webnovel

Pura-Pura Jadi Suka

Dua insan yang saling bermusuhan Tinggal satu kompleks perumahan Permusuhan bermula dari orang tua Sehingga anak-anaknya pun bermusuhan Siapa sangka anak-anaknyalah Yang akan menyatukan kedua keluarga itu Berpura-pura tidak lah sulit Yang sulit adalah saat rasa itu tidak bisa di cegah Rasa yang seharusnya hanya pura-pura

dwrhmawti · Fantasy
Not enough ratings
2 Chs

02. Ahlinya Debat

Ahhhh sial, akibat nonton drama korea marathon, Alexa jadi bangun kesiangan. Ia melakukan ritual mandi pagi dengan cepat karena Maminya sudah berteriak dengan lantang. Alexa turun segera setelah bersiap. Hari ini Alexa dijemput oleh kekasihnya yang sudah bersamanya selama satu tahun bernama Juno.

"Mami, alexa berangkat ya" Alexa mencium punggung tangan wanita yang telah mengandung dan melahirkannya.

Saat keluar dari rumah, Alexa dan Juno bertemu dengan Brian. Alexa dan Brian saling menatap sengit. Rasanya, hanya saling pandang saja bisa menyulut emosi keduanya. Juno kadang terheran dengan kekasihnya sendiri. Padahal Brian tidak melakukan apapun, tapi Alexa kerap kali mengomel tentang dirinya muak melihat tingkah Brian.

"Apa lo liat-liat iri ya liat orang pacaran?" Alexa memulai adu mulut. Brian yang berada di seberangpun tidak tinggal diam.

"Iri ? Kagak iri gue kalo liat orang pacaran ceweknya macam elu. Muka kayak nenek lampir aja lo bangga. Masih cantikan emak gue tujuh turunan" ledek Brian. Memang nih kalau Brian sudah mengeluarkan kata-kata, nyelekit banget di hati. Seakan kata-katanya bisa menembus ke jantung.

"Enak banget mulut lo bilang gue nenek lampir. Kalo gue nenek lampir berarti lo kakek sihir. Muka lo tu ya lebih jelek dari pada muka anjing gue di rumah" seru Alexa yang dibalas dengan sumpah serapah dari Brian.

"Lexa kamu bisa gak sehari aja gak berantem sama curut itu?" Tanya Juno.

"Habisnya aku gak seneng sama dia, dia itu dari bayi aja mukanya emang ngajakin orang berantem no" Alexa ngedumel. Bayangkan, bagaimana bisa muka bayi ngeselin ? Dasar Alexa bobrok.

Sesampainya di sekolah, Alexa memasuki ruang kelasnya. Ia di sambut oleh teriakan heboh Anggi, sahabat karibnya sekaligus teman duduknya sejak awal sekolah. Menurut Anggo ada kabar yang lagi hot banget. Anggi mah memang biangnya gossip.

"Eh lex lo tau gak?" Tanya Anggi mulai membuat Alexa penasaran.

"Tau apa?"

"Itu si musuh lo, pacaran sama anak kelas IPA 5"

"Terus urusannya sama gue apa nggi? gue mah bodo amat mau dia pacaran sama tante-tante pun gue ga peduli. Eh btw tadi gue habis ledekin dia, terus sekarang dia punya pacar wahh berarti dia kemakan omongam gue dong. Wahhh bagus-bagus" kata Alexa

"Gue tau, tapi musuh lo ini kan incaran tue Lex. Dia tuh ganteng banget. Gue patah hati lex pliss cariin gue oppa ganteng buat gantiin Brian. Lee Min Hoo aja lewat sama dia Lex" kata Anggi. Masak iya Lee Min Hoo dibandingin sama kutu seperti Brian.

Alexa heran, kenapa bisa Anggi tergila-gila sama Brian. Gantengnya darimana ? Apanya yant diliat ? Alexa aja yang liat muak banget. Anggi kayanya harus diperiksain ke dokter mata sama psikiater deh.

💣💣💣💣💣

Kantin sangat ramai, hari ini Alexa memilih makan di kelas saja. Alexa sangat malas jika harus bergabung dengan anak-anak lain dan duduknya harus berhimpit.

"Alexa!" panggil Juno

"Kenapa gak makan di kantin aja?" tanyanya.

"Malas no ramai, lagi pula tidak ada tempat duduk. Aku mau makan di kelas aja" ujar Alexa. Memang Alexa ini tipe cewek dingin gitu.

"Aku temani ya" pintanya

"Boleh deh no" mereka menyusuri lorong bersama. Saat di depan kelas, Alexa bertemu dengan Brian.

"Eh ada cewek jelek" celetuk Brian. Lihat aja, kalau bukan Alexa yang memulai pasti Brian.

"Ni liat cewek gue cantik" pamer Brian.

"Eh lo diem ya. Gue udah diem tapi lo yang nyari gara-gara sama gue" saking kesalnya Alexa menumpahi minumannya ke wajah Brian. Sadis parah Alexa.

"Makan tu" Alexa langsung masuk ke dalam kelasnya dan makan dalam diam bersama Juno.

Istirahat berakhir, Juno meninggalkan kelas Alexa. Datanglah sohibnya Anggi sambil menggerutu kesal. Alexa dibuat bingung dengan anggi

"Kenapa lo Nggi ?" Tanya Alexa.

"Tadi kan gue lagi jalan, terus papasan sama Brian. Ya lo tau gue lah kalo liat Brian kan suka genit, si ceweknya marah terus jambak gue tau gak" wajah Alexa mengernyit saat Anggi menceritakan soal menjambak. Apa pacar Brian seberani itu ?

"Udahlah Nggi males gue ngomong soal dia"

"Lex kalau gue jadi elu, gue gak bakalan musuhan sama Brian, yang ada gue bakalan pepet dia biar jadi cowok gue, secara Lex dia itu most wanted sekolah, cool, pokoknya ganteng abis" kata anggi bersemangat

"Lo gak suka apa sama Brian Lex?" pertanyaan Anggi kali ini adalah pertanyaan ke 10.950 kali. Mungkin. Anggi selalu menanyakan hal itu yang sudah jelas jawabannya adalah..

"Nggi gue udah bilang, gue gak suka sama dia karena apa? Dia itu jelek, urak-urakan gak cuma penampilan tapi sifat, otak? Gak main. Mana gue suka ya, udah kasar, suka berkelahi. Pokoknya dia gue coret deh dari daftar cowok idaman gue" jawab Alexa kesal

"Apa lo gak sadar ? Kalau lo itu termasuk anak pintar tapi penampilan lo macam ketua genk nakal ?  lo lihat kan kebanyakan anak pintar bagaimana ? Kalem, rok dibawah lutut, kancing baju sampai leher, dasi nyepek di leher, berkaca mata bulat, rambut dijalin. Gak kayak elu! liat diri lu. Rok ya pas lutut sih, rambut di iket satu doang, dasi kebawah, gaya lo gak menunjukkan lo itu pintar" kata Anggi yang tidak kalah sarkas.

Guru matematika datang sehingga percakapan mereka terhenti. Padahal ingin rasanya Alexa mencabik-cabik Anggi yang mengatai dirinya seperti itu.

Saat jam pulang sekolah, seperti biasa Alexa menunggu Juno. Setengah jam menunggu Juno tidak kunjung datang dan apesnya lagi, Alexa malah bertemu dengan musuh bebuyutannya. Siapa lagi kalau bukan Brian, ya seperti yang kita tau. Adu mulut akan di mulai.

"Eh ada nenek lampir lagi nungguin pangeran kodoknya pulang. Padahal gatau tuh si pangeran kodok lagi sama pacar barunya" sindir Brian

"Eh Upil kuda, mau lo bilang pacar gue selingkuh kek mau lo bilang pacar gue ngapain kek gue gak per-ca-ya. Karena mulut lo itu gak lebih bagus dari pada mulut uler" kata Alexa.

"Segala hewan lo bawa-bawa, mau bangun kebun binatang lo ? Terserah lo mau percaya atau enggak" kata Brian.

"Lo juga masih disini palingan cewek lo yang galak itu lagi mesra-mesraan juga" celetuk Alexa.

"Wahh sekate-kate lo ya. Terima jurus andalan gue" Brian mulai mengeluarkan jurusnya yaitu ketapel yang selalu dibawa di kantong celananya. Jaga-jaga jika Alexa ingin perang maka senjata ini adalah penyelamatnya.

Mereka saling memukul, perkelahian mereka pun berakhir di ruang kepala sekolah. Disanalah mereka dihakimi.

"Kenapa kalian selalu bertengkar? bapak heran apa penyebab semua perkara kalian ini"

"Dia duluan pak dia ngetapel saya kan sakit" Alexa berbicara dengan wajah melas

"Dia tuh pak hina-hina saya"

Mereka saling menuduh, sehingga membuat ruangan kepala sekolah menjadi riuh. Seakan ruang kepala sekolah seperti sedang ada demo mahasiswa. Sangat ramai.

Akhirnya mereka sama-sama disalahkan dan sama-sama berpura-pura minta maaf. Saat di depan ruang kepala sekolah, tatapan sengit muncul lagi dari keduaya.