webnovel

Bisa Bertarung dan Suka Memberontak, Bukankah Itu Tingkah Laku Anak-anak?

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Gu Anxi hanya membaca 10 pesan awal dan tidak membaca pesan yang lainnya lagi. Dia tahu bahwa Wang Keru mencarinya karena apa yang telah terjadi hari ini.

Gu Anxi tahu betul bahwa Wang Keru sangat berpihak pada Keluarga Qin. Wanita itu juga masih belum menyerah untuk membuat dirinya menjalin hubungan dengan Qin Siyuan, seperti yang diharapkannya. 

Gu Anxi berpura-pura gundah. Jadi, alih-alih kembali ke ruang inap ayahnya, dia duduk di bangku di lorong rumah sakit dan termenung seorang diri dalam diam.

"Apa yang kamu pikirkan?" Sebuah suara terdengar di sampingnya.

Gu Anxi mendongak dan melihat Bo Xichen, yang sudah berada di sebelahnya.

Bo Xichen menunduk menatap Gu Anxi dan mengulangi pertanyaannya. "Anak muda, Apa yang sedang kamu pikirkan?"

"Aku bukan anak-anak," sahut Gu Anxi dengan lirih.

Bo Xichen duduk di sampingnya dan tertawa kecil. "Umur 20 tahun, bisa bertarung, dan suka memberontak, bukankah itu tingkah laku anak-anak?"

Gu Anxi tidak tahu harus mengatakan apa. Dia bangkit dan hendak pergi.

Bo Xichen juga tidak menghentikannya. Tetapi, Gu Anxi tiba-tiba berhenti setelah berjalan beberapa langkah, lalu ia berbalik untuk menatap Bo Xichen.

Ekspresi wajah Gu Anxi kembali tampak seperti seekor kucing yang sedang marah-marah.

Bo Xichen merasa bahwa gadis itu sangat lucu hingga tidak bisa menahan tawanya.

Gu Anxi mempercepat langkahnya untuk pergi. Beberapa saat kemudian, terdengar suara pintu ditutup.

Bo Xichen masih duduk di sana. Dia jarang melakukan hal seperti ini, duduk santai hanya untuk membuang waktu.

Dia memiliki terlalu banyak hal untuk ditangani sebagai pewaris utama keluarga di Kota Beijing.

Namun, entah kenapa dia sekarang ingin tetap duduk di sini.

Kira-kira satu menit kemudian, pintu ruang inap terbuka lagi, dan sosok gadis ramping duduk di sampingnya lagi.

Bo Xichen memiringkan kepala memperhatikannya.

Mata sedingin es itu jatuh ke wajah Gu Anxi tanpa mengucapkan apapun.

Gu Anxi menggigit bibir bawahnya. "Emm itu… makanannya tadi sangat enak. Terima kasih."

Bo Xichen memperlihatkan senyuman lembut. "Aku biasanya makan malam jam 6 sore."

"Oh," sahut Gu Anxi. Dia tidak bicara lagi dan hanya menatap tangannya yang berada di pangkuannya.

Bo Xichen tiba-tiba melontarkan pertanyaan, "Kamu tidak pergi bekerja ke Bar Dise?"

"Aku izin libur seminggu," jawab Gu Anxi dengan kepala tertunduk.

Dia ingin fokus merawat ayahnya untuk sementara waktu ini, karena mungkin dia tidak akan punya banyak waktu untuk melakukannya nanti.

Gu Anxi memiliki banyak hal untuk dilakukan. Dia nanti akan menyewa perawat profesional untuk merawat ayahnya. Adapun Nenek Chen, Gu Anxi tidak ingin wanita tua yang ia sayangi itu bekerja terlalu keras.

Bo Xichen jelas memahami semua ini. Dia bangkit dan hendak pergi untuk melanjutkan kesibukannya.

Gu Anxi masih duduk di tempatnya, kemudian ia mendengar suara Bo Xi Chen tepat di depannya. "Jangan lupa, makan malam jam 6." 

Gu Anxi tidak hanya pergi untuk mengenyangkan diri sendiri. Ia juga membawakan satu porsi untuk Nenek Chen.

Feng Mian menghela napas. Anak muda ini menganggap kami di sini sebagai kantin, ya?

Bahkan meski ini kantin, bagaimana bisa meminta dua porsi lagi untuk orang lain juga!

*****

Di rumah Keluarga Qin.

Suasana saat makan malam sangat tidak tenang. Qin Han telah sibuk sepanjang hari dan baru bisa istirahat di siang hari. Dia meminta istrinya untuk segera mencari Gu Anxi. 

Qin Han adalah orang yang sangat cerdas. Meskipun dia sudah memiliki perusahaan besar, namun bakat luar biasa Gu Anxi di bidang komputer masih membuatnya melihat peluang bisnis besar. Jika dia dapat memanfaatkan kemampuan Gu Anxi, tidak akan ada rahasia yang tidak bisa diketahuinya, kan? 

Wang Keru tidak tahu dengan jelas apa yang terjadi sebenarnya. Dia hanya melakukan perintah Qin Han dan berulang kali meneleponi Gu Anxi, namun ponsel Gu Anxi tetap dimatikan.

Dia sangat tertekan.

Di meja makan, Qin Han dan Qin Siyuan membicarakan kejadian tadi pagi. Jantung Wang Keru berdetak lebih cepat saat mendengarkan pembicaraan mereka.

Wang Keru tidak terlalu mengerti kejadian secara keseluruhannya, namun dia dapat mengambil kesimpulan bahwa Qin Han sekarang dapat melihat potensi besar pada diri Gu Anxi. Wang Keru buru-buru menyelesaikan makannya. Dia tidak sabar untuk segera pergi ke rumah sakit malam ini juga.

Wang Keru sekarang akan menemui Gu Anxi. Dia akan memanfaatkan keadaan yang memanas ini untuk membuat Gu Anxi kembali ke Rumah Keluarga Qin secepatnya. Pertama-tama, Gu Anxi harus mengakui kesalahannya dan kemudian kembali melanjutkan usaha untuk mendapatkan Qin Siyuan.

Mobil Wang Keru melaju sampai ke rumah sakit. Kebetulan, saat Wang Keru baru turun dari mobil, dia melihat Gu Anxi sedang mengobrol dengan seorang pria muda yang berpenampilan seperti seorang dokter. Dokter itu bertubuh tinggi dan sangat tampan.

Namun, Wang Keru, yang telah terbiasa hidup kaya dan terhormat, tidak bisa memandang tinggi orang biasa. Dia hanya memiliki harapan tinggi pada Keluarga Qin.

Wang Keru mempercepat langkahnya. "Anxi."

Gu Anxi berbalik dan melihat ke arah Wang Keru.