Arsen cengar cengir nggak jelas saat aku dan Naren datang. Dia pasti menertawakan kelebayanku yang mencari Naren semalam.
"Kenapa lo? Kurang vitamin?" tanya Naren sambil lalu, karena dia lantas sibuk membalas sambutan mama.
"Ketemu Kak Naren di mana, Mbak, semalam?" tanya Arsen saat aku melewatinya.
"Dia pulang sendiri. Sempet nyasar katanya ke anak perawan sebelah."
Arsen tergelak mendengar jawaban asal-asalan yang aku lempar. Aku mengikuti Naren dan menghambur ke pelukan mama.
"Kalian mau pada nginep di sini, kan?" tanya mama, menggiring kami ke ruang keluarga.
"Rencananya sih gitu, Ma. Besok baru pulang. Papa mana? Ini aku bawakan sirup jahe dan madu murni." Naren meletakkan dua buah botol yang terselimuti anyaman bambu ke atas meja.
"Aduh, makasih, ya. Papa kamu pasti suka ini."
Aku sempat melirik ke arah ruang tamu ketika Arsen yang tadi duduk di sana beranjak menuju ruang keluarga dan menghampiri kami.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com