webnovel

pondasi huruhara

Dunia magis dimana banyak para ahli berada... Pondasi huruhara adalah sebuah organisasi (Paguyuban) yang memiliki beberapa anggota dengan macam macam ahli dan kemampuan unik. kisah cerita akan berfokus ke petualangan Yaq dan Bag seorang ahli yang mempunyai kekuatan petir..

pencerita_mu_96 · Fantasy
Not enough ratings
26 Chs

Kitab 9 Catatan Kanuragan

Di dalam sebuah kedai makanan, 3 lelaki sedang duduk. 1 orang sedang melahap makanan, sedangkan 2 lainnya meminum teh, mereka adalah Bag, Yaq dan Zivvan

"Sebentar lagi kita sampai di tujuan, apa kau punya rencana?". Ucap Zivvan tiba tiba ke arah Yaq

"Sebelum bicara soal itu, kau Zivvan.. kenapa bisa sampai kau jadi bawahan dari diarso?". Tanya Yaq mencoba memastikan hubungan apa antara Diarso dan Zivvan ini.

"Bawahan? Aku bukan bawahan siapapun. Jangan salah paham, satu satunya alasan kenapa aku menuruti perintah dari orang itu adalah karena dia memegang hal yang memang merupakan milikku". Jawab Zivvan, terlihat raut kebencian di wajahnya

" 'Hal' apa yang kau maksud itu?". Tanya Bag tiba tiba, dia masih memakan makanannya

Zivvan terdiam saat pertanyaan itu muncul, ia sebenarnya enggan untuk menjawabnya. Karena tidak menutup kemungkinan jika ia memberitahukan kepadanya soal *hal itu, Yaq mungkin akan mengincarnya.

Tetapi itu hanya sedikit kemungkinan masih ada kemungkinan kalo Bag dan Yaq tidak mengetahui apa sejatinya dari *hal itu sendiri. Dipikirkan pun percuma karena pada dasarnya dirinya saat ini memang masih terikat ke Yaq dan Bag. Dia pun hanya bisa menghela nafas dan mengatakan

"kitab 9 catatan Kanuragan".

Saat menjawab itu Zivvan benar benar berharap kalau Yaq dan Bag tidak mengetahui apa itu *kitab 9 catatan kanuragan. Dia hanya bisa berharap kepada keberuntungan saat ini.

"Kitab 9 catatan Kanuragan? Hei Yaq apa kau tau itu? Aku baru mendengarnya".

Ucap Bag ke arah Yaq, karena mendengar ada kitab seperti itu.

Sedangkan Yaq, dia terus menatap ke arah Zivvan. tatapan itu benar benar tidak di harapkan oleh Zivvan, Yaq pun berkata

"Darimana kau dapat catatan itu?".

Itu adalah pertanyaan yang tidak di inginkan oleh Zivvan , tapi Zivvan tidak punya pilihan lain selain menjawab pertanyaan Yaq

"Dari guruku".

"Oh.. okay". jawab Yaq singkat, dia kini meminum lagi teh nya

Mendengar jawaban itu Zivvan sedikit heran, tetapi itu membuatnya sedikit lega mengingat Yaq tidak mengincar kitab itu, walaupun dia belum yakin kalo Yaq ini tau atau tidaknya soal kitab itu.

Jadi dia memutuskan untuk bertanya kepada Yaq

"Apa mungkin kamu tau soal kitab itu?". Tanya Zivvan memastikan kepada Yaq, dia benar benar tahu atau tidak, karena jika Yaq tau soal sejatinya *kitab 9 catatan kanuragan* kemungkinan besar Yaq akan mengincar kitab itu juga. Maka dari itu Zivvan perlu memastikannya.

"Kitab ilmu Kanuragan, macam macam ilmu kesaktian, jalan putih atau jalan hitam".

Mata Zivvan terbelalak mendengar jawaban dari Yaq, dia tau soal kitab itu tetapi dia mengabaikannya. Zivvan kini memikirkan banyak hal soal siapa Yaq ini sebenarnya

"Tapi sayang, kitab itu hanya bisa di baca ke orang yang memang layak membacanya". Ucap Yaq memecahkan lamunan Zivvan

Zivvan semakin terkejut dengan apa yang di katakan oleh Yaq. "Dia tau sebanyak itu tetapi tidak mencoba untuk merebutnya? Sebenarnya siapa anak ini?" Itulah yang di pikirkan oleh Zivvan

*Kitab 9 catatan Kanuragan adalah harta pusaka yang di jaga oleh guru Zivvan, sesaat setelah kepergian gurunya dia mendapatkan perwujudan dari kitab itu dalam bentuk buku, sayangnya nasib buruk menimpanya ketika dia tidak sengaja bersinggungan dengan Diarso lalu di ambilah Kitab itu dari dirinya sebelum dia bisa mempraktekkan seluruh isi dari kitab tersebut.

Tetapi meskipun Kitab itu di ambil dari Zivvan, bukan berarti Diarso bisa mempelajari isi dari Kitab tersebut, saat dia melihat isi kitab itu, tidak ada apapun yang di tulis di kitab, nampak kosong, benar benar tidak ada 1 pun tulisan di dalamnya. Bahkan saat orang orang dari Diarso mencoba melihat isi dari *Kitab 9 catatan Kanuragan. Kitab itu sungguh nampak kosong.

Pada akhirnya kitab itu di sembunyikan dari Zivvan, dan untuk menebusnya dia harus rela di perintahkan oleh Diarso untuk kepentingannya sendiri.

"Waw Yaq, kau tau darimana soal kitab itu? Dan apa isinya?". Tanya Bag kepada Yaq

"Kitab itu banyak membahas soal ilmu kanuragan atau beladiri yang kita pelajari ini... Sedikit banyak semuanya di jelaskan di dalam *kitab 9 catatan kanuragan itu, sangat banyak Bag.. sangat banyak jenisnya, soal macam macam ilmu Kanuragan yang di jelaskan didalam Kitab itu, tetapi bukan hanya itu, aku tau kalo kitab itu tidak hanya menjelaskan soal ilmu beladiri/kanuragan semata". Ucap Yaq sambil meminum teh di cangkirnya

Zivvan benar benar tidak bisa mempercayai yang di katakan Yaq saat ini, bahkan dirinya yang di berikan kitab itu masih belum mengetahui soal apa saja yang ada di dalam kitab 9 catatan Kanuragan.

Alasannya 1. Itu karena kitab 9 catatan kanuragan sangat padat akan informasi, dan Zivvan baru bisa mempraktekkan sedikit dari ilmu kitab tersebut,

itu seperti dia mendapatkan kue yang besar tetapi dia hanya baru mampu memakan secuil bagian dari kue tersebut.

"Daripada soal itu Bag, bagaimana menurutmu cara kita bereskan si Diarso ini?". Tanya Yaq ke Bag

"Itu tugasmu Yaq.. aku pengeksekusi saja". Jawab Bag dengan senyum lebarnya

"Metodeku simpel Bag, untuk hal seperti ini gunakan cara halus terlebih dahulu, dan jika cara halus tidak di terima, maka terpaksa gunakan cara kasar" ucap Yaq

"Zivvan, jika semuanya yang kau bicarakan itu benar soal penjaga dan pengawalan di bangsal Diarso, lakukan seperti biasa saja dan ambil kitabmu itu ketika ada kesempatan, aku dan Bag yang mengurus semuanya"

"Untuk sementara seperti itu, jadi ayo, sudah waktunya.". Ucap Yaq sambil berdiri dari tempat duduknya

Kini ke 3 nya berjalan keluar dari kedai makanan tersebut, mereka pergi menuju ke balaikota tempat Diarso.

Beberapa jam kemudian ketiganya telah sampai di depan gerbang balaikota, tentu ada penjaga yang di tempatkan di depan gerbang tersebut, bagaimanapun juga ini adalah gerbang balaikota jadi itu hal yang wajar jika terdapat beberapa penjaga di depan gerbang.

Melihat kedatangan dari Zivvan para penjaga di gerbang segera mempersilahkannya untuk masuk, itu karena di tempat Diarso, posisi Zivvan adalah suruhan langsung dari bos mereka yaitu si Diarso.

Dan hanya para petingginya saja yang tau soal seluk beluk Zivvan ini.

Itu sebabnya mereka bertindak sopan saat menyambut Zivvan di tempat Diarso, tetapi menyadari ada 2 orang yang berjalan bersamanya, salah seorang dari penjaga itu bertanya kepada Zivvan,

"Tolong berhenti dulu tuan Zivvan," ucap penjaga tersebut

"Ada apa?" Jawab Zivvan dengan ketus

"Untuk keamanan di balaikota ini kami di wajibkan untuk tahu siapa saja yang keluar masuk dari wilayah ini, jadi saya mohon untuk tuan Zivvan memberitahu kami, siapa kedua orang yang ikut bersama tuan ini?".

"Tolong jangan anggap ini sebagai hal pribadi kami hanya melakukan tugas kami sebagai penjaga gerbang keamanan di balaikota ini". Ucap penjaga tersebut sambil menundukkan kepalanya

Mendengar perkataan dari penjaga itu, Zivvan hanya menghela nafas. Lalu kemudian dia berkata,

"Mereka adalah orang yang di kirim oleh keluarga Adaina sebagai perwakilan juru bicara, mereka ada untuk menemui Tuan Diarso. Apa itu sudah cukup untuk menjawab pertanyaanmu?".

"Perwakilan dari keluarga Adaina? berarti mereka ini adalah tamu dari Tuan Diarso. Kalau begitu silahkan masuk, maaf atas perlakuan kami sebelumnya". Ucap penjaga tersebut

Para penjaga kemudian membiarkan ketiganya memasuki area balaikota,

Hal ini seperti yang di terka oleh Zivvan sebelumnya, alasannya adalah karena semua penjaga mengetahui soal keinginan Diarso mau mempersunting putri dari keluarga Adaina, itu sebabnya mereka langsung memperlakukan siapapun yang berhubungan dengan keluarga Adaina dengan hormat, termasuk perwakilannya.

Para penjaga gerbang ini tidak tau kalau perintah yg di berikan ke Zivvan adalah mengacaukan Adaina setelah penolakan mereka kepada Diarso. Para penjaga gerbang hanya tau kabar soal Diarso yang ingin mendapatkan putri Adaina. Itulah alasan kenapa keluarga Adaina di anggap sebagai prioritas.

Kini ketiganya masuk ke dalam area balaikota, Zivvan, Yaq dan Bag.

Area itu cukup luas, bahkan halamannya saja cukup untuk menampung ribuan orang.

Terdapat banyak bangunan di dalamnya, gudang penyimpanan, ruang pertemuan, bangsal, dll. Memang area itu adalah tempat yang layak untuk di sebut sebagai balaikota.

ketiganya berjalan mengarah ke gedung utama dari balaikota, mereka menuju ke aula dari gedung tersebut.

Tentu ada penjaga di depan gedung itu dan kembali Zivvan di tanyai lalu ia menjelaskannya.

Penjaga itu pun mempersilahkan mereka masuk, lalu mereka di minta untuk menunggu.

Beberapa saat setelah menunggu, masuklah beberapa orang ke aula tersebut, semua orang itu duduk di kursinya masing masing, sedangkan Zivvan Bag dan Yaq berada di depan mereka.

Dari semua orang yang duduk di depan Zivvan, Bag dan Yaq. Ada 1 pria yang duduk di tengah dari orang orang tersebut, berambut hijau tua, berkumis dan berjenggot.

Sekilas orang tua ini terlihat nampak baik, pakaian yang di kenakan orang tua ini berwarna hijau muda dan hitam ada corak emas di pakaian itu. Dia adalah Diarso pemimpin dari wilayah Gondo.

...

.....