webnovel

Raison D'etre : The Revenant

Kegelapan datang akan adanya sebuah bencana , disebabkan oleh sebuah keegoisan yang menyebabkan dunia hancur dan kacau balau Keinginan untuk membuat dunia berdamai justru malah membuat dunia semakin kacau dan para kegelapan mulai memporak porandakan dunia Keinginan dewi membuat kami semua seperti ini hancur ,rusak bahkan tak bisa hidup kembali yang tersisa hanyalah kematian dan kematian , dunia yang pada awalnya damai berubah menjadi kekacauan . pohon besar Yggdrasil adalah cahaya yang menerangi dunia ini , membawa sebuah kemakmuran dan kesuburan untuk dunia ini . Seorang dewi tinggal dan mengatur pohon itu agar stabil dan tidak kehilangan kendali manusia menyembah dewi itu bagaikan tuhan yang menciptakan mereka dan dunia ini Sebuah kerajaan dan negara yang berada di utara , adalah daerah yang dekat dengan tempat pohon Yggdrasil si pohon kehidupan mereka hidup dengan damai dan memiliki politik yang cukup baik sehingga para warga yang tinggal di daerah kerajaan sangat begitu makmur dan bahagia . Namun peperangan masih saja terjadi antara kerajaan , hal itu membuat Dewi kehidupan dan alam yang bernama Dewi Gaia sedih dan khawatir akan nasib dan takdir manusia ia membuat sebuah keputusan yang buruk sangat buruk Dewi Gaia membuka sebuah portal kegelapan dunia bawah , ia bertemu dengan seorang ksatria kegelapan yang berkuasa akan pasukan Hollow di dunia bawah , Dewa Hades adalah dewa yang mengurus dunia bawah dan tanpa sepengetahuan nya Dewi Gaia melakukan kontrak dengan ksatria kegelapan tersebut dengan ingin menghapus peperangan , ego manusia , dan juga kematian " Aku tidak ingin melihat ....mereka menderita " Itulah yang di ucapkan oleh Dewi Gaia kepada ksatria kegelapan itu , ksatria itu pun mau membantu tapi dengan satu syarat . Dewi yang mendengar hal itu justru kaget namun ia tidak peduli ia ingin sebuah kedamaian abadi . Dari sinilah perjalanan sang karakter utama akan dimulai .

RaiiyaRay · Fantasy
Not enough ratings
18 Chs

Chapter Fight Back

Incantation magic pun lakukan , tangan ku pun menggenggam sebuah api lalu melemparkannya ke dalam mulut sang naga , membuatnya kesakitan---akhirnya aku pun terbebas dari mulutnya----aku segera memegang pedang satu tangan ku lalu menebas kaki kanan dan kirinya , aku bergerak memutari naga itu dan terus menebas dia .

Akhirnya ia pun menunjukkan luka, tampaknya sisik dari sang naga bagaikan logam besi yang kuat seperti baja namun berhasil hancur jika di serang terus menerus , sang naga mengibaskan ekornya dan berusaha mengenai ku justru aku berhasil menghindari semua serangan kibasan ekornya , aku pun berlari ke arah pedang claymore ku dan mulai menghunus kan kembali pedang tersebut

" Pedang ini akan tumpul jika aku salah menggunakannya " gumam ku , aku melihat pedang ku yang awalnya tajam justru malah tumpul , ini ada akibatnya karena menebas kaki dari sang naga

Sang naga sendiri adalah seekor naga dengan dua kaki , ia berdiri dengan dua kaki dan dua sayap untuk terbang di ujung sayapnya terdapat cakar yang bisa naga itu gunakan untuk mencengkram sang mangsa , gigi nya tajam dan di kepalanya terdapat sebuah tanduk yang tepat di atas hidungnya . Seperti itu lah wujud nya ketimbang disebut sebagai seekor dragon atau naga maka sebutan yang bagus untuk naga ini adalah Wyvern . Aku salah menduga bahwa naga ini adalah tipe naga pada biasanya

Aku kembali maju menyerang setelah mengambil pedang ku , aku menebas kembali kakinya menyebabkan luka yang cukup besar lalu melompat tinggi dan memotong ekornya , namun aku gagal , aku melakukan rotasi dengan bergerak ke kaki kiri sang naga lalu menebas badannya membuat sang naga blunder dengan serangan ku

" Hiahh ...haiyahh!!! " Teriak seseorang , Giselle terbangun dari pingsannya dan membantu ku untuk membunuh naga ini

" Hey ...hah...haahh..., Kau tidak apa apa? " Tanya Giselle , ia ngos ngosan karena badannya lemas akibat terhempas dan mengenai pohon dengan begitu kencangnya

" Aku tidak apa , yang terpenting kita bunuh dulu naga ini ....potong ekornya , " kata ku , Giselle menatap ku dan mengangguk .

Giselle kembali berlari ke arah belakang , naga itu hampir saja mencengkram Giselle dengan cakar tangannya namun aku berhasil mengganggu nya dan membuat sebuah luka tebasan di lehernya , luka tebasan itu terbakar seperti sebuah api telah menyelimuti pedang ku namun ini hanyalah incantation yang ku miliki , aku sendiri bingung kenapa aku bisa memiliki kekuatan ini .

Gisella pun berhasil bergerak kebelakang sang naga dan ia pun melakukan serangan putaran di udara yang membuat ekor naga tersebut putus dan mengeluarkan cukup banyak darah , satu satunya cara untuk membunuh naga ini adalah memenggal kepalanya sehingga dia mati . Tanpa di sangka sangka, energi kegelapan yang ada di dalam tubuh sang naga justru membesar

" Sial ...." Aku pun dengan cepat menebas naga itu terus menerus secepat mungkin agar ia tidak bisa melakukan sesuatu yang jauh lebih berbahaya

Menebas dan menebas , sembari menggunakan kekuatan magic ku yaitu Concentration of Blood , aku sendiri mengingat nama nya dan , mengapa ? , Untuk sementara aku tidak peduli mengenai hal itu dan terus menebasnya , tebasan putaran , tebasan ke samping , vertikal , horizontal semua kulakukan hingga naga itu pun gagal mengumpulkan energi kegelapan yang ia butuh kan , naga itu jatuh lemas dan tak bisa bergerak sama sekali karena tebasan beruntung yang ku lakukan membuatnya seperti itu .

" Haah...hahh ...haahh , ini adalah akhir bagimu , " kata ku , lalu aku pun mengangkat pedang ku setinggi mungkin dan menebas secara lurus menembus kepalanya hingga ke rahang atau bawah mulutnya dan pedang ku pun menyentuh tanah

Kepalanya terbelah dan mengeluarkan darah yang begitu banyak , bagaikan mandi di sebuah mata air yang keluar secara tiba tiba dari tanah darah itu mengenai armor ku dan tubuh ku di lumuri darah , Giselle yang melihat itu hanya memberi tatapan biasa karena ia pasti pernah melihat yang jauh lebih parah ketimbang hal seperti ini , bahkan membunuh manusia lebih sadis dan memualkan ketimbang membunuh seekor kadal besar .

" Ahh , akhirnya kita berhasil membunuh naga ini ....sekarang , " kata ku , sembari melihat ke arah belakang melihat mayat sang naga dan hutan yang terbakar

" Mari kita temukan portal itu , aku baru sadar bahwa naga inilah yang menjaga portal itu dan sepertinya kita dekat dengan perbatasan " sela Giselle , apa yang dikatakannya bisa saja benar dan naga ini adalah musuh yang selanjutnya aku kalahkan

Cahaya pun kembali muncul dan sepertinya portal memang dekat dengan area hutan ini , tapi keadaannya parah hutan terbakar dan banyak asap dimana mana , ini akan jadi dampak buruk kepada Giselle , aku menoleh ke Giselle dan dugaan ku benar dia tampak buruk dan aku harus membawa dia pergi dari hutan ini menuju portal kegelapan

" Ayo kita .... melanjutkan perjalanan kit- " dia pun jatuh pingsan dan disaat ia akan terjatuh aku berhasil menahan tubuhnya

" Hey bertahan lah , aku akan membawa mu ke tempat tujuan mu " kata ku , dan aku pun segera menggendongnya di tangan ku dan berlari mengikuti arah garis cahaya

Setelah aku berlari cukup lama akhirnya aku pun keluar dari area hutan dan , nafas segar pun bisa terasa juga aku sendiri tidak merasa pengap sama sekali , ya aneh sekali jikalau seorang manusia tidak merasakan pengap dari asap yang di munculkan api yang sebesar itu , tapi yang aneh lagi kenapa aku tidak bisa merasakan rasa sakit sama sekali , hanya itu yang ku pikir serta ku tanya kan kepada diri ku sendiri , mungkin saja Theresa tahu sesuatu .

Aku pun menemukan kristal cahaya dan menurunkan Giselle dari tangan ku dan menidurkannya di tanah , aku pun duduk di sampingnya menunggu dia terbangun dari pingsan nya , semoga saja dia tidak kenapa kenapa , hingga akhirnya setelah beberapa menit aku memejamkan mata ku Giselle pun terbangun dan batuk batuk

Aku pun mengambil sebotol air dari sabuknya , kebetulan aku melihatnya jadi ku ambil , aku pun memberikan nya botol air itu dan Giselle meminum nya hingga habis , dan keadaan Giselle pun mulai membaik

" Hahhh ...syukurlah aku tidak mati " ujar Giselle , dia terlihat kaget dan pucat aku menatapnya dan Giselle melihat ke area sekitar

" Hey , dimana kita? " Tanya Giselle dengan muka yang kebingungan setelah kejadian pertarungan dengan naga di hutan

" Kita berada di kristal cahaya , dan sedang istirahat tujuan kita sendiri sudah dekat dan hanya perlu berjalan kaki saja , lihat " jawab ku , dan aku pun menunjukan sesuatu dari arah kanan ku sebuah portal kegelapan masih aktif dan betul sekali ini adalah daerah perbatasan

" K-kita , kita sampai ....aku tidak menyangka kita akan sampai dengan selamat , terimakasih ksatria " dia mengucapkan terimakasih sembari tersenyum

" Sama sama , senang membantu mu ..... sekarang yang perlu ku lakukan adalah menghancurkan portal ini , " kata ku , aku pun berdiri dan melihat portal itu

" Bagaimana caranya ? "

" Lihat saja , kamu diam saja disini biar aku saja yang melakukan ini ," kata ku , dan aku pun pergi menuju portal tersebut , aku pun mengeluarkan pedang claymore ku yang tadi ku taruh di sarung pedang

Aku memfokuskan kan diri ku kepada satu titik yaitu genggaman pedangku , incantation pun mulai kulakukan , terus dan terus fokus membayangkan aura merah darah dan cahaya bersatu satu sama lain di bila pedang membuat pedang berwarna putih keemasan dengan merah darah , Giselle yang kusuruh diam duduk untuk beristirahat justru mengikuti ku di belakang dan melihat apa yang sedang terjadi

" Apa...apaan ini , kekuatan ini ...." Giselle terpukau dengan apa yang ia lihat , kekuatan ini tampak familiar di matanya dan sepertinya tampilan yang ada di pikiran ku sama seperti yang Giselle lihat

Aku pun mengangkat pedang ku ke atas menghunus kan pedang , lalu menebas sekencang mungkin dengan secara vertikal dan portal itu pun terbelah dan hancur begitu saja , lalu dinding kegelapan yang membatasi dunia luar dengan negeri ini Hancur oleh kekuatan sihir ku , kekuatan magis darah dan cahaya bersatu , kekuatan yang luar biasa .

" Haaahh , selesai ....ini saatnya untuk kita berpisah wahai nyonya assasin " aku menghela nafas dan mengatakan itu , Giselle hanya menunduk melihat rerumputan yang berwarna hijau tua

" Aku ingin kamu ikut dengan ku , tapi sepertinya kamu memiliki tugas dan misi di negeri ini ....baiklah , ambilah ini " Giselle mengulurkan tangannya dan di telapak tangannya terdapat sebuah scroll magis

" Ambilah , anggap saja ini sebagai tanda terimakasih ku untuk mengantar ku kesini , bahkan aku sendiri merasa .... tidak enak meminta bantuan kepadamu hingga kamu sampai terbakar seperti itu , aku tidak bisa memberi apa apa selain scroll magis ini " kata Giselle , aku mengambil scroll itu dan membuka nya sebuah gambar roh roh serigala yang berwarna biru bisa terlihat di gulungan (scroll) magis itu

" Tidak papa , ini sudah cukup ....dan semoga perjalanan mu lancar , semoga dewi memberkati mu " aku pun menunduk memberi ia salam perpisahan , begitu pun dengan dia dan Giselle pun pergi menuju tujuannya

Disaat ia berjalan cukup jauh dia berbalik badan dan berteriak , lalu melambai lambai kan tangannya

" Hey!!!! ....semoga kita bisa bertemu lagi ya !! Aku masih ada hutang budi loh sama kamu !!!! " Giselle berteriak dan tersenyum lalu pergi lari , aku membalas senyumannya di dalam helem ku dan terdiam melihat negeri yang begitu indah , dipandang memanglah jauh tapi kehangatannya dapat kurasakan

Aku tahu bahwa suatu saat , negeri ini akan damai kembali , tujuan ku dari awal hanya satu membunuh para kegelapan .

[ Bersambung ]