webnovel

Rainata

Dia, gadis pencinta hujan namun sangat takut dengan suara petir Dia, sangat menyukai langit hingga pernah bermimpi memiliki sayap untuk bisa terbang bersama burung-burung melintasi cakrawala di atas sana Dia, mencintai pantai menyukai setiap deburan ombaknya ketika ombak tersebut menabrak karang Dia, sosok yang menggilai semua hal akan pantai seperti Kerang dan Mutiara Dia, hampir menghabiskan sebagian waktunya duduk dibawah pohon besar dibelakang rumahnya mengagumi sosok matahari yang selalu menyinari tanpa meminta balas apapun juga Dia adalah Rainata, sosok gadis yang penyayang, lemah lembut, ceria, periang, tomboy, jago beladiri, dan rajin berolahraga, tak heran jika body yang dimilikinya ramping bak model dengan wajah yang berparas cantik, hingga membuat dirinya selalu dipuja oleh kaum lelaki, tak jarang kaum lelaki yang secara terang-terangan menyatakan cinta di depan umum kepadanya. Namun tak ada satupun yang tahu bahwa sosok Rainata sangat takut akan Jatuh Cinta karena 1 alasan di masa lalunya yang pernah ia alami di dalam kehidupannya dahulu Dia, Rainata yang terbiasa sendirian, yang terbiasa hidup tanpa kasih sayang dari kedua orang tuanya.

Narria_vivi · Teen
Not enough ratings
395 Chs

84. Izin Dengan Bunda

Setelah kegiatan membuat air hangat tersebut selesai. Gevan menghampiri Rain yang tiduran di sofa, ketika ia sampai di depan Rain, ia melihat pemandangan yang tidak biasa, ia terdiam mematung berdiri di tempatnya sambil menatap kedepan tanpa berkedip.

Dilihatnya Rain yang sudah tertidur pulas dengan seulas senyum di wajahnya. Raut wajah yang begitu tenang menambah aura kecantikannya. Bagaimana ini? ia jadi tidak tega membangunkannya. Namun jika tidak dibangunkan Rain jadi tidak mandi. Arghh! ia bingung harus berbuat apa. Sepertinya ia memang harus membangunkan Rain dengan pelan agar tidak terkejut.

Gevan mensejajarkan dirinya dengan berjongkok di samping sofa, dan menepuk - nepuk pipi Rain perlahan membangunkannya. Terlihat Rain yang sedikit terganggu dengan tepukan halus di pipinya itu, ia menggeliat sebentar, lalu membuka matanya perlahan. Akhirnya Rain bangun dari tidur singkatnya, pikir Gevan dalam hati.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com