webnovel

Raja Para Kesatria

Sebuah cerita perjalanan Pangeran Sura yang telah menghancurkan pusat kekuatannya untuk menyelamatkan Ibu, kakak dan neneknya dari kematian akan tetapi membahayakan dirinya sendiri dan mengakibatkan pertumbuhan kekuatannya mengalami hambatan sehingga tidak bisa mengembangkan keahlian beladiri ya di dunia yang penuh dengan raksasa dan monster. Akan tetapi Pangeran Sura mendapatkan Ilham dari para dewa sehingga bisa meningkatkan kekuatan jiwa nya dan membantunya dalam mencapai keinginannya

Hendy_Irvan · Eastern
Not enough ratings
26 Chs

Serangan

Disebuah kerajaan yang damai dan sejahtera, terdapat banyak penduduk yang juga hidup dengan aman, sampai dipenjara kerajaan pun hanya bisa di hitung jari beberapa kriminal yang berasal dari kerajaan itu, karena kebanyakan dari mereka adalah kriminal dari daerah luar kerajaan. Diantara mereka terdapat manusia bahkan iblis yang ditahan dan menunggu eksekusi kematian mereka karena telah mengganggu ketenangan dan ketentraman kerajaan ini.

"Aaaaahhh" sebuah erangan hebat terdengar dari sebuah ruangan di istana kerajaan yang damai itu.

"Hormat Saya Yang Mulia Raja" seorang pemuda dengan pakaian besi dan memegang tombak membungkuk

"Ada apa penjaga?" Sembari menyeringai kan senyum

"Permaisuri saat ini sedang dalam proses melahirkan yang mulia" jawab pemuda itu

"Baiklah aku akan segera kesana" Jawab sang Raja

"Patih temani aku" ia berdiri sambil melihat orang yang ikut berdiri disampingnya tersebut

Sang Raja dan Patihnya segera bergegas ke ruangan Permaisuri

"Aaaaaaaa" terdengar teriakan kamar tersebut

"Huuuuuu" Mencoba bernapas sambil sesekali melakukan tekanan untuk melahirkan bayi yang ada di rahimnya.

"Mahardika cepat kesini, istrimu sedang melahirkan" suara dari seorang wanita tua yang berumur sekitar 60-70 tahun tapi terlihat seperti umur 40 tahunan karena perawatan kerajaan.

"Baik ibu, bagaimana keadaan Khasna Bu?" Jawab pria paruh baya yang mengenakan pakaian raja dengan khawatir

"Dia mulai merasakan kontraksi pukul 7 malam tadi, jadi ibu bergegas memanggil tabib putih[1] untuk membantu proses persalinan" jawab wanita tua itu

Seorang anak berumur 6 tahun mendekati Mahardika "Ayah apakah aku akan mendapatkan adik laki-laki?"

"Sepertinya begitu, kamu harus menjaganya saat dia lahir nanti Bisma!" Berkata seraya menyeringaikan senyum kepada anak pertamanya tersebut

"Yeay aku punya adik laki-laki, paman aku akan mengajarinya memanah nantinya" Kata Bisma kepada orang berpakaian putih yang ada di sebelah ayahnya

"Jadilah kakak yang hebat Pangeran!" Jawab Patih Yin kepada Bisma seraya menggelengkan kepala dan tersenyum

••••••••

Sementara itu di sisi lain kerajaan

"Ibu Permaisuri Khasna melahirkan sedang melahirkan putra ke duanya" mendekati wanita berambut putih dengan jubah kerajaan untuk memberitahu situasi saat ini

"Ini tidak bisa dibiarkan anak ku Ratih, kita harus menghilangkan putra ke 2 permaisuri Khasna" Berkata kepada selir Raja Mahardika

"untuk menyingkirkan Bisma saja adalah hal yang sulit apalagi ditambah dengan adiknya yang akan lahir" kata wanita berambut putih tersebut

"Lalu bagaimana Bu?" Tanya Ratih dengan cemas

"Tenang anak ku, memang permaisuri Khasna tidak bisa didekati sekalipun saat dia mengandung, akan tetapi malam ini pasti pertahanan kerajaan lemah."

"Pamanmu Sangkala sudah siap untuk menyerang dan menculik putra ke 2 Khasna. Kerajaan kita pasti akan bangkit dari keterpurukannya" jawab wanita berambut putih itu dengan menyeringaikan senyum di sudut bibirnya

"Baik ibu, semoga saja rencana kita berhasil" berkata dengan kegembiraan dalam hatinya

••••••••

Di depan gerbang istana setinggi 5 meter terdapat tower penjaga pertahanan yang sedang melihat keadaan sekitar kerajaan

"Wosshh"

"Sreek" Tiba tiba darah mengalir dari tenggorokan 3 penjaga yang ada di atas tower tersebut karena tertusuk anak panah hitam

"Masuk dan buat kekacauan di halaman utama istana, setelah perhatian penjaga kerajaan teralihkan ke halaman utama pasukan ke 2 menyergap dari belakang untuk menculik Pangeran ke 2" berkata pria dengan berbaju hitam kepada pasukannya.

"Whooss"

"Whooss"

"Whooss"

80 prajurit masuk ke dalam istana.

Prajurit tersebut terdiri dari warior tingkat 8 sekitar 60 orang dan 20 diantaranya warior tingkat 9

Mereka menyerang secara griliya kedalam istana memanfaatkan gelapnya malam.

Kemudian memulai kekacauan di dalam istana

•••••••••

"Oooaaaaaa"

"Ooaaaa"

Teriakan tangisan bayi terdengar dari dalam kamar Permaisuri Khasna

"Anaku lahir hahahaha"

"Putra ku lahir hahaha"

"Ibu, Patih Putra ke 2 ku lahir hahaha kerajaan Nafas Kehidupan telah diberkati sang Dewa hahaha" berkata Mahardika dengan bangga dan bahagia

"Aku akan melihat Putra Ke 2 ku" Melangkah maju untuk memasuki kamar Permaisurinya

Tiba tiba

"Duk, Duk, Duk, Duk "

Suara derap langkah kaki yang kokoh tergesa gesa menuju ke arah Patih dan Raja

"Hormat kami Baginda Raja, izin melaporkan istana sedang diserang, Musa dan pasukannya sedang menangani serangan tersebut" jawab Jendral Misa

Di Kerajaan Nafas Kehidupan terdapat 9 Jendral besar yang tersebar di seluruh Area Kerajaan dan menyisakan 2 Jendral di Istana yaitu Jendral Misa dan Jendral Musa atau yang lebih dikenal Jendral Kembar Istana

Masing masing Jendral membawahi sekitar 3.000 sampai 5.000 orang akan tetapi pasukan khususnya hanya berjumlah 60-100 orang dengan kemampuan hebat.

"Apaa? Diserang, Jendral siapkan pasukan dan lindungi warga istana" Perintah Mahardika Kepada Misa

"Patih Yin Siapkan Pasukan Matahari Suci" perintah Mahardika pada Patih Yin

"Ibu aku pergi dulu, Bisma Jaga Ibu dan Adikmu gunakan Panahmu" Mahardika melihat ke ibunya kemudian memandang anak pertamanya

"Baik ayah" jawab Bisma

[1] Tabib Putih adalah panggilan untuk tabib perempuan yang melayani keluarga kerajaan perempuan

.

Hendy_Irvancreators' thoughts