webnovel
#ROMANCE
#REVENGE
#FAMILY
#PERJODOHAN
#DENDAM

PROMISE (a way to find a love)

"Aku tidak akan meninggalkan mu." Aku janji pada adikku, tapi aku tidak menepatinya. Ketika seorang William Alexander, pria sempurna yang memiliki sebuah rahasia besar dimasa lalu, seorang anak adopsi yang meninggalkan adiknya untuk menggantikan posisi seorang pewaris kerajaan bisnis yang memiliki kebutuhan khusus. William harus menepati janjinya untuk setia dan menuruti apapun permintaan dari ayah angkatnya Jackson Alexander, pengusaha kaya yang ambisius dan berhati dingin agar Jackson mempertemukannya dengan adiknya kembali. Suatu ketika Jackson memintanya kembali ke negara asalnya, untuk menjadi seorang gubernur agar memudahkannya melakukan pembangunan real estate, untuk itu ia harus menikahi seorang wanita, Rose gadis berumur dua puluh tiga tahun, seorang superstar yang di cintai seluruh masyarakat yang ternyata adalah kekasih dari adik kandungnya sendiri yaitu Rayhan Adamson yang telah tumbuh menjadi seorang produser musik yang terkenal tanpa William ketahui, ia hanya ingin segera bertemu dengan adiknya seperti apa yang dijanjikan oleh Jackson jika ia berhasil menjadi seorang gubernur dan mendapatkan ijin pembangunan maka Jackson akan mempertemukannya dengan Rayhan adiknya. Akankah William akan dapat kembali bertemu dengan Rayhan, menebus dosanya yang telah meninggalkan Rayhan saat ia masih berusia tujuh tahun dan mendapatkan cintanya yang perlahan tumbuh tanpa disadarinya kepada Rose? *** hi, terimakasih karena sudah membaca novel buatan ku Aku akan sangat menghargai setiap review serta komen yang kalian berikan. Kalian bisa menghubungi ku di : lmarlina8889@gmail.com

mrlyn · Teen
Not enough ratings
450 Chs
#ROMANCE
#REVENGE
#FAMILY
#PERJODOHAN
#DENDAM

Kesalahpahaman dan rasa rindu

"Kamu terlihat cantik malam ini." Puji Ghani saat mereka menikmati hidangan pembuka seiring di mulainya konser.

"Seseorang memanggilku ibu-ibu pagi tadi." Sindir Rose sambil tersenyum.

"Maafkan aku." Ghani hanya dapat tersenyum menyesal, ia tidak menyangka jika Rose masih mengingat kalimat yang ia ucapkan pagi tadi.

"Tidak, berkatmu aku bertemu dengan salah satu penggemarku. Dia memang tidak mengenaliku, tapi dia merindukan laguku."

Ghani tersenyum mendengarnya. " Lalu bagaimana? Kamu ingin pulang dan kembali bernyanyi?"

"Lebih dari itu, aku akhirnya memberanikan diri menelepon ayah."

"Paman Adam?"

Rose mengangguk pelan, ia menyesap Wine yang tersedia di sisi kanannya sebelum melanjutkan ucapannya.

"Dan bodohnya aku telah salah paham kepada mereka selama ini. Aku sungguh menyesalinya."

Ghani dapat melihat sorot mata kesedihan yang selama ini selalu Rose sembunyikan, akhirnya Rose mau menunjukkan lukanya.