KANYA
________
Nggak ada rencana matang untuk main ke rumah bunda jadi, sorenya aku memutuskan pulang bersama Naren dan berjanji akan datang ke rumah lagi kalau Naren sudah menemukan waktu yang tepat.
Setelah makan siang itu bahkan Naren harus pergi lagi karena ada meeting yang harus dia hadiri. Dia menjemput ketika sore menjelang.
"Pie buatan Bunda Ita tetap yang terenak," ujar Naren, sebelum pulang tadi dia sempat memakan satu pie apel. Sekarang pun bunda membawakan dia satu kotak pie apel untuknya.
"Kita harus segera menyusun rencana buat berkunjung ke mama Wanda, aku nggak mau mama nagih terus."
"Iya, Sayang. Nanti aku cari waktu yang tepat. Minggu ini jadwalku masih padat banget. Mau nyempil waktu saja nggak bisa. Ini juga aku masih harus balik kantor lagi habis nganter kamu."
Makin tinggi jabatan bukan makin santai, tapi malah makin sibuk. Itu sudah mulai aku rasakan pas bulan madu kemarin di Bali. Sebelum aku menikah, perasaan Naren nggak sesibuk ini?
Support your favorite authors and translators in webnovel.com