webnovel

Raison D'etre : The Revenant

Kegelapan datang akan adanya sebuah bencana , disebabkan oleh sebuah keegoisan yang menyebabkan dunia hancur dan kacau balau Keinginan untuk membuat dunia berdamai justru malah membuat dunia semakin kacau dan para kegelapan mulai memporak porandakan dunia Keinginan dewi membuat kami semua seperti ini hancur ,rusak bahkan tak bisa hidup kembali yang tersisa hanyalah kematian dan kematian , dunia yang pada awalnya damai berubah menjadi kekacauan . pohon besar Yggdrasil adalah cahaya yang menerangi dunia ini , membawa sebuah kemakmuran dan kesuburan untuk dunia ini . Seorang dewi tinggal dan mengatur pohon itu agar stabil dan tidak kehilangan kendali manusia menyembah dewi itu bagaikan tuhan yang menciptakan mereka dan dunia ini Sebuah kerajaan dan negara yang berada di utara , adalah daerah yang dekat dengan tempat pohon Yggdrasil si pohon kehidupan mereka hidup dengan damai dan memiliki politik yang cukup baik sehingga para warga yang tinggal di daerah kerajaan sangat begitu makmur dan bahagia . Namun peperangan masih saja terjadi antara kerajaan , hal itu membuat Dewi kehidupan dan alam yang bernama Dewi Gaia sedih dan khawatir akan nasib dan takdir manusia ia membuat sebuah keputusan yang buruk sangat buruk Dewi Gaia membuka sebuah portal kegelapan dunia bawah , ia bertemu dengan seorang ksatria kegelapan yang berkuasa akan pasukan Hollow di dunia bawah , Dewa Hades adalah dewa yang mengurus dunia bawah dan tanpa sepengetahuan nya Dewi Gaia melakukan kontrak dengan ksatria kegelapan tersebut dengan ingin menghapus peperangan , ego manusia , dan juga kematian " Aku tidak ingin melihat ....mereka menderita " Itulah yang di ucapkan oleh Dewi Gaia kepada ksatria kegelapan itu , ksatria itu pun mau membantu tapi dengan satu syarat . Dewi yang mendengar hal itu justru kaget namun ia tidak peduli ia ingin sebuah kedamaian abadi . Dari sinilah perjalanan sang karakter utama akan dimulai .

RaiiyaRay · Fantasy
Not enough ratings
18 Chs

Chapter The Truth

Kaget mendengar perkataan yang di lontarkan oleh Theresa , aku hanya bisa menatap nya dan Theresa hanya memasang senyuman kecil , sepertinya hal ini tak bisa di elakan bahwa portal kegelapan sendiri memiliki jumlah yang banyak , sepertinya teori itu akan ku tanyakan langsung .

" Theresa ....jika ingatan ku belum kembali , berarti keberadaan portal kegelapan masih ada? ," Tanya ku

" Benar sekali , maaf kan saya karena tidak memberitahu anda wahai ksatria " kata Theresa

" Jikalau begitu , perjalanan ku masih belum selesai lalu apa yang terjadi selama aku pingsan? "

" Anda hanya tertidur , selama 3 hari , disaat anda sudah menghancurkan portal tubuh anda melemah dan jatuh pingsan , " jelas Theresa

Setelah mendengar penjelasannya , aku menyadari alasan kenapa kepala ku rasanya pusing , aku jatuh pingsan setelah pertarungan melawan ksatria itu , entah aku panggil apa tapi ksatria raksasa cocok untuk ku pakai sebagai sebutannya

" Penyebabnya sendiri adalah , karena anda terlalu memaksakan diri sehingga luka yang ada di tubuh anda jauh lebih dalam dan mengeluarkan cukup banyak darah , saya tahu apa yang anda lakukan ....itu memang sesuatu yang mengejutkan "

" Maksud mu disaat aku tertusuk sedalam itu , lalu melemparnya sekuat tenaga? "

" Bukan itu saja , anda juga menggunakan kekuatan incantation pedang anda yang membuat tubuh anda semakin melemah , apakah kamu menyadari sesuatu ketika bangun pertama kali ?, " Tanya Theresa

" ...yang aku rasakan hanyalah pusing dan tubuh ku sedikit pegal pegal , itu saja , " jawab ku

" Ya itulah efek sampingnya , usahakan agar anda tidak melukai diri Anda sendiri dengan luka yang cukup parah , terlebih lagi jika tangan , dan kaki anda tertebas dan copot dari tubuh anda "

" ....apakah aku tidak bisa merasakan rasa sakit? Dan bila begitu apakah aku mempunyai kekuatan regenerasi ?, " Tanya ku

" Iya tentu , anda memang memiliki kekuatan regenerasi yang cukup kuat dan luar biasa , tapi ganjaran yang harus anda bayar adalah--- ingatan anda terkikis layaknya kristal--, seperti itulah "

Aku kaget mendengar perkataan Theresa , aku membayangkan bahwa otak atau isi dari kepala ku adalah sebuah kristal yang rusak dan hanya tersisa sedikit layaknya kristal yang hancur lalu bagian bagiannya pecah kemana mana

" ... seperti itu ya , baiklah jika begitu aku harus melanjutkan perjalanan untuk menyelesaikan misi yang kamu berikan ,Theresa "

" Kumohon wahai ksatria ku , berhati hati lah jangan lukai dirimu dengan begitu parah aku tidak mau usaha mu sia sia untuk mengumpulkan ingatan mu , " resah Theresa

" Akan ku ingat hal itu , dan aku pasti akan jauh lebih berhati hati ....baiklah saatnya aku pergi "

" Semoga dewi memberkati mu "

Theresa kembali menghilang dan , cahaya dari kristal pun mengarahkan ku ke arah kanan ku entah itu barat , selatan , utara , maupun tenggara . Aku mengikuti kembali arah cahaya itu yang semakin lama membawa ku ke sebuah hutan yang cukup lebat .

Tidak kusangka aku akan segera kembali masuk ke area hutan , aku pergi ke hutan itu hanya dengan jalan kaki karena jaraknya yang cukup dekat dan sepertinya aku tidak ingin menggunakan kuda ku terlebih dahulu , aku ingin memanas kan tubuh ku karena pegal pegal dan sedikit kaku .

Aku mulai memasuki area hutan yang begitu gelap dengan sedikit cahaya remang remang dari matahari , hutan yang begitu lebat dengan pepohonan akibat lebatnya pohon hutan ini memiliki aura mengerikan yang kurasakan disaat pertama kali aku terbangun . Disaat berjalan menelusuri hutan serta mengikuti arah cahaya , aku menemukan sebuah api unggun yang masih menyala di samping api unggun ada kayu yang sudah di potong dan di pahat membentuk kursi duduk panjang , tidak ada siapa pun di api unggun itu hanya ada api yang menyala dan beberapa daun yang gugur disekitar kursi kecil . Hari berganti gelap dan terpaksa aku harus bermalam di perapian ini , kupikir hari yang cerah akan menemani perjalanan ku namun waktu nya sendiri pendek

Aku duduk dan memandangi api unggun yang tak usai mati dari sejak awal ku temukan , aku tidak bisa tertidur tubuh ku sendiri tidak merasakan lelah sama sekali , tapi anda pasti bertanya kenapa saya butuh istirahat jika saya tidak merasa lelah ? Ini hanyalah insting manusia ku , itu saja . Disaat aku terlelap di dalam lamunan seseorang tiba tiba datang dengan derap kaki yang lambat seperti mengendap ngendap , aku balik badan dan melihat arah suara itu berasal dan tidak ada orang , aku tahu dia pasti bersembunyi

" ....assasin huh? , " Gumam ku , aku pun berjalan ke arah suara itu tadi ku dengar dan suara jejak kaki itu kembali ku dengar dan sekarang berpindah ke arah didekat api unggun , dia tepat ada di belakang ku . Aku memegang pedang yang berada di pinggang sabuk ku , dan secara perlahan mengeluarkan pedang satu tangan yang biasa ku gunakan

Dan aku pun berbalik dengan cepat , dua pedang pun beradu dan benar dugaan ku , bahwa yang menyerang ku adalah seorang assasin ...tapi aku merasakan , bahwa dia bukanlah undead atau orang orang yang sering ku temui entah ksatria yang kubantai maupun para warga desa , siapa dia sebenarnya ?

" Hey ..siapa kamu? Apakah kamu salah satu dari para dark hollow atau kamu seorang undead ? , " Tanya orang misterius itu , suaranya menyerupai seorang wanita , engga dia benar benar seorang wanita

" Sepertinya tidak perlu ada pertumpahan darah disini ," kata ku " baiklah , apa yang kamu lakukan disini wahai perempuan assasin? "

Wanita itu memasukan pisaunya ke sarung nya dan , mulai tenang ketika aku mengatakan hal itu dia nampak mencurigai ku . Iya benar . Masih mencurigai diri ku , sepertinya dengan sedikit pembicaraan dia bisa menjadi teman ku , itulah pikir ku

" ...siapa dirimu ? , " Tanya wanita itu "Aneh sekali bila aku bertemu dengan seorang ksatria yang masih hidup dan punya kesadaran yang stabil " dia pun pergi duduk di kursi kayu kecil dekat api unggun

" Aku adalah ksatria yang hanya ingin menyelesaikan misi ku , " jawab ku " tugas dari misi ku adalah menutup seluruh portal kegelapan yang ada di negri ini "

" Heh ..kau yakin dengan ucapan mu ? " Cemooh wanita itu " kau sepertinya hanya becanda saja ya , bagaimana seorang ksatria yang hanya seorang saja bisa menghancurkan portal kegelapan , jangan ngayal deh "

Sepertinya dia tidak percaya dengan ucapan ku , begitu juga dengan ku untuk saat ini memiliki rekan adalah sebuah beban . Aku berpikir untuk melanjutkan perjalanan ku mengikuti arah cahaya , tapi entah kenapa rasanya aku malah ingin berbicara dengan wanita misterius ini , dan aku pun duduk di depannya , kami berdua duduk secara berhadap hadapan dengan api unggun sebagai pembatas

" Baiklah , terserah kamu, jika kamu tidak percaya dengan ucapan ku maka itu tidak masalah , kamu mau percaya atau tidak itu tidak berefek apapun dengan ku ," ucap ku " jadi siapa nama mu ? "

" Nama ku adalah Giselle , dan bagaimana dengan mu ? "

" Aku tidak begitu ingat dengan nama ku "

" Begitu ya ...."

Giselle pun membuka jubah yang sedari tadi ia kenakan dan melepasnya , seorang wanita yang tubuhnya cukup atletis dan cantik , dia memanglah seorang assasin , tujuan dia kesini itu masih misteri tapi lebih baik aku menanyakannya

" Hmm , apa tujuan mu pergi ke hutan ini ? , " Tanya ku

" Aku pergi ke hutan ini untuk mencari tempat yang aman , namun itu mustahil , negri ini sendiri sudah tidak aman diseluruh penjuru dari negara ini di isi oleh monster monster yang mengerikan , dan ....aku muak dengan semua itu , " jawabnya " aku ingin pergi dan tinggal di negeri lain dan hidup menjadi seorang yang biasa lalu meninggalkan semuanya "

" .... Aku bisa membantu mu , aku hanya perlu mengantar mu ke perbatasan negeri ini dengan negeri lain , dengan begitu kamu bisa pergi dari sini , " jelas ku

" Gak ...aku gak bisa pergi dari sini , " rengek giselle

" Kenapa? "

" Satu satunya jalan keluar yang aman sendiri di jaga oleh portal kegelapan dan seekor naga yang mengerikan "

Portal huh? , Akan menjadi sesuatu hal yang menarik jika aku mengantar Giselle menuju kesana , pikir ku . Tapi arah cahaya mengarahkan ku ke portal lain aku sendiri tidak yakin harus pergi ke sana dan membunuh naga itu , tidak ada cara lain .

Aku harus membawa dia bersama ku , untuk sementara waktu .

[ Bersambung ]