webnovel

Raison D'etre : The Revenant

Kegelapan datang akan adanya sebuah bencana , disebabkan oleh sebuah keegoisan yang menyebabkan dunia hancur dan kacau balau Keinginan untuk membuat dunia berdamai justru malah membuat dunia semakin kacau dan para kegelapan mulai memporak porandakan dunia Keinginan dewi membuat kami semua seperti ini hancur ,rusak bahkan tak bisa hidup kembali yang tersisa hanyalah kematian dan kematian , dunia yang pada awalnya damai berubah menjadi kekacauan . pohon besar Yggdrasil adalah cahaya yang menerangi dunia ini , membawa sebuah kemakmuran dan kesuburan untuk dunia ini . Seorang dewi tinggal dan mengatur pohon itu agar stabil dan tidak kehilangan kendali manusia menyembah dewi itu bagaikan tuhan yang menciptakan mereka dan dunia ini Sebuah kerajaan dan negara yang berada di utara , adalah daerah yang dekat dengan tempat pohon Yggdrasil si pohon kehidupan mereka hidup dengan damai dan memiliki politik yang cukup baik sehingga para warga yang tinggal di daerah kerajaan sangat begitu makmur dan bahagia . Namun peperangan masih saja terjadi antara kerajaan , hal itu membuat Dewi kehidupan dan alam yang bernama Dewi Gaia sedih dan khawatir akan nasib dan takdir manusia ia membuat sebuah keputusan yang buruk sangat buruk Dewi Gaia membuka sebuah portal kegelapan dunia bawah , ia bertemu dengan seorang ksatria kegelapan yang berkuasa akan pasukan Hollow di dunia bawah , Dewa Hades adalah dewa yang mengurus dunia bawah dan tanpa sepengetahuan nya Dewi Gaia melakukan kontrak dengan ksatria kegelapan tersebut dengan ingin menghapus peperangan , ego manusia , dan juga kematian " Aku tidak ingin melihat ....mereka menderita " Itulah yang di ucapkan oleh Dewi Gaia kepada ksatria kegelapan itu , ksatria itu pun mau membantu tapi dengan satu syarat . Dewi yang mendengar hal itu justru kaget namun ia tidak peduli ia ingin sebuah kedamaian abadi . Dari sinilah perjalanan sang karakter utama akan dimulai .

RaiiyaRay · Fantasy
Not enough ratings
18 Chs

Chapter The Village

Setelah perbincangan dengan Theresa selesai , cahaya dari kristal pun muncul menandakan aku harus pergi dan mulai kembali berjalan untuk menemukan portal kegelapan yang lain , Theresa mengatakan ucapan yang biasa ia katakan.

" Semoga dewi memberkati mu .., " kata theresa " aku harap suatu saat kamu bisa mengingat kembali hubungan kita berdua " ia menambahkan perkataan tersebut yang memunculkan pertanyaan kembali di angan ku.

Namun pertanyaan itu seringkali ku tanyakan didalam angan-angan ku , jadi itu bukan suatu hal yang aneh . Disaat aku menyentuh pipi Theresa yang lembut aku juga mengatakan mimpi yang kulihat di dalam tidur ku dan Theresa tersenyum mendengar ucapan ku

" Itu bukanlah mimpi wahai the lost ones , itu ialah ingatan mu sendiri , sepertinya kamu akan mulai mengingat masa lalu mu secara perlahan " itulah yang Theresa ucapkan dengan nada bicara lembutnya , senyumannya yang manis adalah ciri khas dari parasnya , cantik dan elegan

Kembali ke perjalanan ku , aku memanggil sang kuda putih dengan siulan , kuda itu muncul dan aku pun langsung menungganginya, betapa ajaibnya bahwa kuda yang ku panggil langsung membuat ku menungganginya dengan membawa ku terbang ke angkasa lalu duduk di kuda putih itu , tak terlalu tinggi dan tidak terlalu pendek .

Aku pun mengikuti arah cahaya kristal itu , perjalanan cukup jauh hingga membawa ku kesebuah rombongan monster yang membawa sebuah kereta kuda raksasa yang didalamnya terdapat peti peti misterius , monster itu menarik nya dengan sekuat tenaga, terlihat berat namun cukup ringan untuk monster seukuran mereka. Bentuk mereka sendiri layak nya troll ukuran mereka besar dan mirip seperti manusia mereka berjalan dengan kedua kaki mereka dan memiliki dua tangan , kepala dan juga rambut yang terlihat kaku.

Aku berpikir untuk menjarah dan mengambil beberapa barang barang yang berada di dalam kereta kuda yang dua monster itu bawa, dua kereta kuda ditarik oleh dua monster dan tidak ada yang menjaganya ini adalah kesempatan yang bagus, pikir ku. Disaat aku mulai turun dari kuda ku dan masuk ke dalam kereta kuda, tiba tiba para prajurit ksatria penjaga datang dan menyeret diri ku keluar dari belakang kereta .

Aku pun terjatuh dengan cukup keras tapi tidak terasa sakit ,aku kembali bangun dan mulai mengambil pedang Claymore ku serta tameng , aku memegang pedang dua tangan itu hanya dengan satu tangan , secara logika jika aku menggunakan pedang dua tangan tapi hanya menggunakan satu tangan saja maka akan sulit untuk mengendalikan pedang itu karena berat.

Tapi aku justru berhasil membunuh beberapa penjaga yang menjaga kereta kuda tersebut , sisanya hanya para warga undead yang berusaha menyerang namun berhasil ku bunuh dengan begitu mudahnya , semua penjaga telah mati dan saatnya ku ambil seluruh barang yang ada di peti.

Cukup banyak barang yang tersimpan disana , sebuah koin yang entah digunakan apa tidak , pisau lempar , dan sebuah scroll yang bergambar pedang Claymore itu sendiri , aku berusaha membaca apa maksud dari gulungan itu tapi usaha itu gagal dan aku tidak bisa memahami apa isinya meskipun begitu aku menebak bahwa gulungan ini digunakan untuk memperkuat pedang Claymore .

Para monster yang menarik kereta ini tidak bereaksi sama sekali , malah terus menarik kereta nya dan tidak peduli dengan apa yang terjadi di belakang , aku pun pindah ke kereta kedua yang berada tepat di samping kereta yang ku buka dan ku ambil isi dari peti peti nya , isi nya sendiri cukup tidak berguna hanya koin tua dan beberapa kertas seperti sebuah berkas yang ditulis oleh kerajaan

" Huh ....tidak ada apa apa ini , hanya ada koin tua dan sebuah berkas gulungan , " kata ku yang sedang membuka dan melihat satu persatu isi peti di kereta kedua ini

Berbeda dengan kereta yang awal ku jarah , koin koin yang berada di peti masih mengkilap dan bagus , " sepertinya ide yang bagus untuk mengambil beberapa koin , " ujar ku lalu aku kembali pindah ke kereta sebelah dan mengambil beberapa koin , monster yang menarik kereta masih menarik kereta dan tidak bereaksi, sama sekali.

Aku pun kembali memanggil kuda ku lalu melanjutkan perjalanan ku menuju cahaya kristal itu menunjukkan ku , hingga lama kemudian aku pun sampai di sebuah pedesaan di dekat kastil kerajaan yang ukurannya cukup besar sejauh mata memandang , nampaknya desa di kerajaan ini cukup luas dan banyak area untuk di jelajahi .

Sebuah banner terlihat di depan gerbang desa yang terbuat dari batu batu berwarna abu abu tua , dan buka sekedar gerbang masuk saja gerbang ini bagaikan pintu masuk sekaligus benteng yang melindungi desa dan kerajaan itu , banner itu berwarna merah dengan lambang serigala menggigit sebuah pedang .

" Hmm lambang yang cukup familiar ," kata ku , dan aku pun masuk ke area pedesaan, hawa yang ada disana begitu mencekam , sepertinya sebelum kejadian semua ini desa ini mengalami kejadian yang cukup tragis dan menyeramkan .

Aku berjalan dengan tempo gerakan yang lambat , dan terlihat seperti jalan santai , aku menoleh ke kanan dan kiri melihat keadaan desa yang beberapa rumah sudah hancur di beberapa bagian , gosong akibat kebakaran dll .

Aku terus berjalan hingga sesuatu muncul dari sisi gelap dibalik rumah rumah berbahan batu bata dan kayu , sebuah prajurit ksatria dan penduduk yang menggunakan sebuah kayu berada tepat di depan ku dan mereka tampak ingin membunuh ku

Suara erangan mereka bercampur dengan suara gigi mereka yang digertakan memunculkan vibe yang mengerikan juga . Di langit langit desa terdapat banyak sekali mayat manusia yang tergantung di tali selayaknya mayat bekas bunuh diri , dan di bagian atas dinding pelindung desa ada cukup banyak panah penembak yang hancur dan tembok yang rusak beserta darah yang masih basah dan mayat manusia .

Sebuah desa yang menyeramkan namun ini adalah hal biasa bagi ku , menakutkan? Tidak , ini sama saja dengan merasakan rasa sakit tidak terasa apa apa , namun kenapa ketika aku berbincang dengan Theresa hati ku bergetar perasaan macam apa itu ?.

Para mayat hidup yang dahulunya seorang warga yang tinggal disana mulai menyerang di ikuti oleh para ksatria penjaga , aku pun mulai membunuh mereka satu persatu hingga semuanya tak tersisa , mereka cukup sulit untuk di tangani terlebih lagi mereka cukup pintar dan cerdik , aku cukup kagum dengan kemampuan para warga dan penjaga disini .

Aku kembali berjalan , dan menemukan air mancur di tengah desa itu , dengan jalur di kanan dan kiri serta di belakang air mancur itu , dari sini aku harus mencari jalan menuju portal itu karena cahaya kristal berhenti dan tidak menunjukkan kepada ku dimana lokasi portal kegelapan itu , aku pun memutuskan untuk berjalan ke arah kanan

Aku bertemu dengan sejumlah warga yang jongkok dan bungkuk membelakangi ku , seperti melihat sesuatu dan berusaha mengidentifikasi apa yang mereka lihat , ada sesuatu yang terbaring di tanah dan.... apa itu? , aku pun berjalan dengan pelan berusaha tidak menggubris mereka malah mereka menengok secara berbarengan kearah ku dan pertarungan pun tak terelakkan

Aku kembali berhasil membunuh warga yang menyerang ku, total ada 6 warga yang berhasil ku bunuh dan 2 penjaga desa. Aku pun menghampiri kenapa mereka melihat sesuatu hingga jongkok dan menundukkan badannya , dan ternyata yang berada disana adalah seorang pria aneh yang mengenakan topeng gagak .

" Ugh....kepala ku , si-siapa kamu?, " Dia pun terbangun dan memegang kepalanya , sepertinya sesuatu telah terjadi kepada dirinya , aku pun membantu ia untuk bangun dan kembali berdiri

Disaat ia hendak berdiri tubuhnya hampir kembali jatuh mungkin akibat sesuatu yang membuat ia lemah dan kelelahan hingga pingsan di desa yang sudah di isi oleh para kegelapan " hey, terimakasih telah membantu ku ...perkenalkan nama ku adalah Asplekius , " ujarnya dan ia memperkenalkan namanya sesaat ia memperbaiki topengnya yang miring

" Dan aku adalah seorang dokter wabah , aku sendiri dulu tinggal disini bersama teman teman seperguruan ku ...disaat aku kembali justru aku di sambut oleh para monster monster mengerikan itu , " lanjutnya , sepertinya itulah tujuan dia kemari dan aku harus bertanya mengapa ia pingsan tadi

" Lalu kenapa kamu pingsan tadi? Itu adalah suatu tindakan yang bahaya jika kamu tidak berhati hati ," kata ku , dan ia mulai menjelaskan semuanya .

Awal mula ia pingsan adalah karena tingkat energi dan wabah disini membuat ia mual dan pusing pusing , dia sendiri berkata bahwa ini adalah hal aneh yang bahkan belum pernah ia rasakan bau darah yang menyengat , sebuah bangkai mayat manusia tergantung dimana mana serta monster yang begitu banyak, ia merasakan keanehan itu disaat ia baru saja melangkah kan kakinya di gerbang desa. Bau dari wabah itu sama sekali tidak tercium oleh ku namun penjelasan dari Asplekius adalah wabah itu bukanlah seperti wabah biasa lebih seperti wabah magis yang disebabkan oleh sesuatu hal yang kuat

Itulah penjelasannya, memang bahaya tapi aku tahu ' wabah 'yang ia maksud.

[Bersambung]