webnovel

Rahim Sewaan : Istri Bayaran Sang Bos

Fabian Wijaya adalah pemuda berusia 34th, dia merupakan seorang yatim-piatu yang telah ditinggal semua keluarganya. Hidup sendirian di salah satu pedesaan yang ada di kawasan Jakarta Utara dan mengabdikan diri sebagai pekerja serabutan di salah satu kebun jengkol, tanpa sengaja Fabian Wijaya menjalin hubungan dengan Kenny Alfaro—putri dari keluarga Alfaro yang terkenal terpandang juga kaya-raya. Hubungan keduanya tak direstui, hingga membuat Doni Alfaro—Ayah Kenny dan Keyra, menghalalkan berbagai cara untuk menyingkirkan Fabian dari dunia ini. Hingga akhirnya, sebuah insiden pun datang, di mana Fabian harus mengalami kemalangan, dan kehilangan belahan jiwanya di tangan Doni Alfaro. Merasa dendam Fabian pun memutuskan untuk balas dendam dengan apa yang telah dilakukan Doni kepadanya. Tak lama setelah itu, sebuah kecurangan terjadi hingga membuat keluarga Alfaro tidak hanya bangkrut, hingga Keyra harus menanggung biaya rumah sakit, beserta dengan hutang ayahnya yang belum bisa terlunasi dengan habis. Dalam kondisi seperti itu, Fabian pun datang bak seorang malaikat. Menawarkan sejumlah uang kepada Keyra sebagai jawaban dari segala kemalangan Keyra. Namun dengan syarat, Keyra harus menjadi budaknya dalam hal apa pun itu. Termasuk mengandung benih Fabian, juga memuaskan nafsu bejat Fabian. Akankah Keyra bisa melepaskan diri dari jeratan Fabian yang memang memiliki niatan balas dendam kepada keluarganya melalui dirinya? Ataukah Keyra akan benar-benar jatuh ke dalam pelukan Fabian untuk selamanya?

PrincesAuntum · Urban
Not enough ratings
131 Chs

111

"Pak Marvin!" kesal Ningsih, dia lantas memandang Marvin dengan mimik wajah suramnya. Kenapa dari semua lelaki Marvin harus membahas Sucipto, padahal jelas yang disukai Ningsih bukanlah Sucipto. Melainkan orang lain. "Pagi ini, sepertinya Pak Marvin harus sarapan sendirian."

Jelas saja penjelasan dari Ningsih agaknya cukup membuat Marvin yang baru saja datang harus mengerutkan keningnya dengan sempurna, sebuah hal yang cukup mengagetkan, dan Marvin sendiri sama sekali tidak menyangka jika dirinya akan mendapatkan ucapan seperti itu dari Ningsih bahkan saat dirinya baru duduk di meja makan. Marvin lantas menebarkan pandangannya dengan sempurna, dia sama sekali tidak tahu bagaimana dan seperti apa. Ini adalah hal yang cukup membuat Marvin mulai mencari tahu, di mana gerangan Fabian dan Keyra, bagaimana bisa dirinya harus makan sendirian? Jujur, Marvin semakin bingung dengan semua hal yang dikatakan oleh Ningsih sekarang ini.