webnovel

Raja Jadilah Peliharaan Ratu

Angelia Calista seorang artis paling populer seorang Dewi kecantikan di dunia hiburan tidak segaja mati di bunuh oleh mantan pacarnya karna tidak ingin putus darinya ia berfikir hidupnya sudah berakhir tapi siapa tahu dia malah hidup dan pindah ke tubuh seorang putri manja dari keluarga bagsawan di dunia yang aneh Sial aku kenapa ada di sini bukannya aku mati, pria sialan buatku mati seperti ini tapi aku takut ahhh aku sedih ya sudahlah pasrah itu mungkin karma untukku kuputuskan aku akan tinggal di dunia ini dengan baik aku sudah bertekat tidak ingin jatuh cinta atau aku akan menahan diri tidak tergoda kecantikan Aku takut mati bisa bisa aku di bunuh dan mati lagi oleh pria gila, aku harus berubah Tidak tidak siapa yang bisa memberi tahu aku bagaimana orang orang di dunia ini mereka pria pria itu mereka sangat tampan cantik seksi aku tidak bisa menahannya ingin rasanya aku menculik mereka semua tidak tidak aku tidak tahan godaan kecantikan, brengsek bagaimana caranya aku tidak tergoda oleh kecantikan mereka sangat mengoda ayo Angelia tahan Bisa tidak seorang Angelia Calista mendapat pria yang akan membuat ia jatuh cinta ayo baca ceritanya Oke penasaran liat ceritanya ya temen temen next......

Amali_Natha · Fantasy
Not enough ratings
18 Chs

Pekerjaan

Nataniel merasa ingin tercekik melihat wakilnya di samping bicara dengan harmonis bersama putrinya, sangat masam ingin segera mengusir wakil Kim pergi tapi saat melihat putrinya yang cantik tersenyum dan bertingkah manja memegang lengannya, menghembuskan napas hah, "wakil Kim ayo sarapan bersama"

Tersenyum hampir ingin tertawa atas kemenangannya dan kemalangan tuannya, Kim minjun berkata dengan rendah hati " baiklah tuan, nona terimakasih, saya tidak sabar mencoba masakan yang anda buat"

"Masakan Angelia sangat enak, kamu harus merasa terhormat mencobanya"

"Yah tuan, tentu itu kehormatan saya"

Aku memecah suasana antara ayah dan wakil Kim yang sepertinya tidak terlalu bagus

"Ayah,wakil Kim ayo kita pergi"

Oh, "bagus"

🌺🌺🌺🌺

Karna ada wakil Kim yang ikut sarapan bersama ayah dan aku, kami tidak jadi bersarapan di di kamar ayah

Turun ke ruang makan, pelayan pun sibuk menyiapkan makanan di meja, duduk di kursi tempat biasa aku dan ayah yang berdampingan, tuan Kim duduk di depan kami menunggu makanan siap di pindahkan

Baru saja aku ingin mengatakan ayo kita makan tiba tiba ada sesuatu yang melompat di atas meja makan mengejutkan semua orang

Ayah langsung sigap ingin memukul apa itu, tapi saat itu terdengar suara cicici mengejutkanku

"Ayah jangan" teriakku, lalu huru buru mengambil sesuatu yang mengacaukan meja

"Sayang apa itu?" Tanya Nataniel

Huk, "ayah tidak apa apa, maaf mengacau ini binatang sihir yang baru aku beli" menunjukkan xiaojiu

"Kapan kamu beli itu?"

"Kemarin saat aku pergi ke kota ayah"

"Hah kenapa binatang sihirmu sangat lemah"

"Tidak apa apa ayah, ini bisa jadi binatang peliharaan"

"Nona binatang jenis apa itu?, Saya tidak pernah melihat yang seperti itu"

"Hem tidak tahu juga tuan Kim, pemilik toko juga tidak tahu apa itu"

"Apa anda telah di kontrak nona?"

"Sudah wakil Kim, tapi Baijiu juga tidak tahu dia binatang sihir jenis apa"

"Oh itu sangat aneh"

"Baiklah, tidak apa itu hewan apa, yang penting lia menyukainya"

Tersenyum "ayah terimakasih"

"Sama sama sayang, nah sayang ayo kita sarapan, ayah hampir mati lapar"

Ehehe, "ayah kamu bercanda, baik ayah, tuan Kim ayo kita mulai makan"

Kami makan dengan sangat harmonis, tidak banyak bicara saat makan kami sibuk dengan makanan masing masing

Wakil Kim sangat menyukai makanannya, ia bertanya masakan aku sangat enak, tentu saja itu membuat aku senang

Selesai kami makan, tuan Kim tidak tinggal lama, ia masih memiliki banyak pekerjaan jadi ia pergi dulu

Ayah dan aku duduk di di ruang santai sedang minum teh bersama

"Ayah apa kamu tidak bekerja?"

"Tidak sayang, hari ini ayah akan di rumah menemanimu"

Tersenyum "benarkah?"

"Iya, ayah telah izin hari ini, ayah meminta wakil Kim memberi daftar pekerjaan tadi, agar ayah dapat mengerjakannya di rumah"

"Ayah kamu yang terbaik" memuji

"Tentu ayah adalah ayahmu"

Ehehe, "yah ayah adalah ayahku"

Bercanda dan bicara dengan ayah, tiba tiba terdengar suara langkah kaki, secara serentak aku dan ayah melihat secara bersama

Di sana ada cardrik yang sedang berjalan ke arah kami

Melihat siapa yang datang aku tersenyum pada cardrik, "kamu datang?"

Huk batuk, Hem menjawab singkat

Cardrik melihat ke arah jendral memberi salam "komandan selamat siang"

"Selamat siang tuan cardrik, ada perluh apa tuan cardrik yang terhormat datang ke kediaman saya yang sederhana ini?"

Huk huk aku saat itu sedang minum teh, tapi saat mendengar kata kata ayah pada cardrik aku menjadi batuk hampir menelan lidahku, apa itu kenapa aku mencium bau asam

Nataniel melihat putrinya tersedak sampai batuk hingga wajahnya memerah sangat khawatir langsung bangun dari kursinya, mencoba menenagkan Lia "sayang Lia, ada apa? Bisakah kamu baik baik saja?"

Cardirk yang baru saja di sindir oleh komandan jendral langsung memerah tapi tidak sempat menjawab di sambut batuk oleh Lia ia juga cemas, ingin sekali membantu tetapi di sana ada jendral yang mencoba menenagkan Lia

Dengan terpaksa cardrik hanya berdiri di samping, berkata "Lia apa kamu baik baik saja?"

Aku sendiri melihat 2 orang pria tampan yang 1 adalah ayahku dan yang lain adalah sahabatku mereka sangat khawatir padaku karna aku tersedak membuat wajahku merah semakin merah karna malu

Melambai tangan aku berkata buru buru "tidak, tidak apa apa"

"Benarkah" teriak ayah dan Cardirk bersamaan

Wajah Nataniel langsung hitam melihat pada pemuda bau di samping putrinya sedangkan cardrik juga melihat ke arah jendral dengan canggung

4 buah mata bertabrakan seperti percikan listrik, membuat kedua orang cemberut

Aku tidak tahu harus mencairkan suasana, jadi aku memanggil "ayah, cardrik datang untuk mengajak aku berkeliling kota, maaf ayah aku tidak tahu bahwa ayah hari ini sengaja berlibur untukku"

Nataniel menghela nafas, menatap putrinya tercinta tidak berdaya, " tidak apa sayang salah ayah tidak memberitahu kamu di awal, ayah terlalu bersemangat"

"Maaf ayah aku juga lupa memberitahu ayah"

"Tidak apa apa" mengelus rambut

Nataniel melihat cardrik yang berdiri diam seperti pangeran yang tampan menghela nafas, "tuan cardrik, ayo duduk dulu dan minum teh"

Cardrik yang di panggil oleh jendral merasa bergidik, yah meskipun dia dan lia telah berteman lama dan telah sering bertemu dengan jendral, dia masih agak takut

Siapa orang yang tidak mengenal komandan jendral besar kerajaan, di negara ini tidak ada yang lebih ganas tegas dan kejam dari pada jendral

Jangan di tanya bahwa cardrik berani atau tidak?, Jawabannya tentu tidak berani, bayangkan saja bahkan rajapun berpikir 2 kali jika ingin memberi perintah pada jenderalnya takut membuat ia marah

Negara ini sangat aman dan baik belum pernah di serang dan kalah dari perang oleh negara musuh itu karna keberadaan orang besar di hadapannya ini, Komandan Jendral Besar Marinir Kerajaan Naga Surgawi Tuan Nataniel Calista

Orang paling kuat, paling tegas paling berwibawa dan paling di hormati setelah raja, dan mungkin dia yang seharusnya cocok menjadi raja

Menghela nafas aku berterimakasih dan duduk di kursi minum teh yang di tuang langsung oleh Lia untukku

Melihat gadis cantik itu lalu meilhat jendral di depanku yang sedang bicara dengan bahagia, suasana sangat halus

Aku akhirnya tahu apa yang sering di katakan oleh orang orang, seorang pria adalah peliharaan anak perempuannya

Ingin sekali aku tertawa, tidak menyangka bahwa jendral yang sangat kejam di luar adalah seorang pria kecil yang cemburu hanya untuk putrinya

Bicara banyak hal aku dan ayah saling bercanda, sesekali aku mengajak cardrik bicara

Di akhir pembicaraan kami akhirnya sepakat bahwa aku ayah dan cardrik akan pergi bermain bersama untuk melihat kota

Mendiskusikan bahwa aku akan pergi ke keluar untuk bekerja, awalnya ku kira ayah akan menolak tapi siapa tahu ia sangat senang dan mendukung

Ayah dan cardrik setuju dengan senang hati,mereka bilang bahwa itu bagus untuk aku agar tidak selalu di kastil

Kami berada di dalam mobil yang sama menuju kota, ayah berkata pekerjaan apa yang aku inginkan