webnovel
#ROMANCE
#R18
#COMEDY

Pria Dingin

" Maaf ya Na. " " Untuk apa? " " Maaf atas bang Gibran yang selalu bersikap dingin kepadamu." " Senang bisa mengenalmu, tak apa kan jika kita bersahabat ? " " Justru aku lebih senang jika kau mau bersahabat denganku." " Memangnya apa yang membuatmu penasaran ? " " Tentang sikapnya bang Gibran yang bersikap dingin. " " Memangnya ada apa ? " " Kenapa kau terlihat bingung begitu ? " " Astaga kenapa aku jadi gugup begini ? " " Ekhem! " " Sejak kapan aku membohongi sahabatku? " " Will you be my first love and my last? " " Apa yang sudah terjadi kepadamu? " " Kalian bicara tentang apa? " " Kenapa? Apa ada yang salah denganku? " " Kau tenang Anna disini ada kita, kita siap melindungi mu dari jangkauan pria seperti dia. " " Kurasa tidak perlu karena semuanya sudah jelas. " " Kamu salah faham Na, aku mohon kepadamu tolong kali ini dengarkan aku. " " Ingat Anna kau harus memberitahu kita jika terjadi apa-apa dengan mu. " " Dengar baik baik pukulan mu tidak ada apa-apa nya bagiku. " " Cukup! Aku menyerah! " " Kau berhutang cerita denganku Bilqis. " " Kenapa kau terlihat sangat gelisah? " " Siapa? " " Awww... Shh.. Pelan pelan dong Na. " " AKU TIDAK SEDANG BERCANDA BILQIS! " " Gibran apa kau sudah berhasil menemukan Anna? " " Maaf mah, pah, aku sama sekali tidak menemukan nya. " " Ayolah Gibran, satu kali saja turuti aku. " " Mah, Pah.. Aku sangat merindukan kalian... " " Pah bagaimana jika kita menjodohkan mereka? " " Tidak perlu mah biarkan anak kita yang mengungkapkan perasaannya sendiri. " COMING SOON 15 November 2020

Taeyoonna_Kim · Fantasy
Not enough ratings
49 Chs
#ROMANCE
#R18
#COMEDY

Nilai Gibran dan Rencana Busuk Blue Bird

"Aku sebal melihat dia yang selalu tebar pesona kepada semua pria yang ada disini, bahkan dia sangat caper sama Johnnya aku kak, kalian kan tahu sendiri betapa susahnya aku mendapat perhatian darinya dan dengan seenaknya dia masuk kedalam kehidupan John. " Gerutu Nanda sambil mencebikkan bibirnya.

~ New Chapter ~

"Wajah sok cantik pas-pasan kaya gitu aja udah belagu, semoga saja Brian ku tidak tergoda. " Ujar Bella.

"Sepertinya kalau Brian tak mungkin tergoda, tapi bagaimana jika... " Ucapannya Dea tergantung mengingat seorang namja yang berwajah seperti anime hidup.

"Rama maksudmu?" Tanya Audi memastikan.

"Kau benar kak, bagaimana kalo dia tebar pesona kepada Rama lalu dia ingin merebutnya dariku? BIG NO!!" Cecar Dea dengan wajah khawatir.

"Dea kau bahkan akan segera kehilangan Rama mu itu." Sahut Bella sehingga dengan spontan sangat empu menengok kearah sahabatnya dengan wajah penuh tanda tanya. "Kemarin aku melihatnya sedang mengobrol dengan Rama, bahkan sesekali dia tersenyum kepada j*l*ng itu. " Lanjutnya dengan menekan diakhir kalimat.

"Demi apa kak? Kau tidak bercanda kan?" Tanya Dea dengan wajah terkejut.

"Sejak kapan aku membohongi sahabatku?" Bella balik bertanya.

"Sebelum dia merajalela dan merebut kesayangannya kita masing-masing, bagaimana jika kita memberi j*l*ng itu pelajaran supaya dia jera, karena aku juga gak mau kehilangan Adnan. " Usul Audi mengompori.

"Yup aku setuju dengan mu kak." Sahut Nanda.

"Boleh juga." Timpal Dea.

Bella hanya menanggapinya dengan tersenyum smirk.

Gibran Pov

Aku sedang berada dikantin dengan sahabatku dan adikku, aku merasa lega akhirnya aku bisa melalui ulangan itu dengan lancar dan aku berharap akan mendapat nilai yang memuaskan yang tentunya akan ku tunjukkan kepada mamah dan papah. Aku menyantap makananku dengan lahap namun tiba-tiba ada suara samar-samar seperti membicarakan perempuan bersurai coklat itu aku lebih memilih acuh, aku tidak peduli dengan yang diucapkan oleh mereka. Ku pikir Adnan dan John tidak mendengarnya namun ternyata dugaanku salah.

"Bang gawat Anna dalam bahaya. " Ucapnya khawatir.

" Apa kau mendengarnya? " Tanyaku acuh.

"Yakk Gibran bahkan aku juga mendengarnya cukup jelas." Adnan meriakiku dengan wajah kesal.

"Aku mendengarnya sangat jelas bang, dan sudah ku katakan Anna sedang dalam bahaya. " Sahutnya khawatir " Mereka tidak mengetahui yang sebenarnya aku kasihan jika sampai itu terjadi dan dengan seenaknya si Nanda menyebutku miliknya. " Lanjutnya.

"Kenapa kau kasihan dengannya? Bahkan aku saja tidak peduli, siapa tahu mereka hanya bercanda." Ujarku acuh.

" Hei Gibran hatimu terbuat dari apa sih? Saudara kamu sedang dalam bahaya kau malah bersikap acuh bagaimana jika itu kenyataan atau bahkan lebih dari rencana, mereka menabrak Anna dengan mobil atau bahkan menghilangkan nyawanya Gibran, bagaimana pun juga dia saudaramu jadi kau juga harus melindunginya jangan hanya John saja, aku tahu sebenarnya kau juga sayang kepada Anna hanya saja masa lalu yang membutakan mu. " Ujar Adnan panjang lebar. Aku hanya menanggapinya dengan wajah sedatar mungkin.

"Sudahlah bang Adnan, aku tak apa memang seharusnya aku peduli kepada Anna karena dia sepupu ku. " Sahut John dengan senyum khasnya.

Jujur aku merasa tersindir dengan ucapan yang keluar dari mulut adikku sendiri.

Author pov

Ternyata rencana busuk Blue Bird terdengar oleh Gibran cs, setelah itu mereka pergi ke kelas mereka masing-masing.

KRINGGGGKRINGGGKRINGGG!!!

Akhirnya bel pulang berdering, semua siswa-siswi segera bergegas pulang kerumahnya masing-masing, namun tidak bagi kelas XII A tepatnya yang pria berkulit putih pucat itu duduki, murid penghuni kelas tersebut sedang berebut melihat hasil ulangan yang ditempelkan ke mading.

Gibran membulatkan maniknya tidak percaya karena dia yang mendapatkan nilai tertinggi secara otomatis dia telah lulus ujian hariannya begitu juga dengan Adnan dia tidak menyangka bahwa sahabatnya berhasil sedangkan dia sendiri berada diposisi kedua, beberapa teman-teman satu kelas nya mengucapkan selamat kepada pria berkulit putih pucat itu sedangkan sang empu sendiri merasa bahagia bercampur haru.

"Ya Tuhan, akhirnya aku mendapat nilai yang memuaskan." Ujar Gibran dalam hati.

"Selamat Gib, nilaimu lebih besar dari kita semua. " Ucap Adnan sambil tersenyum bangga.

"Thanks ya sob." Sahut Gibran dengan senyum nya yang sangat tipis.

"You're welcome." Jawab Adnan. "Tapi ini berkat Anna juga kan?" Sambungnya.

Pria berkulit putih susu tersebut hanya berdeham, lalu tiba-tiba dua gadis cantik menghampiri mereka___lebih tepatnya mengucapkan selamat untuk Gibran.

"Congrats Gib, kamu dapat nilai bagus. " Ujar Tiara.

"Iya, selamat ya Gib." Sahut Becca menimpali.

"Thanks." Jawab Gibran datar.

Kemudian satu per satu siswa-siswi kelas tersebut membubarkan diri masing-masing, kecuali dua makhluk berbeda jenis kelamin yang terkenal bucin ya siapa lagi kalau bukan Brian dan Bella, mereka marah-marah tidak jelas karena tidak terima meraih nilai terendah.

"Kok nilai kita jadi jelek gini sih babe?!" Tanya Brian tak suka.

"Iya, kok jadi gini sih?" Bella balik bertanya.

"Ini pasti gara-gara si muka datar itu! Masa dia bisa mendapatkan nilai sebagus itu!!" Umpat Brian.

"Iya bener babe, ini semua pasti gara-gara dia!" Timpal Bella mengompori.

"Kenapa kalian menyalahkanku?" Tanya pria berkulit putih susu itu datar, yang entah sejak kapan sudah berada didepan mereka dengan sahabatnya.

"Iya tuh emangnya Gibran punya salah sama kalian?" Timpal Adnan.

"Ya jelas ini salahnya dia!" Umpat Brian sambil menunjuk kearah pria berkulit putih susu tersebut. "Dia pasti mencuri jawaban kita terus ditukar sama punya dia sendiri, iya kan?" Sambungnya.

"Udah deh mending ngaku aja!" Titah Bella.

"Kalian kalo bicara tuh jangan sembarangan ya! Aku dapat nilai bagus, itu hasil aku sendiri, ngerti?! Ngerti gak kalian?!" Sentak Gibran.

"Iya tuh, kalo ngomong disaring dulu dong! Wajar kalian dapat nilai jelek, karena kalian tidak pernah belajar!" Sahut Adnan menimpali.

"Enak saja! Kita selalu belajar, gak pernah lelah!" Cerocos Brian tak suka.

"Iya bener!" Timpal Bella.

"Kalo kalian benar-benar rajin belajar mana mungkin dapat nilai jelek." Ejek Adnan.

"Kamu budek ya barusan aku bilang apa?! Itu pasti dia mencuri atau hasil merebut dari orang lain!" Cecar Brian.

Mendengar ucapan pria bersurai blonde itu, berhasil membuat Gibran semakin naik pitam.

"Brian bukannya kamu sendiri yang suka mencuri dan merebut sesuatu dari orang lain? Termasuk merebut dia dari ku?! " Umpat Gibran dengan kecepatan seperti seorang rapper dan sambil menunjuk kearah mantan___nya.

"Aku tidak merebut dia darimu, tapi aku cinta sama dia yaudah aku segera mengutarakan isi hati ku, apa salahnya? Buktinya dia mau menerimaku." Jelas Brian tanpa merasa bersalah.

"ITU SAMA AJA BRIAN!! KAU SUDAH MMEREBUTNYA DARIKU!!" Teriak Gibran sambil meremas kera seragamnya Brian.