webnovel

QT: Fans Girl Become A Famous Women

(Tidak berniat menyinggung, menyindir, menghina, atau yang lain. Cerita asli Author. Positif thinking saja oke!. Ada istilah 'er [biasa dipakai panggilan sayang diChina]. Latar belakang Korea) Rena tengah berjalan sambil asyik menonton Kdrama favorit tanpa melihat sekitar, saat berada di klimaks acara favorit, tiba" dia tersungkur dan keadaan sekitar berubah menjadi gelap. Saat ia membuka mata kembali, dia tidak mengenal tempat sekitar. "Loh ini dimana? Kok gue ada dikamar? Perasaan tadi gue lagi asyik nonton Kdrama favorit dijalan. Dan seinget gue, kalau gak salah......gue....." 'Tok..tok...' "Nona, Tuan telah menunggu anda dibawah untuk sarapan" "WHAT THE HELL??????!!!!!" "Nona, anda tidak apa-apa?" 'Kok dia manggil gue...Nona? Dan kenapa pula dia ngomong bahasa KOREAAAA???!!!' 'Atau jangan-jangan gue transmigrasi? Tapi kalau gak salah gue ngerasa cuman kesandung sesuatu....tadi... dan...... Sekarang..... Disini.....' "Nona, wajah anda sangat pucat, saya akan memanggil Tuan" 'Kenapa? Kenapa? Kok gue harus transmigrasi?Bagaimana dengan diri gue yang asli? Yang ada di Indo? dan Kenapa gue yang cuman masalah sepele kesandung, jadi transmigrasi? Ya Allah, kenapa Engkau membuat keadaan Hamba jadi rumit begini???' "Song'er, Apakah ada sesuatu yang tidak nyaman? Appa akan panggil dokter Nam kemari, untuk memeriksa dirimu segera mungkin" Rena tiba" bertransmigrasi menjadi gadis kaya, terhormat, dan anak tunggal dimanja. Dia tidak percaya dengan hal yang menimpanya. Yang membuat ia frustasi yakni perbedaan kepercayaan yang dianutnya. Jika sebelumnya Rena seorang muslim tapi tidak berhijab, sekarang dia non muslim yang terkenal taat beribadah. ~At Someone Time and Place~ R: "Kau Gila! Menjauhlah Dariku!" J: "Tak Akan" R: "Kita Beda Agama! Beda Negara! Beda Dalam Segala Hal!" J: "Sekarang Sama, Entah Negara dan Agama" R: "Tetap Saja Aku Tak Sudi!" J: "Sebentar Lagi Kau Sudi" R: "....." J: "Kau Takkan Bisa Lari Dariku.Meski Kau Kembali, Aku Akan Mengejar"

hxy_n2 · Fantasy
Not enough ratings
4 Chs

When I...

Gadis berseragam putih abu-abu tengah bersemangat menunggu bel terakhir berdering sambil tetap mengikuti pelajaran yang diterangkan guru dipapan tulis. Teman sebangku ia hanya bisa menghela napas melihat tingkah energik gadis disebelahnya. Saat bel terakhir berdering, gadis itu secepat kilat membereskan semua barang di meja dan diam-diam menyalakan Handphone yang asli nya oleh pihak sekolah dilarang siswa/siswi membawanya.

"Psstt...Ren, Bu Hani sudah keluar tuh" Bisik teman sebangku.

"Sip, akhirnya gue bisa WiFi an..... Yuhu~~~" Ucap girang gadis itu.

"Heleh... elu mah gak modal kuota, Rena. Pasti download Drakor itu lagi kan?"

"Iyap~~~, tinggal 2 episode lagi kelar dah nih Drakor favorit gue~~~"

"Hah.... Serah elu dah, asalkan bahagia, btw elu kagak pulang? Ini udah jam 3, entar elu lupa sholat Ashar lagi kalau dah asyik download"

"Tenang, Sari. Gue gak bakal lupa kok"

"Awas ya lu lupa lagi, gue laporin ke Bunda lu tau rasa dah"

"Ashiap~~~, Sari~~~" Kedip nakal.

"Hilih dasar kutil anoa, jijik gue lihat elu kayak gitu.... Hiii.... Jauh-jauh sono"

Sari teman sebangku Rena dari SMP hingga ke jenjang SMA, mereka berdua telah akrab karena persamaan kegemaran mereka. Dan entah apa yang membuat mereka berdua selalu bersatu, entah mulai dari satu sekolah maupun satu kelas. Seolah-olah mereka tidak terpisahkan dari tali benang bersahabatan. Hingga mereka berdua telah dikenal sebagai Duo Fans Girl Sister's, karena dimana-mana selalu bersama. Seperti lem dan kertas.

1 Hours Latter

"Dah Rena, hati-hati dijalan, kalau nonton Drakor nye entar aje pas dah sampai rumah lu. Jangan nonton sambil jalan, takut-takut entar tersungkur" Pengingat ramah Sari karena ia sedikit khawatir kebiasaan sahabat nya kambuh lagi.

"Tenang, Sar. Percaya aje dah ma gue. Gue bakal hati-hati kok. Gue lanjut jalan ye, Sar. Assalamualaikum" Rena melambaikan tangan.

"Walaikumsalam, inget perkataan gue lo ya" Sari tersenyum dan balas melambai hingga sosok tinggi langsing Rena menghilang perlahan.

"IYE!!!" Teriak Rena.

'Akhirnya gue gak sabaran nonton nih Drakor~~~'

'Eh tapi, mendingan nonton sekarang aje, gue penasaran banget sih :-+'

Rena yang melupakan pengingat sahabatnya, tetap berasik ria menonton sambil berjalan pulang. Saat Rena tengah berjalan sambil asyik menonton Kdrama favorit tanpa melihat sekitar, saat berada di klimaks acara favorit, tiba" dia tersungkur dan keadaan sekitar berubah menjadi gelap. Saat ia membuka mata kembali, dia tidak mengenal tempat sekitar.

"Loh ini dimana? Kok gue ada dikamar? Perasaan tadi gue lagi asyik nonton Kdrama favorit dijalan. Dan seinget gue, kalau gak salah...gue....."

'Tok..tok...' "Nona, Tuan telah menunggu anda dibawah untuk sarapan"

"WHAT THE HELL??????!!!!!" Teriak Rena histeris bercampur syok.

"Nona, anda tidak apa-apa?" Pelayan muda memasuki kamar Rena tanpa menunggu jawaban.

'Kok dia manggil gue...Nona? Dan kenapa pula dia ngomong bahasa KOREAAAA???!!!'

'Atau jangan-jangan gue transmigrasi? Tapi kalau gak salah gue ngerasa cuman kesandung sesuatu....tadi... dan... Sekarang..... Disini.....' Wajah Rena langsung memucat dengan fakta yang diterima secara mendadak.

"Nona, wajah anda sangat pucat, saya akan memanggil Tuan" Pelayan muda langsung keluar melapor keadaan Rena.

'Kenapa? Kenapa? Kok gue harus transmigrasi? Bagaimana dengan diri gue yang asli? Yang ada di Indo? dan Kenapa gue yang cuman masalah sepele kesandung, jadi transmigrasi? Ya Allah, kenapa Engkau membuat keadaan Hamba jadi rumit begini???' Wajah pahit terpancar diwajah cantik miliknya.

"Song'er, Apakah ada sesuatu yang tidak nyaman? Appa akan panggil dokter Nam kemari, untuk memeriksa dirimu segera mungkin"

"Nayun, segera panggil dokter Nam!" Perintah orang didepannya.

"Baik, Tuan"

'Song'er? Siapa? Gue? Lah gue Rena bukan Song'er, kok gue rasa kayak novel aja sekarang?' :-''

"Song'er, kenapa diam saja? Apa ada bagian yang membuat mu tidak nyaman? Tenang saja, sebentar lagi dokter Nam kemari"

Orang tua dihadapannya terlihat sedikit muda sekitar 30 tahunan, ya meski tidak tau umur yang sebenarnya. Rena termenung dengan pandangan kosong, hingga sesosok bayangan memantul di lensa mata orang tua di depan nya. Dia belum mencerna kejadian yang tiba" ini, sebelum seberkas ingatan muncul di kepala nya.

"Akkhh....." Rena merintih kesakitan, perlahan wajah cantik nya berubah menjadi sangat pucat.

"Song'er, tahan sebentar" Orang tua di depan ia sangat panik.

"NAYUN!!!!" Teriaknya pada pelayan muda semula.

"Iya, Tuan?" Pelayan muda datang dan membungkuk hormat.

"Dokter Nam, bagaimana?" Tanya Lee Sam khawatir dengan keadaan mendadak putri kesayangan.

"5 menit lagi, beliau sampai" Jawab sopan pelayan muda.

"Ck..."

"Song'er, lebih baik berbaring agar sedikit menghilangkan rasa sakitmu, Appa akan menghubungi Eomma, Abeoji, dan Arabeoji kemari" Segera Tn. Lee Sam berlari kebawah.

Rena perlahan mencerna ingatan yang muncul, Tubuh yang ia tempati sekarang bernama Lee EunSong, anak tunggal dari pengusaha Lee Coorperation dan Eunsa Fashion Butik. Dan memiliki latar belakang keluarga yang sangat kuat, hingga ia setiap lewat dimanapun akan dihormati seperti keluarga kerajaan. Ya meski bisa dikatakan jika keluarga Lee memiliki kekayaan bersih yang bernilai hampir puluhan milyar dolar, ditambah keluarga Song (marga dari Ibu EunSong) yang mendominasi dunia politik dan fashion di Kota A. Membuat Rena atau (sekarang) EunSong terkejut.

Dia tidak menyangka jika bertransmigrasi menjadi super duper kaya dalam sekejap. Pada awal kehidupan sebelum ini, dia hanyalah gadis biasa dari kalangan masyarakat sedang (tidak kaya or miskin). Keluarganya pun cukup nyaman dan harmonis, ia juga memiliki dua adik, laki-laki dan perempuan yang berjarak 4 tahun dengannya. Tapi sekarang, dia seorang anak tunggal yang hari" nya dilewati dengan membosankan, meski disayang dan dimanja oleh seluruh keluarganya.

Rena masih tidak terima dengan cobaan yang dihadapinya sekarang. Apalagi yang membuat ia semakin masam yakni perbedaan keyakinan yang dianut antara Rena dulu dengan Rena atau EunSong sekarang. Jika dulu ia seorang muslim meski tidak berhijab dan terkadang disiplin waktu beribadah, tapi sekarang, EunSong terkenal sangat taat beribadah dan selalu mengikuti semua kegiatan di Gereja. Itulah yang membuat ia sangat" frustasi.

Ia takut jika berlama-lama ditubuh ini dan suatu saat tidak kembali lagi ke kehidupan yang lalu, Ia takut lupa dengan jati diri sebenarnya. Rasa takut akan melupakan jati diri sesungguhnya mulai tumbuh perlahan. Rena tidak tau jika suatu saat keajaiban untuk kembali ke kehidupan normalnya akan terwujud meski tidak sekarang juga.

"Nona, silahkan diminum teh nya, agar lebih rileks" Gadis pelayan muda bernama Nayun membawa secangkir teh hitam kesukaan Eunsong (yang asli).

Rena mengerutkan kening, melihat tampilan warna teh yang sangat hitam pekat. Tapi ada sedikit bau harum samar dari teh. Perlahan Rena mengambil cangkir teh dan menghirup bau teh, baru kemudian meminum sesudahnya. Nayun mengamati lekat" setiap gerakan nona muda nya, dan tidak menemukan hal yang aneh, malahan setiap gerakan meminum sederhana nya terlihat sangat anggun dan cantik. Perlahan senyum kecil memancar diwajah Rena.

'Mmm.... Tidak mengherankan selera EunSong patut di acungi jempol, tidak buruk'

"Song'er, dokter Nam telah datang, Appa sudah menghubungi yang lain agar kemari" Lee Sam duduk disamping kanan putrinya sambil mengamati gerak-gerik.

Lee Sam akhirnya sedikit tenang meski tetap khawatir. Dokter Nam mendatangi EunSong, duduk dan perlahan mulai memeriksa denyut nadi maupun pernapasan dia. Lee Sam yang telah berdiri cemas, menatap dokter pribadi keluarga. Dan wajah tidak sabar terlihat jelas.

"Bagaimana, Dok?"

Dokter Nam berkemas, dan segera memberi resep kepada Nayun agar obat segera ditebus di apotik. Dokter Nam tersenyum hangat, dan segera membuat rileks Lee Sam.

"Tenang saja, Putrimu sedikit mengalami syok, mungkin karena mimpi buruk atau sesuatu buruk pernah terjadi dulu. Sakit kepala, reaksi alami sakit itu. Jadi, dia minum obat secara teratur dariku, akan segera membaik" Dokter menepuk pelan bahu Lee Sam dan segera dibalas anggukan.

Dokter Nam kembali, dan suasana sedikit tenang. Rena sekarang tengah bersandar dengan mata terpejam. Lee Sam takut mengganggu ketenangan putrinya dan memutuskan keluar kamar bersama beberapa pelayan.

Rumah Tn. Lee atau lebih tepat disebut Villa besar didaerah strategis Kota A dengan halaman 1 meter persegi adalah tempat yang diperuntukan bagi kalangan elit ke atas dengan sistem keamanan yang dijaga ketat dan canggih. Jadi tidak heran bila harga di villa sekitar sangat fantastis, tetangga Tn. Lee pun tidak bisa dianggap remeh, karena sebagian adalah pembisnis besar maupun penguasa dibidang lain.

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

"Bagaimana keadaan Song'er?" Tanya Ny. Song Eunsa khawatir.

"Lebih baik dari sebelumnya, meski sedikit pucat dan mengerang tadi" Jawab Lee Sam.

"Apa penyakit itu kambuh lagi?" ucap Panatua Tn. Lee.

"Tidak mungkin kambuh lagi, dia telah dirawat hati" saat di RS dulu" jawab Panatua Ny. Lee.

Akhirnya suasana sedikit bimbang dibawah, sedang kan diatas tempat Rena berada, telah tenang seperti biasa. Rena perlahan mulai membiasakan diri dengan kehidupan barunya tapi dalam kebatasan wajar yang diatur dia sendiri. Jika perlu dia akan berpura-pura persis dengan EunSong asli dalam hal apapun.

'Ya Allah, maafkan Hambamu ini, tapi karena terpaksa, Hamba sementara akan bertindak sesuai tuan tubuh yang asli tapi tidak membuat agama asli Hamba berubah keyakinan' ucap Rena berdoa dalam hati.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Halo semua.....

Salam kenal ya....

Btw, ini cerita terinspirasi dari semua novel transmigrasi yang telah Auhtor baca hingga sekarang, mungkin sedikit gak jelas, ribet, gak mudah dipahami, jelek atau yang lain, Author meminta maaf sebelumnya, karena Author bukan novelis profesional ataupun terkenal ... Hehe...^^

Tolong, komen atau kritik atau saran bagi Author ya :-).

Makasih telah membaca

*bow* sujud :-v.