"Saya sendiri, Tuan!" lirih lelaki yang duduk pada bangku ketakutan. Pelipisnya dipenuhi oleh peluh. Tubuhnya gemetaran saat Davin berjalan semakin mendekat.
"Bohong sekali!" cebik Davin sinis. "Cepat katakan yang sejujurnya padaku?" sentak Davin meradang.
"Sumpah Tuan, ini ide saya sendiri," sahut lelaki itu dengan bibir gemetaran.
Davin membuang nafas kasar. Wajahnya menyeringai menatap penuh amarah pada lelaki yang duduk pada bangku.
"Sekarang, katakan untuk apa kamu melakukan hal itu?" cetus Davin, giginya bergemeletuk menahan amarah di dalam dadanya.
"Katanya gara-gara produk dari perusahaan kita dagangan minuman dia tidak laku, Tuan," sela satpam yang berdiri di samping lelaki itu.
Dengan cepat lelaki bertubuh subur yang sudah berusaha mencampurkan obat sakit perut pada produksi minuman kemasan dari anak perusahaan Big Cooperation itu segera bersimpuh di bawah kaki Davin.
"Ampun Tuan! Ampun, maafkan saya," mohon lelaki itu memeluk erat kaki Davin.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com