Harusnya aku percaya

Seorang lelaki paruh baya yang sangat marah, bahkan dirinya membantingkan barang-barang di ruangan ini, sekarang dirinya berada di luar kota untuk membahas kerja sama.

Bagaimana bisa para body guard yang ia suruh bisa ceroboh seperti ini. Bahkan sampai sang anak pergi entah kemana, lelaki paruh baya ini yakin pasti ada seseorang yang membawa sang putri.

Brak.

Lelaki paruh baya ini memukul meja kerjanya.

"Dasar tidak berguna! Jika tidak bisa menjadi body guard setidaknya mereka harus berhenti dan tidak makan gaji buta. Awa saja, siapapun yang berani menyentuh putriku apalagi melukai dirinya, aku tidak mengampuni kalian!" Marah lelaki tua ini.

Tok tok tok.

Suara ketokan pintu membuat lelaki ini tersadar dari emosi dan pemikirannya.

"Masuk!" Suara Alex yang begitu menyeramkan.