webnovel

5. Atau lebih dari itu ( mencium nya )

Sehari sebelum rencana perekrutan untuk sekretaris pribadi Liu Xingsheng.

Di cafe, tempat janjian Tongcai dan Sying Tao.

Bus tiba di terminal terakhir, yang arti nya tempat pemberhentian untuk penumpang terakhir pula. Tepat berada di depan sebuah cafe kecil, namun terkesan menawan.

Itu adalah cafe tempat nya janji bertemu dengan Sying Tao, ya yang sebentar lagi dia harus siap mendengarkan semua omelan teman lama nya itu.

Sambil menyelip kan anak rambut, "Aku harap kali ini tidak ada omelan yang akan aku dengar, rasa nya aku ingin lari saja menjauh dari manusia dengan mulut pedas seperti Tao Tao", berjalan cepat.

Sebelum sampai di cafe, Tongcai sempat berpikir untuk lari dari pada harus bertemu Sying Tao yang sudah jelas pasti akan memarahi nya habis habisan. Tapi mungkin jika dia berada di posisi yang sama mungkin juga akan melakukan hal yang sama atau bahkan lebih gila lagi.

Tongcai terkekeh pelan dengan pikiran yang melintas sekilas di kepala nya. Seharusnya Tao Tao tidak akan terlalu marah, kan? Ah semoga saja.

Tiba di cafe lebih cepat 2 menit, itu sudah lebih dari luar biasa karena biasa nya Tongcai akan terlambat setidak nya 10 menit bahkan terkadang sampai pada setengah jam dari jam yang sudah di tentukan.

Tentu saja Sying Tao akan menjadi geram, melihat Tongcai tersenyum tanpa dosa kepadanya seperti anak kecil yang takut akan di marahi karena sudah mencuri makanan dari piring nya.

Degg!!

Jantung Sying Tao seakan hampir saja melompat keluar, senyum manis Tong Tong mampu menghapus sederetan kalimat marah yang akan dia sampai kan.

Tong Tong, cara mu untuk membuat ku tidak marah sangat ampuh. Aku tidak sanggup memarahi mu jika kamu memasang wajah yang begitu menggemaskan di depan ku. Bukan marah tapi jika boleh aku ingin mencubit nya, atau lebih dari itu (mencium nya).

Tatapan mata penuh arti di balik mata hijau kekuningan milik Sying Tao membuat Tongcai linglung sesaat.

Apakah Tao Tao marah? Tapi di lihat dari mata nya dia seperti bukan pada diri nya, mungkin sedang berkelana entah kemana, tatapan nya membuat ku sedikit ngeri.

Tongcai mengibaskan tangan nya, "Hey! Tao Tao apa yang kamu lihat? Apa kah ada hantu di belakang ku?", berbalik kemudian kembali menatap Sying Tao.

"Jangan membuat ku takut Tao Tao, lihat wajah mu seperti benar benar sedang melihat hantu. Astaga aku merinding", mengelus lengan nya bergidik merinding.

Sying Tao buyar dalam lamunan nya sadar seketika. Tongcai yang melihat nya hanya seperti orang dungu. Aneh tapi nyata, pikir nya.

"Apa yang sedang kamu pikir kan, Tao?", menagih jawaban dari wajah Sying Tao.

Mungkin pria lain tidak akan tahan dengan sikap mu yang seperti itu, tapi itu tidak berlaku bagi ku, kamu adalah alasan kenapa aku masih mampu memaafkan dan selalu menerima apapun yang kamu lakukan.

Cukup jelas, dalam hati Sying Tao, Tongcai memang begitu penting untuk nya. Perasaan yang telah lama ada sejak dia mengenal Tongcai perlahan menjadi benih benih cinta.

Tetapi itu mungkin hanya Sying Tao yang merasakan nya tidak pada Tongcai, terlihat jelas di mata Tong Tong bahwa dia merasa bingung dengan sikap Sying Tao yang bersikap aneh.