Pipi Rain memerah karena malu, kedua pipinya sudah seperti tomat. Dan ia dengan segera menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Ia sangat malu. Arkan memang bisa saja membuat suasana hatinya cepat berubah - ubah.
"Kenapa di tutup wajahnya?" tanya Arkan tersenyum - senyum. Ia sangat tahu bahwa Rainnya sedang malu karena ia menggodanya seperti itu. Ia sangat senang ketika dirinya bisa membuat suasana hati Rainnya membaik. Ia sangat tidak suka melihat Rainnya marah padanya dan memasang raut wajah cemberut apalagi menangis dengan raut wajah sedihnya. Karena ketika ia melihat setetes pun air mata yang turun dari mata Rain ketika itu juga ia merasa gagal menjaga Rainnya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com