webnovel

Rache

Puncak dari rasa sakit adalah kehilangan. Namun, Puncak dari kehilangan itu sendiri adalah mengikhlaskan. Tuhan sudah merencanakan takdir manusia. Siapapun tidak bisa lepas darinya sejauh apa ia pergi dan sejauh apa dia berlari. Aksara tau, tuhan sudah melukiskan sebuah takdir dengan apiknya jauh sebelum ia lahir. Tapi bisakah ia mengeluh? Bisakah ia berkeluh kesah pada tuhan. Aksara tau, banyak orang yang lebih buruk keadaannya dibandingkan dirinya. Tapi untuk saat ini, tolong biarkan Aksara mengeluh sekali saja. Tuhan memang maha baik, jadi tolong ijinkan ia mengeluh. Meratapi apa yang sudah terjadi. Hidupnya yang sudah mulai tertata, bak bangunan megah dengan pilar pilar tinggi menjulang, roboh dalam satu kedipan mata. Semuanya pergi satu persatu. Meninggalkan Aksara dalam sendu sembiru badai gelombang kehidupan yang mungkin tak berkesudahan.

Eshaa_ · Realistic
Not enough ratings
312 Chs

Tiara

"Aksara kamu nanti malem mau jalan sama aku nggak? Mumpung aku nanti nggak ada shift. Kan biasanya aku kerja sampe malem. Tapi biasanya kalo malem minggu enggak. Mau ya?" tawar Tiara. Tidak menyadari bagaimana perubahan raut wajah Aksara yang benar benar tidak sedap di pandang, "Nanti kita ke taman deket alun alun itu aja katanya di sana bagus kalo malem minggu. Kalo enggak kita ke cafe komet aja. Katanya di sana romantis banget cafenya. Aku kebetulan habis beli baju belum pernah aku pake. Khusus malem ini aku pake buat kamu. Dress dari christian dior. Aku nabung berbulan bulan buat beli itu. Warnanya merah maroon. Nanti kamu pake baju yang warnanya merah maroon ya?"

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com