"Hey, Keyra, kenapa kau diam saja? Jadi itulah yang terjadi, dan aku harap kamu tidak ribut lagi dengan suamimu. Bagaimanapun, dia adalah lelaki yang baik, jangan sakiti lelaki yang baik seperti dia apalagi sampai berpikir terlalu jauh, kau tahu?" ucap Dimas lagi.
Keyra terkesiap sempurna dari lamunannya, mata sembabnya yang masih nyata kini diusapnya dengan sempurna. mata biru itu melirik pada ruang ICU kemudian pandangannya kembali kepada Dimas.
"Jadi, bagaimana keadaan ibuku? Apakah dia baik-baik saja? Dia baik-baik saja, kan?" tanya Keyra untuk meyakinkan dirinya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com