webnovel

Rache

Puncak dari rasa sakit adalah kehilangan. Namun, Puncak dari kehilangan itu sendiri adalah mengikhlaskan. Tuhan sudah merencanakan takdir manusia. Siapapun tidak bisa lepas darinya sejauh apa ia pergi dan sejauh apa dia berlari. Aksara tau, tuhan sudah melukiskan sebuah takdir dengan apiknya jauh sebelum ia lahir. Tapi bisakah ia mengeluh? Bisakah ia berkeluh kesah pada tuhan. Aksara tau, banyak orang yang lebih buruk keadaannya dibandingkan dirinya. Tapi untuk saat ini, tolong biarkan Aksara mengeluh sekali saja. Tuhan memang maha baik, jadi tolong ijinkan ia mengeluh. Meratapi apa yang sudah terjadi. Hidupnya yang sudah mulai tertata, bak bangunan megah dengan pilar pilar tinggi menjulang, roboh dalam satu kedipan mata. Semuanya pergi satu persatu. Meninggalkan Aksara dalam sendu sembiru badai gelombang kehidupan yang mungkin tak berkesudahan.

Eshaa_ · Realistic
Not enough ratings
312 Chs

Mengintip

Maya, Karin, Nathalie, dan Angel saling berpandangan. Mereka tengah berada di belakang ruang guru sekarang. Dan ruang kepala sekolah berada di paling ujung dengan sebuah kaca besar di sudut ruangan setinggi dua meter. Akan sedikit sulit bagi mereka untuk mengintip karena jendela itu terlalu tinggi. Dan lagi, di ruang belakang seperti ini tidak ada benda yang dapat mereka jadikan tumpuan. Hanya ada tumpukan kardus bekas, kursi lapuk, dan gelas gelas plastik hasil pengumpulan dari bak sampah sekolah mereka. Di saat seperti ini hanya satu yang dapat mereka lakukan. Saling menggendong satu sama lain agar dapat menjangkau jendela itu dan sejauh ini tidak ada yang bersedia melakukan itu.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com