Yldwyn mengangkat wajahnya dan menatap Therius dengan pandangan sakit hati.
"Tega sekali kau membiarkanku dipermalukan seperti ini di depan umum, calon istrimu sendiri..." kata Yldwyn dengan suara lirih. Air matanya mengalir deras. Ia lalu berbalik dan pergi meninggalkan mereka dengan langkah-langkah panjang.
Air matanya bercucuran ke belakang saat ia berlari menghampiri pegasusnya dan naik ke punggung sang tunggangan. Tidak lama kemudian ia telah menghilang bersama pegasusnya ke arah istana raja.
Peristiwa menimbulkan kehebohan selama beberapa saat, tetapi kemudian orang-orang pun melupakannya. Perhatian mereka teralihkan ketika terdengar bunyi terompet yang nyaring.
Dengan sigap mereka melayangkan pandangan ke atas dan menemukan sebuah panggung melayang yang sangat besar turun dari langit. Di atasnya ada sekelompok musisi yang membuat dua barisan rapi di kiri dan kanan, lengkap dengan berbagai alat musik mereka.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com