"Aku tidak pernah merasa sakit, Julie. Walaupun aku pernah membayangkan berada di posisimu," sambungnya lagi. Julie memegang pundak tangan perempuan itu.
"Tetaplah di istana bersamaku," ucapnya sambil menatap wajah Putri Isabel lekat-lekat.
Julie menatap wajah perempuan itu. "Kau serius?" tanya Putri Isabel tidak paham. Julie menarik napasnya dalam-dalam dan menghembuskan dengan pelan. Walaupun awalnya dia ragu, tetapi pilihan itu sangat mungkin terjadi.
"Tetap di istana bersamaku, kita bisa bersama di istana ini," jelas Julie lagi.
"Aku takut menganggu kalian," ucap Putri Isabel tidak setuju. Dia lalu menepis pegangan tangan Julie.
"Ada apa? Mengapa?" tanya Julie. "Bukankah di istana adalah tempat ternyaman untukmu/" tanya Julie. Putri Isabel menggelengkan kepala.
"Julie, aku sangat ingin bersamamu di sini, tetapi mungkin suatu saat aku bisa melukaimu, aku tidak mau," jelas Putri Isabel panjang lebar.
"Aku mengerti," jawab Julie lirih.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com