Ada Premis yang Dilupakan

Kiara merasa dunia berputar, entah bagaimana dia jatuh di tempat tidur, dan lengan kuat Aksa menekan tubuh Kiara, membuat Kiara tidak bisa bergerak.

"Apa… apa yang kamu lakukan?" Nafas Kiara menjadi tegang.

"Tidur." Aksa menoleh dan berkata.

Kiara memandang Aksa yang berada di dekatnya, merasakan nafas hangat yang Aksa embuskan, membuat ritme pernapasan Kiara kacau, dan tanpa bisa Kiara tahan, dia membuka mulutnya dengan keras, "Tapi, bisakah kamu melepaskan tanganmu?"

Matanya berair, dan wajahnya seperti bunga persik.

Dua kata muncul dari benak Aksa untuk menggambarkan penampilan Kiara saat ini, yang tidak berlebihan. Sangat menggoda.

"Bagaimana jika aku berkata tidak?" Aksa tidak pernah suka menggoda seseorang seperti saat ini sebelumnya, dan dirinya benar-benar ingin menggoda Kiara.