webnovel

Putri Jelita

Seperti biasa pagi hari kehidupan di dalam rumah sang putri yang sangat mewah,para pesuruh mulai sibuk dengan masing masing pekerjaanya.

Ada yang bersih bersih,sibuk menyiapkan sarapan,menyiapkan pakaian dan lain sebagai nya "Bi Maaar...tolong baju Uti dong!" teriaknya dengan suara yang melengking sedikit manja

"Baik putri jelita ku,pakaian nya sudah bi Mar siapkan!" jawabnya sambil tergesa-gesa menenteng pakaian menuju kamar sang Putri jelita.

Dari sejak bayi Putri di asuh oleh bibi Mar karena orang tua nya sibuk mengurus bisnis turun temurun dari kakek nya Putri,makanya Putri sangat dekat dengan bibi Mar sampai sampai tak canggung lagi seperti kepada ibu nya sendiri.

"Putri jelitaku ini pakaian nya sudah bi Mar pilihkan,Bibi Mar pilihkan baju dress berwarna pink warna favorit kamu,pastii cocok dengan suasana hari ini" ujar bibi Mar sambil tersenyum simpul dan sedikit merapikan rambut ikal nya yang terurai menyentuh pipi

"Setelah siap berpakaian ayo kota lanjut sarapan sayang,tuan dan nyonya sudah menunggu dimeja makan" Sapa bibi mar penuh cinta

Di meja makan seperti biasa Pak Subroto dan Bu Farida sudah duduk manis bersiap untuk menyantap hidangan sarapan yang telah di sediakan.

"Selamat pagi ayah,selamat pagi ibu!" Putri menghampiri ayah dan ibu nya yang daritadi memang sedang menunggu kedatangan nya.

"Hai sayang" Pak Broto mencium kening Putri penuh cinta dan sang ibu hanya menyunggingkan senyuman sambil mengelus rambut nya yang di biarkan terurai.Putri menarik kursi dan duduk persis sebelah ibu nya,mereka menyantap hidangan sarapan bersama sama sambil sesekali berceloteh manja.

Canda tawa bahagia nan harmonis sangat terlihat di ruang makan pada pagi hari itu,setelah selesai sarapan mereka bergegas untuk melaksanakan tugas nya masing masing.Ayah mengurus aset aset perusahaan nya,ibu juga ikut mengontrol perusahaan Pak Broto yang lain nya dan Putri seperti biasa,dia berjalan jalan keliling komplek menggunakan sepeda motor antik kesayangan nya.

"Huuhhhh..pagi yang cerah,udara yang segar,burung burung yang cantik" Putri bergumam sambil menghirup udara dalam dalam di atas sepeda motor nya,sengaja dia pelankan laju motor antik nya supaya bisa menikmati indah nya pagi itu.

Di perempatan jalan tidak di sengaja Putri melihat seseorang yang mirip sahabat lama nya waktu SMA yang sedang jalan-jalan juga tapi bedanya orang itu menggunakan ontel berwarna merah yang terparkir di pinggir jalan.

Karina namanya,dia sahabat terbaik Putri semasa SMA.Mereka terpisah setelah lulus SMA karena pada waktu itu Karina dan keluarga nya pindah ke luar kota perihal urusan pekerjaan sang ayah.

Dia gadis manis berambut bob yang kalau tersenyum manis luar biasa karena gigi gingsul nya.Sejak saat itu mereka lost contact dan sampai sekarang tak sengaja di pertemukan kembali oleh semesta.Putri mengerutkan dahi seraya ingin memastikan apa yang di lihat nya benar benar sahabat karib nya yang dulu atau bukan.

"Kok itu sepertiii..." tepuk-tepuk dagu dengan telunjuk nya yang lentik sambil berpikir

Putri memarkir motor antik nya mengendap-endap sambil berjalan ragu menghampiri seorang gadis bersepeda di pinggir jalan itu,semakin dekat semakin jelas

"Rin,itu kamu?"Putri mengusap punggung gadis itu dengan ragu,Karin pun menengok sambil sedikit mengingat,

"Hai,Putri ini kamu?aku gak mimpi kan?" Celetuk suara Karin yang cempreng menusuk daun telinga.Kedua sahabat itu berpelukan melepas rindu yang sudah lama mereka tahan, Putri dan Karin pun berbincang banyak tentang kehidupan masing masing,mereka curhat-curhatan tentang kisah hidupnya satu sama lain sampai waktu pun tak terasa begitu cepat,setelah melepas rindu mereka berpisah pulang ke rumah masing masing dan berjanji untuk bertemu lagi nanti.Di perempatan jalan itu pun mereka berpisah.

"Dah Rin,janji yah nanti kita ketemu lagi!" wajah Putri terlihat sangat bersemangat tapi terlihat di sudut mata kubil nya setitik genangan air mata seolah tidak mau berpisah lagi.

"Dah Put,iya aku janji!" Karin melenggang pergi mengayuh sepeda ontel nya sambil tak henti melambai kan sebelah tangan nya kepada Putri.

Sepulangnya ke rumah,Putri bergegas bersih-bersih badan dan mengganti pakaian nya dengan pakaian santai.

"Loh non uti udah pulang ternyata" bi Mar keluar ruangan kerja Pak Broto dan menutup pintu sambil menenteng kemoceng bekas bersih bersih ruangan kerja Pak Broto.

"Kok bi Mar ga lihat yah tadi non uti masuk,ujar nya heran

"Iya bi Mar,tadi uti masuk lewat pintu samping biar langsung parkirin motor nya di garasi jadi Pak Ujang gak repot lagi masukin motor uti",jawab putri sambil bawa segelas jus dari dapur.

"Oh begitu non,oke deh bi Mar siapin makan siang dulu buat non Uti yah" Bi Mar bergegas ke dapur sambil lihat bahan bahan yang mau di masak

"Gak usah bi Mar,Uti tadi udah makan bareng temen Uti"

"Temen yang mana non,perasaan non uti gak ada temen kan di komplek ini?" dahi bi Mar mengkerut kebingungan.

"Itu bi sahabat SMA aku si Karin,bi Mar Mar masih inget gak?" tanya Putri dengan suara manja nya."Oh iya bi Mar inget,tapi bukan nya non Karin udah pindah ke luar kota yah?" Bi Mar balik tanya sambil motong bahan buat masak makan siang."iya bi emang udah pindah,kata nya dia mau pindah lagi kesini dan kuliah disini juga bi" sahut nya lagi.

Putri bercerita banyak kepada bi Mar tentang pertemuan tak di sengaja tadi dengan sahabat karib lama nya,sedikit-sedikit sambil bantu motong sayur buat masak nanti.

Setelah banyak bercerita dan bantu potong sayur di dapur,Putri pamit ke lantai dua tempat istirahat ternyaman nya yaitu kamar tercinta yang semua furniture nya bernuansa pink dan putih sesuai warna favorit nya,semua bahan meubeul dan furniture nya di kirim langsung dari luar negri.

"Hufffth...lelah nya hari ini,saat nya buat aku istirahat tidur siang sebentar sebelum ibu dan ayah pulang kerja ah",Putri menghela nafas dan membanting kan badan nya ke kasur super empuk nya itu.Tidak terasa akhir nya ayah dan ibu putri pun pulang

"Putri sayang,ayah pulang nih bawain cemilan kesukaan kamu" Pak Broto berjalan menuju lantai dua tempat kamar Putri berada sambil membawa sebuah bungkusan kecil berwarna merah pesanan Putri

"Kalau gitu ibu ke kamar dulu yah mau mandi dan ganti baju" sambung Bu Farida bergegas ke kamar nya dan berjalan perlahan sambil menenteng sepasang hills nya yang berwarna hitam mengkilap.

Tepat pukul tujuh malam setelah selesai bersantap malam,kebiasaan keluarga Putri duduk-duduk santai di ruang keluarga sambil ngobrol tentang kejadian hari ini,Putri tidur di pangkuan ayah nya yang duduk di sofa biru,bu Farida selonjoran di karpet sambil mengotak atik remote tv seraya ingin mencari acara favorit nya,bi Mar sibuk menyiapkan coklat hangat minuman wajib keluarga Pak Broto menjelang tidur,kata nya sih biar pikiran jadi rikeks juga dan seger pas bangun pagi nanti.

Hampir setiap malam keluarga Putri tidak pernah melewatkan Quality Time bersama,kehangatan sangat terasa dalam benak Putri.

"Semoga kita tetap seperti ini yah" benak Putri bergumam seakan tak mau lepas dari pelukan sang ayah.