45 Dibuang Sayang

JSO HOTEL & RESORT

(satu jam sebelum makan siang bersama)

Arsen menatapku dengan pandangan yang bikin aku keki. Pasalnya, tadi di rapat yang dihadiri oleh Papa dan dirinya, aku mengumumkan bahwa indoor wall climbing tidak jadi ditutup.

Aku menggeser posisi duduk seraya membetulkan dasi. Beberapa kali aku berdehem.

"Kenapa lo mandang gue gitu?" tanyaku akhirnya.

"Ha-ha-ha." Arsen mengeja tawanya. Bocah ini berani mengejekku rupanya.

Aku berdecak, pura-pura tidak peduli.

"Ini lucu sumpah, padahal baru kemarin lo—"

"Mending tutup mulut lo."

"Jadi bener nih, tempat itu nggak jadi ditutup, Kak?"

Aku melirik Arsen jengkel. "Denger ya bocah playboy. Suatu saat lo bakal kena batunya. Lo bakal ngerasain juga apa yang gue rasain sekarang."

"Ya Tuhan, seorang Narendra Stevian bisa jungkir balik kayak gini gara-gara wanita."

"Diem lo!"  sentakku saat Arsen mulai tertawa. "Nggak ada yang lucu."

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter