webnovel

Qisoh Hubun

kisah tentang Cinta dan Lucky dua remaja SMA yang bertemu di sekolah tanpa disengaja karena insiden yang dialami Cinta yang dibuat Lucky.

Dewi_Apriliani154 · Teen
Not enough ratings
4 Chs

Miss Rempong Versus Mr. Tengil

Pagi buta Ben dikejutkan dengan, teriakkan seorang cewek di sebelah rumahnya, secara spontan ia terbangun dari mimpi indahnya.

"Aduh...siapa sih yang teriak-teriak jam segini," gerutu Ben, sembari melihat jam dindingnya yang menunjukkan pukul 02.00 wib.

Perlahan ia, membuka jendela.

"Woi bisa ga, jangan teriak-teriak ganggu mimpi gue aja loe!!!," geram Ben sambil berkata dengan nada tinggi, dan dari sebelah rumah menjawab dengan nada yang sama.

"Sorry sebelumnya, tapi gue mimpi buruk jadinya teriak-teriak deh," sahut Dian pada Ben dari jendela kamarnya.

"Loe tuh gengges banget, ga di kampus ternyata di rumah juga," sambung Ben dengan nada kesal.

"Ye...itu sih derita loe, suruh siapa sekampus sama sekomplek sama gue," ucap Dian tak mau kalah sambil menjulurkan lidah pada Ben.

"Dasar miss rempong loe...," ucap Ben sambil menutup tirai jendelanya.

" Loe tuh mister tengil!," ucap Dian kemudian.

"Sayang kamu kuliah  ga? Udah siang ayo bangun," ucap Mamah pada putri sulungnya.

"Akh...Mamah ganggu tidur aku aja, emang sekarang jam berapa?," keluh Dian perlahan membuka mata.

"Sekarang jam delapan sayang," jawab Mamah singkat.

"Apa??? Jam delapan...aduh aku telat nih Mah," teriak Dian dengan histeris bergegas menuju kamar mandi.

"Dasar anakku, klo ada apa-apa sibuk sendiri," ucap Mamah sambil tersenyum melihat gelagat putrinya.

Sementara Ben sedang memanaskan motornya, untuk bersiap-siap pergi ke kampus.

"Untung aja gue ga kesiangan, jadi tinggal capcus ke kampus," gumamnya sembari membersihkan motornya.

Dian kebingungan, sedari tadi tak menemukan kedaraan umum ataupun ojek, dan terpaksa ia menghampiri Ben tetangga sebelahnya yang super tengil.

"Ben gue nebeng yah sama loe please," pinta Dian pada Ben.

"Hah...loe bilang mau nebeng sama gue...setelah kejadian semalem," ucap Ben sedikit menyindir.

"Sorry deh buat yang semalem, itu kan karna gue mimpi buruk jadi ga sengaja Ben," ucap Dian pelan.

"Yahudah kali ini, gue maafin tapi inget jangan harep gue maafin klo loe ngelakuin kesalahan lagi," ucap Ben dengan nada mengancam, dan Dian hanya mengangguk seraya berkata dalam hati.

"Ikh...males bingit, klo bukan karna gue kesiangan ga bakal gue nebeng sama loe," gerutunya dalam hati.

Saat di perjalanan Ben mengemudi dengan kencang, dan Dian spontan memeluknya karena takut.

"Rasain loe, gue kerjain biar tau rasa," ucap Ben dalam hati.

"Loe mau ngajak gue mati yah...bisa pelanan dikit ga bawanya," geram Dian sambil menepuk bahu Ben.

"Udah nebeng pake bawel lagi, mau cepet nyampe ga...kita udah telat tau," sahut Ben sembari menambah kecepatan motornya.

Setahun berlalu Ben mengundang Dian, ke acara ulang tahunnya yang ke 22, ia pun bingung hadir atau tidak ke pesta ulang tahun Ben.

Dian kemudian menelpon sahabatnya, Lyla meminta saran padanya.

"La gue dateng ga yah ke ultahnya Ben? Bingung nih...," tanya Dian pada Lyla.

"Dateng aja lagi, kan ga enak loe tetanggaan sama dia masa ga dateng," jawab Lyla singkat.

"Terus gue kan ga bisa dandan, and ga punya gaun buat ke pesta," ucap Dian kemudian.

"Yahudah, besok kita ke butik terus ke salon gampang kan," ucap Lyla bersemangat.

"Oke deh, besok kita ketemuan dah...," ucap Dian sambil mengakhiri obrolannya.

Malam menunjukkan pukul 19.00 wib, pesta ulang tahun Ben akan segera dimulai para udangan sudah hadir termasuk Dian, juga datang ke pesta itu mengenakan gaun berwarna merah marun dan polesan natural membuatnya begitu cantik malam itu.

Acara demi acara pun berlangsung meriah, sampai pada penghujung acara Ben memberikan potongan pertama kue ulang tahun pada Dian.

Semua orang dibuat kaget oleh Ben, karena sepengetahuan teman-temannya Ben dan Dian tidak pernah akur dan sering berselisih.

"Kenapa loe kasih potongan pertama, kue ulang tahun loe sama gue?," tanya Dian heran dengan Ben.

"Loe mau tau kenapa, karena gue sebenernya suka sama loe walaupun loe sering bikin gue sebel dan kesel sama loe," ucap Ben dengan tatapan yang tajam pada Dian.

"Loe pasti becanda kan Ben ga serius," ucap Dian sembari tertawa kecil.

"Gue ga becanda, gue serius suka sama loe dan loe orang yang spesial di hati gue,"sambung Ben yang perlahan, memengang tangan Dian begitu erat.

"Sebenernya gue juga suka sama loe, tapi gue malu ngomongnya gengsi gitu," ucap Dian malu-malu.

"Hmmm...ini nih akhirnya, miss rempong versus mister tengil jadi cinta dagh," ucap Ivan sahabat Ben spontan.

Dan semua yang ada di pesta, tertawa bahagia dengan bersatunya Ben dan Dian.