webnovel

Rache

Puncak dari rasa sakit adalah kehilangan. Namun, Puncak dari kehilangan itu sendiri adalah mengikhlaskan. Tuhan sudah merencanakan takdir manusia. Siapapun tidak bisa lepas darinya sejauh apa ia pergi dan sejauh apa dia berlari. Aksara tau, tuhan sudah melukiskan sebuah takdir dengan apiknya jauh sebelum ia lahir. Tapi bisakah ia mengeluh? Bisakah ia berkeluh kesah pada tuhan. Aksara tau, banyak orang yang lebih buruk keadaannya dibandingkan dirinya. Tapi untuk saat ini, tolong biarkan Aksara mengeluh sekali saja. Tuhan memang maha baik, jadi tolong ijinkan ia mengeluh. Meratapi apa yang sudah terjadi. Hidupnya yang sudah mulai tertata, bak bangunan megah dengan pilar pilar tinggi menjulang, roboh dalam satu kedipan mata. Semuanya pergi satu persatu. Meninggalkan Aksara dalam sendu sembiru badai gelombang kehidupan yang mungkin tak berkesudahan.

Eshaa_ · Realistic
Not enough ratings
312 Chs

Perayaan

Angga, Ardi, Aksara, Raka, Melati, Ratih, Nathalie, Angel, Karin, dan Maya duduk dalam satu meja besar di kantin. Mengobrol sekaligus merayakan kemenangan mereka dalam turnamen tahunan sekolah mereka. Setelah sekian tahun mereka tidak mendapat kemenangan mutlak. Namun hari ini tim basket sekolah mereka benar benar membawa kemenangan. Dengan rasa bangga dan sorai kesenangan merayakan kemenangan.

"Gue nggak nyangka bakalan menang sih kita. Ya walaupun tenang aja ada Aksa tapi tetep aja masih takut aja kalo nggak menang haduh nggak bayangin nanti bakalan gimana. Malu maluin. Tuan rumah kok kalah apaan banget," ujar Ardi sesaat sebelum menggigit gorengannya, pemuda itu tampak senang sekali sejak tadi.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com