"Tahun kado?" gumamnya dalam hati. Tiba-tiba saja air mata Alfin berjatuhan. Dia sangat tahu bahwa tiap tahun kado, ibunya akan memasak cake cokelat bertabur kismis. Kue itu adalah kesukaanya.
Alfin melihat ibunya itu tersenyum sambil memberikan beberapa kado berwarna warni. Alfin menghela napas panjang. Dia mengusap dadanya yang terasa sangat sakit sekarang.
"Kau lihat tahun kado? Tahun kado pasti ayah datang!" sahut Lusiver. Kelinci hitam yang berbeda dengan Alfin. Saudara tirinya itu selalu mendapat kado berwarna hitam dari ibunya.
"Benarkah ayahmu akan datang? Bagaimana kalo ayahmu tidak pernah datang?" ucap ibu Alfin. Dari kejauhan, Alfin bisa mendengar perdebatan mereka. Lusiver selalu berdebat dengan ibunya.
"T-tidak! Ayahku pasti akan datang!" bantah Lusiver. Dia membuang semua kado di atas meja dan bergegas masuk ke dalam kamar. Alfin sangat tahu watak Lusiver. Dia selalu merasa benar dan tidak ada yang bisa menantangnya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com