selain kekuatan fisik dan tenaga dalam yang diperlukan, elemen jiwa adalah hal yang juga sangat penting

Karena dalam diri manusia tidak hanya fisiknya saja yang perlu makan, tetapi Ruh atau jiwanya juga butuh makanan

Dan dalam hal ini puasa adalah salah satu cara memberi makan Ruh manusia, yaitu kembali membuat Ruh atau jiwa mereka ke dalam keadaan suci

Karena jika saat seorang pejuang sebutan mereka yang berhasil mempelajari ilmu Kanuragan, jiwa adalah salah satu sarat dalam pengendalian diri

Sudah menjadi rahasia umum bahwa semakin manusia memiliki kekuatan semakin dia akan tergoda dengan segala hal yang ada dalam pandangannya

Begitu juga mereka yang disebut pejuang yang mempelajari ilmu Kanuragan, mereka memiliki kemampuan lebih dibanding dengan kebanyakan manusia pada umumnya

Sehingga dengan kekuatan besar yang mereka miliki wajar bagi mereka untuk berpikir besar kepala, dan untuk itulah jiwa adalah pengontrol yang telah ada untuk menjaga mereka tetap berlandaskan pada kemanusiaannya

Karena jika para pejuang ini gagal menjaga jiwa mereka, maka perilaku mereka bisa dibayangkan dan hanya kehancuran bagi diri mereka dan alam yang akan mereka ciptakan

Oleh sebab itu kemanusiaan yang di Jaga oleh jiwa, akan berubah menjadi perilaku binatang yang menggantikan akal pikiran mereka

Dan karena itu, pejuang yang gagal dalam mengendalikan jiwa mereka akan menjadi seorang perusak. Sehingga penerobosan dalam kenaikan ilmu Kanuragan mensyaratkan adanya pengendalian jiwa

Yang satu- satu caranya dengan memberi makan jiwa dengan berbagai perbuatan yang membuat jiwa mereka tetap stabil atau bahkan suci

Kembali ke kondisi Jay yang telah menyelesaikan puasa satu harinya sebelum menjalankan terobosan menuju alam Senopati

Di dalam kamar kini penuh dengan bau wewangian yang berasal dari minyak pewangi dan juga dupa herbal yang dibakar

Adapun fungsinya adalah kembali untuk memberi makan jiwa yang ada di dalam diri manusia, jika puasa adalah satu cara, maka menghirup wewangiaan alami adalah cara lain yang dapat dilakukan untuk memberi makan Jiwa

Tidak ada cahaya di dalam kamar, hanya keheningan dan juga ketiadaan yang mendominasi di dalam kamar tersebut

Duduk di tengah kasur Jay dengan posisi bersila dan menyatukan kedua tangannya, kini sedang berkonsentrasi untuk memasuki dunia batinnya

Lewat bimbingan angel yang telah disampaikan di awal persiapan, Jay mencoba memasuki alam batinnya

waktu terasa sangat cepat berjalan di luar kamar, dan sebaliknya waktu terasa sangat lambat berjalan di dalam kamar

Seolah menanti penantian yang panjang, Jay hanya merasakan sebuah jalan yang teramat panjang yang kini ia susuri

Tidak ada apa-apa di jalan tersebut, hanya sebuah jalan setapak kecil berdiameter satu orang yang bisa melewatinya

Dan disamping dari jalan tersebut, semuanya gelap tidak ada wujud hanya kegelapan murni, sedangkan cahaya hanya terpancar dari jalan setapak tersebut

Yang menjadi pelita dalam gelapnya gulita, Jay tidak tahu sampai kapan ia akan terus berjalan namun yang pasti dia merasa sudah terlalu lama

Seiring berjalannya waktu hatinya menjadi gelisah dan tidak karuan, banyak pikiran aneh yang muncul di dalam kepalanya

Seolah memberikan berbagai saran kepadanya untuk segera berhenti atau melangkah keluar dari jalan setapak ini

Tetapi kembali Jay teringat pesan dari angel, " Tuan muda selama dalam masa penerobosan, Tuan muda harus teguh dan ikhlas itu adalah satu-satu caranya untuk Tuan muda berhasil menerobos"

Mengingat ini Kelelahan yang semula menghinggapinya sirna seketika, dan tekat untuk terus maju menjadi lebih kuat.

Hal ini terus berlangsung dan semakin lama terasa semakin jauh ia melangkah, tetapi kini rasa ragu itu seolah muncul lagi di dalam pikirannya

Dan seperti godaan yang tak tertahankan terus membisikkannya dengan kata berhenti dan keluar

Kini dalam diri Jay ada perkelahian antara kemauan dan juga godaan, dan seiring berjalannya waktu keduanya bertarung dengan sengit untuk mempengaruhi jiwa Jay

Hanya waktu tampaknya yang bisa membuktikan pemenang dari pertarungan ini, dan tentu Jay yang menjadi objek dari pertarungan kini dalam kondisi yang tidak baik

Dirinya kini penuh dengan keringat yang mengucur dan ada perasaan campur aduk yang ia rasakan ketika setiap langkah yang ia ambil keraguan menjadi semakin kuat menggoda

Tetapi ia tetap bertahan meski ia juga ragu, karena baginya ia tidak bisa kembali sebab tujuan besar ada di pundaknya dan dia harus memukulnya hingga garis finish

Jay terus berjalan tanpa berhenti tetapi kini langkah kakinya menjadi semakin berat, seolah - olah ada yang menyeret kakinya untuk berhenti

Dan perasaan cemas kini datang menabahkan keraguan yang semula sudah menggoda, dengan kombinasi keraguan dan kecemasan beban yang ditampung jiwanya menjadi semakin berat

Hanya tekat yang kini menguatkannya dan kepercayaan dalam impiannya yang menjadi penggerak langkahnya yang berat

Hingga ia merasa perlahan namun pasti langkahnya yang semula berat menjadi lebih berat dan lebih berat

Ia merasa ingin berteriak dan berkata menyerah tetapi mulutnya menjadi rapat dan tertutup sendiri, seolah tidak membiarkan kata itu keluar dari mulutnya

Dia tidak tahu apa dan kenapa bibirnya menjadi rapat dan suaranya menjadi hilang, karena kini yang ia rasakan dirinya berjalan sambil menggendong batu besar

Batu besar yang tiba-tiba saja muncul di benaknya dan tidak ada wujud nyata, batu besar yang menindas jiwanya untuk membuat menyerah melangkah lebih jauh

Tapi sekali lagi dia bertekat dan bertekat untuk terus maju, sampai tiba-tiba saja lututnya terjatuh dan dirinya menjadi berbaring di jalan itu

Bernafas dengan sesak dan menjadi remang penglihatannya, seolah-olah dia sekarat dan siap mengakhiri perjalanan ini kapan saja.

Next chapter