webnovel

Rache

Puncak dari rasa sakit adalah kehilangan. Namun, Puncak dari kehilangan itu sendiri adalah mengikhlaskan. Tuhan sudah merencanakan takdir manusia. Siapapun tidak bisa lepas darinya sejauh apa ia pergi dan sejauh apa dia berlari. Aksara tau, tuhan sudah melukiskan sebuah takdir dengan apiknya jauh sebelum ia lahir. Tapi bisakah ia mengeluh? Bisakah ia berkeluh kesah pada tuhan. Aksara tau, banyak orang yang lebih buruk keadaannya dibandingkan dirinya. Tapi untuk saat ini, tolong biarkan Aksara mengeluh sekali saja. Tuhan memang maha baik, jadi tolong ijinkan ia mengeluh. Meratapi apa yang sudah terjadi. Hidupnya yang sudah mulai tertata, bak bangunan megah dengan pilar pilar tinggi menjulang, roboh dalam satu kedipan mata. Semuanya pergi satu persatu. Meninggalkan Aksara dalam sendu sembiru badai gelombang kehidupan yang mungkin tak berkesudahan.

Eshaa_ · Realistic
Not enough ratings
312 Chs

Kata

"Anya," gumam Angel, mendudukkan diri di kursi samping brangkar di mana sang adik terbaring, "Kakak datang lagi. Udah satu minggu kok kamu nggak bangun bangun? Besok kakak udah masuk sekolah. Kamu juga udah harus masuk sekolah loh, bangun ya? Katanya kamu mau belajar dengan rajin supaya pintar dan bisa jadi dokter hm? Ayo bangun,"

Gadis itu menatap Anya yang sudah genap satu minggu terbaring di sana dengan berbagai alat yang menutupi tubuh gadis itu. Lagi lagi Angel menangis, ia merasa gagal menjadi seorang kakak, "Maafin kakak ya Nya. Maaf sekali kakak belum bisa menjadi kakak yang baik buat kamu. Maaf sekali,"

"Ngel," Jordan menepuk bahu Putri sulungnya itu beberapa kali, "Angel udah menjadi kakak yang terbaik untuk Anya. Jangan pernah berpikir kamu kakak yang buruk. Jangan pernah berpikir kamu kakak yang gagal. Anya sangat menghormati kamu, sangat menyayangi kamu. Kamu itu adalah semesta bagi Anya. Anya sangat mengidolakan kamu,"

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com