78 Bertemu Kenan

Sudah ada Kenan di salah satu meja kafe saat aku datang. Dia terlihat fresh dengan potongan rambut barunya. Lelaki berkulit macho itu mengangkat tangan saat melihat kedatanganku.

Kami janjian di salah satu kafe yang tidak jauh dari tempatku bekerja. Awalnya dia berniat menjemput, tapi aku tolak lantaran tidak ingin membuat Silvi berspekulasi aneh-aneh tentang hubungan kami.

Ajakan makan siang pun aku tolak. Aku kesulitan memberi alasan buat nggak makan siang bareng Silvi. Jadi, aku memutuskan bertemu ketika jam kerja berakhir, langsung di lokasi.

"Udah lama?" tanyaku sesampainya di hadapan lelaki—yang sudah menjadi teman sejak bergabung dengan klup wall climbing kampus.

"Nggak, sih. Belum ada sepuluh menit. Kayaknya kamu enjoy banget sama kerjaan baru," ujarnya, bersamaan dengan aku yang duduk di hadapannya.

"Sangat." Tanganku terangkat rendah, memanggil pelayan kafe. "Aku kira kamu udah balik ke Surabaya. Atau jangan-jangan menetap di Jakarta lagi?"

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter