webnovel

QUICK TRANSMIGRATION: TERJEBAK DI DUNIA PARALLEL DENGAN SISTEM

"gimana kalo blacke?" 'no' "hager?" '...' "sysy?" 'host apa kerja otaknya masih berfungsi dengan baik?' 'tidak ada sel yang rusakkan?' "..." *sistem displaying senyum dingin* "fine kalo gitu Vee gaada komplain" menatap hologram di depannya dengan tatapan *kalo komplain habis kau* 'baiklah' *sistem displaying muka datar* _____ *buka bungkus kuaci geser kursi* "woah real life male lead rebutan female lead sama villain nih" tiba-tiba nafas hangat terasa di sebelah telinga "sweetie gimana kalau kamu nonton aku aja hmmm~" *stop* mulut dan tangan yang lagi asik makan kuaci langsung kaku seketika 'tunggu f*ck Vee kenapa orang ini bisa ada di sini!!!' mendapat reaksi yang menarik walau cuma sekejap membuatnya tersenyum licik "sweetie~" 'vee!!! warning artlet alaram merah bunyi woyyyy' tidak merespon panggilan di belakangnya dan lanjut makan kuaci Yuki tetap bersikap cool tapi di dalam sedang panik. dengan reaksi yang di tampilkan Yuki membuatnya tersenyum lebih lebar. tangan yang berada di pundak turun ke pinggang memeluk Yuki dari belakang. 'vee!!!!' 'sistem sedang offline'*sistem asik nonton hostnya yang panik* 'vee!! penghianat kau!!!' _____ *cover bukan milik saya *illustrator cover : Aoi Ogata * *

pokachi_ · Fantasy
Not enough ratings
8 Chs

7. can't sleep in my first world 06

satu bulan kemudian, luka di tubuh yuki sudah hampir sembuh total. dia mulai bersiap kembali keasramanya di kampus, dari mansion rezz yuki tidak membawa apapun kecuali laptop yang diberikan rezz hari itu.

rezz mengantarkan yuki kekambus sekalian dia berangkat kerja, mobil rezz berhenti di tepi jalan dekat asrama yuki. saat yuki keluar dari dalam mobil rezz dia langsung jadi pusat perhatian orang lewat maupun yang sedang duduk dikursi taman. karena yuki datang sebelum jam pelajaran dimulai, sudah banyak mahasiswa yang bolak-balik gedung asrama-gedung utama.

yuki mengabaikan semua pandangn serta omongan orang-ornag yang dilewatinya. tanpa diketahui yuki, sebelum dia keluar dari mobil rezz, yeni memperhatikan mobil itu dengan wajah berbinar-binar. dia sudah menargetkan pemiliknya untuk menjadi kekasihnya. saat melihat yuki keluar dari mobil itu, mata yeni menatap yuki dengan penuh kebencian. dia langsung menyebarkan gosip miring tentang hubungan yuki dan pemilik mobil tersebut. yuki yang tidak tahu dan tidak mau tahu dengan gosip tersebut masih santai tanpa beban.

'host female lead sedang menatap anda di antara ornag-orang yang mentap anda tadi dengan memancarkan niat membunuh'

'hoo~ vee menurutmu apa dia bisa membunuhku dengan kemampuannya sendiri?'

'kemungkinannya 43% kalau dia menggunakan koneksi keluarganya serta mempengaruhi pihak lain yang lebih kua dari host'

'kalau begitu, apa aku boleh membunuhnya duluan sebelum dia membunuhky?'

'positif tidak host, dengan kemampuan anda sekarang anda belum bisa membununya. anda hanya bisa menghancurkannya saja'

'jadi vee~ aku belum bisa membunuhnya tapi aku boleh menghancurkanya begitu?'

'iya host'

'itu saja sudah cukup'

yuki berjalan menuju asrama dengan senyum mekar di wajahnya, melihat senyum menawan yuki, banyak orang tertegun terutama para perempuan yang sedang menatapnya dengan panas tadi. sedangkan para pria yang melihtanya mulai menge'blush' melihatnya. gadis yang dikenal dengan wajah datar, dingin, suram, tiba-tiba tersenyum licik seperti rubah, matanya sedikit menyipit membuatnya terlihat sangat menggoda juga imut secara bersamaan.

yuki masuk, kamar asramanya terlihat sepi, dua teman sekamarnya sedang liburan. karena yuki hanya memiliki kelas siang, dia langsung berbaring tidur lagi. merasa nyaman, yuki memejamkan matanya, belum sempat kelopak mata yuki tertutup sempurna pintu kamarnya digedor oleh seseorang.

'siapa si berisik'

yuki bangun membuka untuk membuka pintu, didepanya sekaraang berdiri yeni dengan beberapa kacungnya yang setia mengganggu juga menjalankan perintah dari yeni. yuki bersender dirangka pintu, tangannya dilipat didepan dada wajahnya terlihat malas meladeni sekumpulan orang dihadapanya.

"hm?"

yuki bergumam dengan sebelah alisnya terangkat menatap yeni.

"