Kontu yang melihat kejadian janggal ini bergegas pergi menemui yang lainnya. Memberitahu semua yang dilihatnya bahwa ada mahluk berbeda dari mereka, namun bisa bersama 6 Okud. Baginya ini hal aneh yang pernah dilihatnya selama hidup di kehidupan bawah. "mboae menurutmua (gimana menurut kalian)?", tanya salah satu Kontu pada teman-temannya. "tokalatoworae namaitu mayi (kita pergi lihat saja disana)!", sahut salah satu kontu.
Para Kontu bergegas pergi mengabulkan rasa penasaran mereka pada cerita yang sebagian berpikir mengada-ngada ini. Mereka pernah melihat makhluk seperti ini namun hanya ada satu saja, selain itu belum pernah ada. Sesampainya dekat gua dan mengamati keadaan disana, mereka pun terheran-heran ketika melihat Waruka yang dikelilingi Okud. Mereka terkejut dan terheran-heran ada mahluk hidup yang tidak seperti ciri fisik mereka.
"Ombaelah (bagaimana bisa)?"
"nopoala ba inodia lah (dia berbeda dengan kita ya)?"
"Nomaiao na amailah (darimanakah dia berasal)?"
"owanoa borabuno Okud (diakah yang membuat Okud selama ini)",
Para Kontu mulai bertanya-tanya dan saling berbisik, tidak pernah ada dalam pikiran liar meraka bahwa ada mahluk berbeda dari diri mereka, yang tidak bersayap namun memiliki rambut.
Salah satu Kontu yang percaya pada keyakinan akan datangnya penyelamat berinisiatif berjalan mendekati Waruka. Mendengar adanya suara telapak kaki berjalan, Waruka terkejut hingga bergegas pergi. "koye kalaa (jangan pergi)!", pinta salah satu Kontu. Waruka yang telah mengerti dan memahami begitu saja bahasa yang digunakan Para Kontu setelah dia melewati pusaran air, seketika itu berhenti! Entah apa yang terjadi, tanpa diduga okud-okud berdiri mengelilingi Waruka seakan melindunginya. Waruka terkejut melihat perilaku Okud, ia tidak pernah terpikir bahwa Okud akan bersikap seperti ini padanya.
Melihat pemandangan ini, Kontu lainnya bergegas mendekati dan mengelilingi Waruka, diikuti gerakan serentak menjatuhkan lutut mereka ke tanah bersujud karena kekaguman mereka pada situasi aneh yang belum pernah terjadi semasa hidup mereka. Mereka sujud kepada Waruka karena kepercayaan mereka pada Okud. Tidak akan mungkin Okud akan berperilaku seperti ini jika Waruka bukanlah sesuatu yang penting.
Semenjak kejadian ini Waruka diperlakukan baik oleh para Kontu. "koye no pandeanea ratu (jangan sampai diketahui ratu)", bisik-bisik diantara mereka. "mboan caranoa (gimana caranya)?", tanya salah satu Kontu. "towae na kanteanko Kontu (kita bawa ke markas Kontu)", sahut salah satu diantara mereka. Menyarankan agar Waruka dan Okud-okud dibawah ke markas rahasia mereka. Namun ada sebagian yang tidak setuju karena berpikir bisa saja Waruka adalah mata-mata ratu karena hanya ratu yang memiliki banyak Okud. "notudue ratu (disuruh ratu)", kata salah satu yang mencurigai Waruka.
Kebingungan dan perdebatan pun terjadi diantara para Kontu. Sementara Waruka masih dikelilingi Okud-okud. "miina apandeanea noafai ba inodi nainia (saya tidak tahu mengapa saya ada disini)! Miinadua apandeanea amaiao naamai inodia (saya juga tidak tahu darimana saya berasal)!", Kata Waruka.
Para Kontu terkejut mendengar bahasa yang diutarakan Waruka yang mengerti bahasa kaum Bolonti. "Miinadua apandeanea noafai inodi apande bahasamiu (saya juga tidak tahu mengapa saya bisa bahasa kalian)!", lanjut Waruka mengutarakan kebingunganya selama ia berada dikehidupan bawah ini.
"nipandeaoku ba niingatiku, inodi mba Uma, Ina, ba andiku (yang saya tahu dan yang saya ingat, saya memiliki ayah, ibu dan adik-adik)!", Kata Waruka pada semua Kontu.
"neaku Waruka (Namaku Waruka)!", lanjut Waruka mengatakan bahwa hanya itu yang ia tahu dan ingat. Selain itu ia lupa pada semua yang telah terjadi pada dirinya.