webnovel

berlatih ilmu berpedang

Setelah mengalami pertempuran kemarin, ia sadar akan kemampuannya yang sangatlah lemah,

ia pun meminta Rio untuk melatihnya.

Senyuman kecil terpancar di wajah Rio, "Apakah kau yakin mau berguru denganku, soalnya metode pelatihan Hanku sangatlah keras."

Dengan wajah seriusnya Makoto pun bersujud agar Rio menerimanya sebagai murid, "Tentu saja aku yakin, soalnya tidak ada guru yang lebih pantas untuk mengajariku," ujar Makoto.

Melihat apa yang di lakukan Makoto, pada saat itu, Rio pun mulai bersimpati.

"Kalau begitu tunggu sebentar."

Ia pun mengambil sebuah peti yang berisikan kristal pendeteksi setatus, ia menyuruh Makoto agar meletakkan tangannya keatas kristal itu, tak-lama kemudian tiba tiba muncul tulisan transparan.

setastistik dasar manusia tingkat : S

HP :25000. LV : 2

ATK :1500. KEAHLIAN: UNIVERSAL

DEF :1500. SENJATA: Mecanik umberela

ST :1500. TALENT POIN: 2

KC. :1500. ELEMENT,: tak terbatas

KS. :1500 MANA :1000000

Skill. Bawaan:BERPEDANG.

Skill. Tingkat "S++": —

Skill. Tingkat "S+":—

Skill. Tingkat"S":—

Skill. Tingkat "A".:—

Skill. Tingkat "B":—

Skill. Tingkat "C":—

Skill. Tingkat "D":—

Informasi tambahan."Tercipta keahlian baru universal keahlian ini memeiliki keunikan yaitu bisa membuka skill keahlian lain."

Melihat status milik Makoto

Rio pun terkejut karena ia baru tahu ada keahlian yang begitu mengerikan seperti keahlian universal. Di tambah lagi Makoto mempunyai element tak terbatas, karena pada umumnya manusia hanya memiliki 1-4 element saja, dan fungsi dari element adalah membuat farina sihir.

Tak lama kemudian matahari yang bersinar begitu terang berubah menjadi gelap, seorang gadis yang bernama Gelsya sedang menyiapkan makanan, dia begitu ahli dalam memotong sayur dan menyiapkan bumbu, tak lama kemudian meja yang awalnya kosong berubah menjadi banyak makanan.

Setelah selesai makan, mereka bertiga tertidur sangat pulas.

Di pagi yang cerah Rio dan Makoto berjalan menuju tempat latihan, sebelum memulai latihan Rio berkata, "Pelajaran pertamamu adalah dasar dasar menggunakan pedang." sangking tak sabarnya Makoto pun mendesak Rio agar segera memulai pelatihannya.

Dengan tatapan sabar Rio pun berkata,

"Ingat jangan pernah berhenti mengayunkan pedangmu, sebelum aku menyuruhmu untuk berhenti, kalaukau tak menurut silahkan cari guru baru aja."

Makoto pun melakukan apa yang di perintahkan oleh Rio, walaupun keringat terus menetes, matahari siang yang begitu menyengat, rasa haus dan lapar begitu menghantuinya, ia tetap tak menyerah. "Pasti aku bisa melewati hari hari penyiksaan ini." batin Makoto, yang hampir putus asa, setelah satu bulan Rio pun menyuruh Makoto untuk menyudahi latihannya.

Saat melihat tekad muridnya yang begitu ingin menjadi lebih kuat Rio pun merasa kagum. Dan hanya dia lah satu- satunya murid yang berhasil menaklukan tes penyiksaan yang di atur olehnya. "Bagus nak kau memiliki tekad yang besar untuk menjadi lebih kuat, apakah kau siap dengan latihan selanjutnya,"ujar Rio sambil memberi Makoto makanan.

Dengan raut wajah yang begitu kesal seakan akan perjuangannya selama ini hanya di anggap main-main, ia pun menodongkan senjatanya kearah Rio,

"Setelah melihat perjuanganku selama ini kau masih belum percaya denganku ya."

Raut wajah Rio yang awalnya begitu datar, tiba-tiba berubah drastis ia pun terkagum dengan keberaniannya Makoto, soalnya hanya dia lah satu satunya murid yang berani menodongkan senjata dihadapannya. "Aku memuji keberanianmu bocah, kalaukau emang merasa hebat coba tiru teknik ku ini!" ia pun memasang kuda-kuda bertarung, tak lama kemudian serangan zik-zak dengan kecepatan tinggi melesat ke depan, pada saat yang sama Makoto melihat Rio seperti menari selayaknya naga terbang di awan, dan seketika tanah yang awalnya rata menjadi timpang yang membentuk seperti naga, di saat melakukan teknik tersebut Rio mengayunkan pedangnya ke kiri dan ke kanan, dan saat serangannya akan berakhir ia melompat dan memutar tubuhnya 90°, seketika daun yang ada di pohon berhamburan.

Teknik ini bernama tarian dewa naga, setelah selesai mengeluarkan teknik yang begitu menakjubkan. Rio pun berkata, "Ingat jurus ini akan berefek negatif pada kakimu, rasa nyeri yang menyakitkan pasti akan kau alami saat pertama kali menggunakannya."

Tanpa menghiraukan peringatan gurunya, ia pun mencoba menyerang segerombolan monster serigala yang ada di hadapan mereka berdua ia pun menggunakan teknik yang barusan di lihatnya, dan seketika Makoto berhasil membantai seluruh monster serigala, Tiba- tiba apa yang di peringatkan oleh Rio pun terjadi. "Ah sial...rasa sakit apa ini," ujar Makoto sambil merintih kesakitan."Dasar bocah ceroboh kan aku tadi sudah mempringatimu," bentak Rio. sambil menyembuhkan luka milik Makoto, ia menggunakan sihir penyembuhan untuk menyembuhkan luka dalam milik Makoto, seketika kening Makoto mengkerut karena luka yang di deritanya sembuh seketika. "Ini namanya adalah sihir penyembuhan, fungsi dari sihir ini hanya menyembuhkan luka dalam saja," ujar Rio.

setelah selesai menyembuhkan luka yang di alami Makoto, Rio pun menghampiri mayat monster serigala.

Karena rasa penasarannya begitu besar Makoto pun menghampiri Rio yang sedang mengambil kulit dan kuku mayat monster itu."Kau sedang melakukan apa?" tanya Makoto. Dengan raut wajah bingungnya.

"Apakah kau tau bahan yang di gunakan untuk membuat baju di dunia ini?" Tanya Rio.

"Tidak," sahut makoto dengan wajah polosnya.

"Baju yang ada di dunia ini terbuat dari kulit monster dan sayarat untuk membuat baju kau harus memiliki, skill mekanis."

Setelah mengetahui hal tersebut Makoto pun mengecek LV dan talent poin nya sekarang, kening Makoto pun mengkerut karena LV nya telah mencapai 45 hanya kurun waktu satu menit. ia pun menggunakan talent poinnya untuk membuka, skill mekanis.

Ketika keadaan sudah mulai tenang tiba-tiba serangan monster berikutnya datang dari arah utara, kedatangannya seperti bencana alam tanah yang awal tenang menjadi begitu bergetar, monster itu berkaki enam, badannya bertubuh besar warna kulitnya hitam dan ada garis putih di tengah tengah badannya, matanya merah, dan nama dari monster itu adalah spider women.

"Akhirnya musuh yang kuat tiba juga," ucap Rio, dengan senyuman kecilnya.

Setelah spider women berhadapan langsung dengan Rio, monster itu pun mulai menyerang dengan jaring yang sangat lengket, Rio pun membalasnya dengan serangan jurus naga api, Dan seketika sepider women tumbang, "Bukankah jurus itu yang kau gunakan waktu menyelamatkanku dulu ya."ucap Makoto dengan mata berbinar,

"Oh..ya paman bisa kah kau mengajariku cara menggunakannya?" Rio pun tertawa terbahak bahak ia pun berkata. "Teknik tadi aja belum kau kuasai jangan mimpi dong dasar bodoh."

Mendengar perkataannya Rio, raut wajah Makoto menjadi cemberut ia pun menunjuk langit, "Baiklah aku berjanji akanku kuasai jurus ini dengan waktu dua Minggu saja."

Rio pun semakin tertawa terbahak bahak ia pun berkata.

"Apa kau yakin dengan ucapanmu barusan,sedang si Gelsya aja perlu waktu dua bulan untuk menguasai teknik tersebut."

Dengan tatapan sinisnya Makoto menjawab "tentu saja yakin."

Dua Minggu kemudian.