webnovel

Rache

Puncak dari rasa sakit adalah kehilangan. Namun, Puncak dari kehilangan itu sendiri adalah mengikhlaskan. Tuhan sudah merencanakan takdir manusia. Siapapun tidak bisa lepas darinya sejauh apa ia pergi dan sejauh apa dia berlari. Aksara tau, tuhan sudah melukiskan sebuah takdir dengan apiknya jauh sebelum ia lahir. Tapi bisakah ia mengeluh? Bisakah ia berkeluh kesah pada tuhan. Aksara tau, banyak orang yang lebih buruk keadaannya dibandingkan dirinya. Tapi untuk saat ini, tolong biarkan Aksara mengeluh sekali saja. Tuhan memang maha baik, jadi tolong ijinkan ia mengeluh. Meratapi apa yang sudah terjadi. Hidupnya yang sudah mulai tertata, bak bangunan megah dengan pilar pilar tinggi menjulang, roboh dalam satu kedipan mata. Semuanya pergi satu persatu. Meninggalkan Aksara dalam sendu sembiru badai gelombang kehidupan yang mungkin tak berkesudahan.

Eshaa_ · Realistic
Not enough ratings
312 Chs

bertemu

"Loh mama?" Nathalie berseru ketika mendapati seorang yang nampak familiar memasuki indra penglihatannya, "Loh ibuk juga ada?"

"Loh Nathalie ngapain di sini?" tanya Mama bingung seraya menatap Nathalie selama beberapa saat sebelum akhirnya menyadari sesuatu dan menyangguk anggukkan kepalanya, "Oh iya tadi ijin mau pilih barang barang buat keperluan kemah kan ya," ujar beliau.

Nathalie lantas segera mengangguk, "Jadi temen mama yang mama bahas kemaren itu Mama Maya?"

"Iyaaa. Itu sama Bunda Raya juga. Temenan dari jaman Sma nih kita," sahut Mama Maya seraya tersenyum lebar, "Raka sama Maya, mama nggak maksa loh ya perjodohan kalian kalo kalian lupa. Tapi sekarang kamu yang minta sendiri jadi kamu harus bisa kempertanggung jawabkan apa yang sudah kamu lakukan kelad,"

"Siap komandan,"

"Bagus," Mama Maya tersenyum kecil, "Jadi anak anak kita temenan juga ya hahahahhaa. Lucu banget ya takdir. Susah banget gue mah kalo mau hidup tenang doang,"

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com