webnovel

Rainata

Dia, gadis pencinta hujan namun sangat takut dengan suara petir Dia, sangat menyukai langit hingga pernah bermimpi memiliki sayap untuk bisa terbang bersama burung-burung melintasi cakrawala di atas sana Dia, mencintai pantai menyukai setiap deburan ombaknya ketika ombak tersebut menabrak karang Dia, sosok yang menggilai semua hal akan pantai seperti Kerang dan Mutiara Dia, hampir menghabiskan sebagian waktunya duduk dibawah pohon besar dibelakang rumahnya mengagumi sosok matahari yang selalu menyinari tanpa meminta balas apapun juga Dia adalah Rainata, sosok gadis yang penyayang, lemah lembut, ceria, periang, tomboy, jago beladiri, dan rajin berolahraga, tak heran jika body yang dimilikinya ramping bak model dengan wajah yang berparas cantik, hingga membuat dirinya selalu dipuja oleh kaum lelaki, tak jarang kaum lelaki yang secara terang-terangan menyatakan cinta di depan umum kepadanya. Namun tak ada satupun yang tahu bahwa sosok Rainata sangat takut akan Jatuh Cinta karena 1 alasan di masa lalunya yang pernah ia alami di dalam kehidupannya dahulu Dia, Rainata yang terbiasa sendirian, yang terbiasa hidup tanpa kasih sayang dari kedua orang tuanya.

Narria_vivi · Teen
Not enough ratings
395 Chs

312. Tidak Ada Respon Dari Arkan

"Kenapa sayang?" tanya mama Arkan yang memperhatikan Rain dengan gerak-gerik yang aneh. Bagaimana ia tak bingung, Rain terus-terusan mengucek matanya dan menatap Arkan dengan tatapan tidak percaya.

"Ah iya ma, enggak ada kenapa-kenapa kok ma. Oh iya ma, kok dokternya belum datang ya? Arkan butuh diperiksa cepat ma." ucap Rain kelimpungan menoleh kearah pintu, tak ada tanda-tanda pintu akan terbuka. Arkan harus segera diperiksa agar nyawanya bisa ditolong. Ia dengan tergesa-gesa hendak berjalan menuju pintu, namun sebuah tangan mencegahnya,

"Sayang mau kemana?" tanya mama Arkan menahan lengan Rain dengan cepat sebelum Rian pergi dari hadapannya.

"Rain mau... Rain mau keluar panggil dokter ma, Arkan harus segera diperiksa segera mama. Arkan itu masih hidup ma." ucap Rain dengan raut wajah paniknya. Ia hendak melepaskan genggaman mama Arkan, namun mama Arkan semakin erat menggenggam lengannya,

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com