webnovel

Rache

Puncak dari rasa sakit adalah kehilangan. Namun, Puncak dari kehilangan itu sendiri adalah mengikhlaskan. Tuhan sudah merencanakan takdir manusia. Siapapun tidak bisa lepas darinya sejauh apa ia pergi dan sejauh apa dia berlari. Aksara tau, tuhan sudah melukiskan sebuah takdir dengan apiknya jauh sebelum ia lahir. Tapi bisakah ia mengeluh? Bisakah ia berkeluh kesah pada tuhan. Aksara tau, banyak orang yang lebih buruk keadaannya dibandingkan dirinya. Tapi untuk saat ini, tolong biarkan Aksara mengeluh sekali saja. Tuhan memang maha baik, jadi tolong ijinkan ia mengeluh. Meratapi apa yang sudah terjadi. Hidupnya yang sudah mulai tertata, bak bangunan megah dengan pilar pilar tinggi menjulang, roboh dalam satu kedipan mata. Semuanya pergi satu persatu. Meninggalkan Aksara dalam sendu sembiru badai gelombang kehidupan yang mungkin tak berkesudahan.

Eshaa_ · Realistic
Not enough ratings
312 Chs

Keperluan

"Oke jadi buat keperluannya besok kalian ke rumah gue aja. Biar nanti asisten gue yang handle. Aman terkendali kok," ujar Maya santai, "And anyway Mama kemaren nanyain kenapa kalian jarang main lagi. Terus mama juga nyari anak temennya mama yang katanya juga sekolah di Sanus gitu. Gue gatau sih temennya mama yang mana. Soalnya temennya mama kan banyak. Temen pura pura sih,"

"Susah ya jadi orang kaya," gumam Angel prihatin, "Susah cari orang yang bener bener pengen temenan sama yang pengen duitnya doang,"

Ardi segera mengangguk anggukkan kepalanya, "Gue tuh sebenernya ga ngincer harta lu sih Ka. Tapi kalo misalnya lo mau ngasih gue duit segepok juga gue bakalan mau mau aja sih," ujarnya jujur sontak mengundang tawa yang lainnya.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com