webnovel

Rache

Puncak dari rasa sakit adalah kehilangan. Namun, Puncak dari kehilangan itu sendiri adalah mengikhlaskan. Tuhan sudah merencanakan takdir manusia. Siapapun tidak bisa lepas darinya sejauh apa ia pergi dan sejauh apa dia berlari. Aksara tau, tuhan sudah melukiskan sebuah takdir dengan apiknya jauh sebelum ia lahir. Tapi bisakah ia mengeluh? Bisakah ia berkeluh kesah pada tuhan. Aksara tau, banyak orang yang lebih buruk keadaannya dibandingkan dirinya. Tapi untuk saat ini, tolong biarkan Aksara mengeluh sekali saja. Tuhan memang maha baik, jadi tolong ijinkan ia mengeluh. Meratapi apa yang sudah terjadi. Hidupnya yang sudah mulai tertata, bak bangunan megah dengan pilar pilar tinggi menjulang, roboh dalam satu kedipan mata. Semuanya pergi satu persatu. Meninggalkan Aksara dalam sendu sembiru badai gelombang kehidupan yang mungkin tak berkesudahan.

Eshaa_ · Realistic
Not enough ratings
312 Chs

Galau

Aksara hanya memandangi Arjuna yang terus mengerang frustasi sejak kemarin. Lelaki itu masih belum mendapat kabar dari Karin sejak kemarin. Dan tidak ada siapapun yang memberi tahunya di mana keberadaan gadis itu.

Aksara membuka ponselnya ketika benda itu bergetar, sebuah pesan dari Nathalie.

'Aksa nanti kamu ajak Kak Juna keluar dulu ya aku dekor rumahnya sama anak anak'

'Oke. Hati hati jangan sampe luka. Jangan kecapekan juga'

'Siap'

Aksara mendongak, ia tengah duduk di ruang tengah bersama Mas Abim dan Mas Yudhis yang hanya diam menatap Arjuna. Lelaki itu hanya mondar mandir dengan tangan memegangi dahi dan tangan yang lain menggenggam erat ponselnya, "Karin mana sih elah,"

"Baru tiga hari nggak di kasih kabar aja udah kaya orang gila gitu gimana sebulan? Setahun?" gumam Mas Abim, terkekeh miris.

Mas Yudhis memutar bola matanya malas, "Itu gara gara lo belum ngalamin. Coba kalo udah frustasi juga lo yang ada,"

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com