webnovel

Perkara Kopi

KANYA

_______

Bunda beneran terkejut dengan kedatangan kami. Aku cuma bisa nyengir melihat wanita paruh baya itu ternganga lalu mengurai senyum.

"Dasar anak bandel. Mau datang nggak bilang-bilang." Bunda memukul pelan lenganku.

"Kan kejutan, Bun." Aku menyalami tangan bunda begitu pun Naren.

"Kok nggak ada suara mobil sih?" tanya Bunda, dengan kepala terulur ke belakang kami.

"Kami memang nggak bawa mobil, Bun. Takutnya macet," sahut Naren.

Bunda lantas menyuruh kami masuk. Suasana rumah masih sama. Sepi. Padahal setahuku Mas Bagas sudah pindah ke rumah.

"Kok bunda sendirian aja. Ayah sama Mas Bagas ke mana?" tanyaku sembari menggeledah isi rumah mencari dua mahluk laki-laki penghuni rumah ini.

"Mas kamu sama ayah lagi sibuk. Jadi, jam segini belum pulang." Bunda beranjak ke dapur. "Ini bunda juga baru pulang dari bakery. Nih, bunda bawa proll tape. Masih hangat diminum sama teh hangat pasti enak."

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

Next chapter