webnovel

pondasi huruhara

Dunia magis dimana banyak para ahli berada... Pondasi huruhara adalah sebuah organisasi (Paguyuban) yang memiliki beberapa anggota dengan macam macam ahli dan kemampuan unik. kisah cerita akan berfokus ke petualangan Yaq dan Bag seorang ahli yang mempunyai kekuatan petir..

pencerita_mu_96 · Fantasy
Not enough ratings
26 Chs

Ke Huruhara

Di dalam sebuah ruangan terlihat 2 laki laki muda sedang duduk di kursi, dan di hadapan mereka terdapat banyak sekali hidangan makanan dan minuman.

"Yaq, kau bilang berapa lama waktuku bersemadi?" Tanya Bag kepada Yaq

"Kau bersemadi selama 3 hari 3 malam" jawab Yaq dengan wajah datarnya, dia sekarang sibuk ingin memakan buah anggur

Bag berpikir bahwa ini adalah kali pertamanya melakukan terobosan 2 tingkatan ilmu beladiri spiritual dengan waktu yang sangat singkat.

Benar benar sebuah keputusan yang tepat dirinya mengikuti arahan dari Yaq. Sebelumnya setelah dirinya berhasil menembus ranah Pendekar tingkat 1, Bag ingin langsung keluar dari kamar tempat dia Bersemadi, ia ingin mencoba kemampuannya di luar ruangan tersebut. Tetapi belum sempat dirinya beranjak untuk berdiri dari duduk bersilanya, Yaq berkata kepadanya dari luar pintu;

"Tidak usah keluar, lanjutkan latihanmu dan tembus tingkat 2 ranah Pendekar"

Mendengar suara Yaq yang menyuruhnya untuk melakukan terobosan lagi, dirinya berpikir "apa itu mungkin melakukan terobosan 2 tingkat sekaligus dalam waktu yang berdekatan?". Dia sedikit bingung tetapi penasaran, dan dikarenakan dirinya juga tidak ingin berdebat dengan Yaq, ia hanya menuruti perintah dari Yaq. Sampai pada akhirnya dirinya benar benar bisa menembus ke tingkat 2 Ranah Pendekar.

Didalam ruangan, Yaq masih terlihat memakan buah anggur, sedangkan Bag dirinya sedang meminum teh sekarang.

Alasan keduanya berada di ruangan itu adalah mereka menunggu bonus imbalan yang di janjikan oleh Tuan Dali.

Tidak menunggu waktu yang lama, beberapa orang memasuki ruangan tersebut, mereka adalah Tuan Dali, Nyonya Iva, Nona Famira dan Nona Irene. Mereka berjalan dan duduk di satu meja yang sama Dengan Yaq dan Bag, kecuali nona Irene, hanya dia yang masih berdiri di samping tempat duduk nona Famira.

"Kami telah menyiapkan imbalan yang kami rasa pantas untuk kalian tuan Pemburu dari Huruhara" ucap Dali kepada Yaq dan Bag

"Ini adalah hadiah dari kami, tolong tuan pemburu terima, saya meminta maaf jika hadiah itu kurang pantas di mata tuan pemburu sekalian". Ucap Dali dengan wajah yang terlihat suram, dia menundukkan kepalanya di depan Bag dan Yaq Setelah memberikan 1 kotak kecil kepada mereka berdua.

Bag melihat kearah Tuan Dali, dia agak heran dengan ekspresi dari Tuan rumah tersebut, sikapnya sekarang berbeda dengan di saat waktu pertama kali pertemuan dengannya. Mungkin itu karena dirinya mengalami banyak kerugian akibat insiden yang terjadi sebelumnya. itu membuat Bag berpikir, kalau seharusnya ia tidak menerima imbalan tambahan.

"Kami rasa kami tidak perlu imbalan tambahan ini tuan" ucap Bag sembari melihat ke arah Tuan Dali, apa yang di rasakan olehnya sekarang adalah rasa simpati kepada Tuan rumah tersebut.

Tetapi mendengar perkataan dari Bag, itu justru malah semakin membuat Tuan Dali menjadi panik, dia berpikir bahwa imbalan tambahan yang seperti ini tidaklah bernilai di mata Bag dan Yaq, Dali merasakan kekhawatiran kalau imbalan itu tidak sesuai dengan keinginan mereka.

"Apakah tuan muda pemburu tidak menginginkan hadiah tambahan dari kami? saya meminta maaf jika ini tidak seperti bayangan yang tuan pemburu inginkan, tetapi jika tuan berkenan, tuan muda bisa melihat dulu hadiah yang ada di dalamnya" ucap Tuan Dali, dia mengatakan itu dengan sedikit gugup.

Melihat itu Bag malah menjadi semakin merasa iba kepadanya, sedangkan Yaq, ia malah heran dengan sikap dari Tuan dali ini, ia merasa bahwa sikap yang diberikan oleh Tuan Dali sekarang sedikit berbeda dengan yang sebelumnya ditunjukannya saat pertama kali bertemu.

Tetapi Yaq tidak terlalu memperdulikan hal itu, dia sekarang ingin membuka peti imbalan yang ada di depannya.

"CTAK" suara peti kecil terbuka

Nampak gelang bewarna kuning agak kecoklatan di dalam peti itu.

"Ho gelang penyimpanan?" Gumam Yaq sembari mengambil gelang dari dalam peti itu.

Saat Yaq mengeluarkan gelang tersebut dari dalam peti, gelang itu bersinar dan memancarkan gelombang energi ke sekelilingnya.

Lalu kemudian muncul kotak berisikin 600 koin emas dari dalam gelang tersebut.

"Ini.. Hadiah untuk kami??" Ucap Yaq melihat sekotak keranjang penuh dengan koin emas, matanya sedikit melebar melihat tumpukan emas di depannya itu.

"Benar tuan pemburu Yaq ini adalah imbalan atas apa yang telah tuan pemburu selesaikan" ucap Dali dengan senyum masam di wajahnya.

Dali mengatakan itu karena dirinya merasakan perasaan yang kurang enak didalam pikirannya.

Bukan karena memberikan sebongkah emas kepada Yaq, tetapi ia merasa kalo imbalan ini masih belum pantas atas apa yang telah Yaq dan Bag lakukan.

Mereka menghabisi musuh musuhnya hingga sampai tidak bersisa, adalah hal yang menyedihkan untuknya hanya mampu memberikan imbalan sejumlah 600 koin emas.

Itu adalah bayaran yang murah untuk menghabisi seorang pemimpin.

Di sisi lain Yaq malah tidak menyangka kalau ia dan Bag akan di berikan bonus 600 koin emas, ini bahkan 3x lipat dari jumlah saat menangkap Zivvan.

Sedangkan Bag dirinya semakin yakin, bahwa alasan Tuan Dali terlihat terpuruk saat ini adalah karena memaksa untuk memberikan imbalan sebanyak itu.

Dimata Bag 600 koin emas nilainya tidak sedikit, ada 3 mata uang yang berlaku. Koin emas, koin perak, koin perunggu. Nilai paling rendah adalah koin perunggu.

1 koin emas bernilai 50 koin perak, sedangkan 1 perak bernilai 20 perunggu. Itu berarti 1 koin emas adalah 1000 koin perunggu.

Dengan 1000 koin perunggu itu, sudah cukup untuknya membeli sebuah kereta kuda.

"Tuan Dali tidak perlu memberikan semua ini kepada kami, ini terlalu banyak" ucap Bag yang langsung berdiri mengatakan itu.

Dia berpikiran kalau menerima imbalan di waktu sekarang adalah kurang tepat, jumlah imbalan ini juga bukan main main. Kau bisa membeli rumah besar dengan fasilitas lengkap hanya dengan imbalan ini.

"Tuan mohon terima imbalan ini, jika kami punya yang lebih baik maka pasti kami berikan ke.." ucap Dali yang langsung menjawab perkataan dari Bag, tetapi belum selesai dia mengatakan perkataannya, dia sadar sesuatu.

"Eh? Terlalu banyak?" Pikir Dali, dia memikirkan perkataan Bag di bagian "ini terlalu banyak".

Jika memang itu benar maka ini harusnya cukup untuk menjadi imbalannya, tetapi dirinya masih belum yakin kalau imbalan itu terlalu banyak untuk mereka.

Untuk membenarkan asumsinya itu ia lalu berkata kepada Bag;

"Terlalu banyak? Apa maksud tuan?" Tanya Tuan Dali, terlihat dia nampak seperti kebingungan disana.

Belum sempat Bag menjawab pertanyaan itu, Yaq yang menyadari adanya kesalahpahaman di keduanya kemudian berkata;

"Hadiah ini, sebenarnya sudah lebih dari cukup untuk kami terima".

Belum yakin dengan yang di katakan oleh Yaq, di tambah dirinya yang memang masih merasa agak kurang enak, Tuan Dali berkata lagi;

"Walaupun yang kami berikan hanyalah, gelang penyimpanan dan sejumlah koin emas?"

"Iya itu sudah cukup, sejak awal memang Pondasi Huruhara dibuat bukan untuk keuntungan pribadi, dan kami tidak sembarangan dalam menerima sebuah permintaan" jawab Yaq dengan ekspresi datar kepada Tuan Dali.

Mendengar jawaban dari Yaq membuat pikirannya menjadi lega, sama halnya dengan Bag, kini dia bisa bernafas lega setelah Yaq menjelaskan semuanya. Sekarang Dali tidak perlu khawatir soal memberikan hadiah yang layak kepada 2 pemuda ahli spiritual ini ataupun organisasinya. Hal yang dikatakan Yaq secara tidak langsung menyuruhnya untuk tidak ada yang perlu mengkhawatirkan soal imbalan yang dia berikan.

Saat Dali tersenyum melihat ke arah istri dan juga anaknya, Yaq kembali berkata;

"Tapi Tuan, saya akan memberikan saran kepada Tuan dan nyonya Adaina"

"Memang benar permintaan misi seperti ini bisa di lakukan di luar pengelolaan Paguyuban Huruhara, tetapi hal ini adalah tindakan yang cukup berbahaya untuk diri kalian sendiri" ucap Yaq

kemudian dia berkata lagi dengan ekspresi wajahnya yg menjadi serius;

"Jujur, kalian beruntung mendapat penyanggup misi seperti kami, memang ada orang yang lebih unggul didalam Huruhara atau mungkin di organisasi lain.

Tapi dalam kasus kesepakatan diluar pengelolaan organisasi seperti ini, apa kalian yakin bisa memastikan orang yang kalian pekerjakan tidak akan mengkhianati kalian? saat ini kami mampu menumpas masalah kalian, bagaimana jika kami membunuh semua dari kalian lalu mengambil apa yang ada? karena kesepakatan ini tidak lewat paguyuban pondasi, maka tidak akan ada yang mengawasi pergerakan kami sekarang." Ucap Yaq dengan menatap keluarga Adaina dengan tatapan yang tajam.

Walaupun Yaq mengatakan itu semuanya, sebenarnya dia tidak tertarik dengan apapun yang di miliki oleh Keluarga Adaina. Terlebih lagi yang di butuhkan seorang ahli spiritual bukanlah koin emas atau barang dagangan, melainkan ilmu dan sumberdaya untuk latihan Semadinya.

Peringatan itu hanyalah pengingat supaya keluarga Adaina lebih berhati hati dalam mempekerjakan seseorang kedepannya.

Memang benar apa yang di lakukan keluarga Adaina saat ini adalah kesepakatan hanya antara kedua belah pihak (Bag dan Dali) tanpa adanya penengah (organisasi Pondasi Huruhara).

Tanpa adanya penengah hal ini bisa mengubah kesepakatan menjadi tragedi yang buruk untuk salah 1 atau kedua pihak.

Mungkin di sisi lain ini bisa membawa beberapa keuntungan tersendiri untuk kedua belah pihak yang bersepakat,

Sebagai contoh; penjual jasa bisa mendapatkan bayaran yang jauh lebih banyak daripada saat mengambil misi permintaan di Organisasi.

Dan untuk para pemberi misi, mereka bisa menyelesaikan masalahnya sendiri tanpa harus turun tangan secara langsung.

Tetapi.

kembali ke tanpa Penengah (Organisasi). Jika kesepakatan terjadi di Antara individu sedangkan itu di luar pengelolaan dari Organisasi atau paguyuban, maka tingkat pengkhianatan yang akan terjadi diantara keduanya jauh lebih besar daripada misi permintaan yang telah di daftarkan di Organisasi.

Dan jika penghianatan terjadi di antara kedua belah pihak, hanya ada kerugian yang akan di alami keduanya.

Tanpa adanya penengah, bukan tidak mungkin salah satu dari kedua pihak bisa melakukan pengkhianatan, dan saat itu terjadi, tidak akan ada yang bertanggung jawab atas kerugian yang di tanggung.

Sama halnya dengan Paguyuban Pondasi Huruhara. Organisasi itu bertindak sebagai penengah, pengelola, penerima, penyedia misi untuk banyak pihak sekaligus.

Huruhara menerima misi dari banyak kalangan dengan bermacam macam jumlah imbalan, lalu para anggota Huruhara yang bersedia menerima misi akan di berikan imbalan seperti yang di tawarkan oleh sang pemberi misi tersebut, tentu dengan memberikan sedikit upeti untuk organisasi.

Di sini Pondasi Huruhara bertindak sebagai penengah dan pendisiplin diantara kedua belah pihak.

Pondasi Huruhara akan menjamin kalau misi yang di titipkan di Paguyuban akan di jalankan dengan baik, begitu juga sebaliknya, Huruhara akan memastikan si pelaksana misi akan mendapatkan imbalan yang telah di janjikan di awal kesepakatan setelah melakukan pekerjaannya.

Jika salah 1 pihak ada yang berani berkhianat, maka selaku penengah (pengelola) misi permintaan, pihak yang berkhianat akan di disiplinkan oleh Pondasi Huruhara.

Menyadari akan perbuatannya saat ini yang bisa membahayakan dirinya dan juga keluarga nya, Iva berkata kepada Yaq;

"Maafkan kami, kami terlalu terburu-buru dalam bertindak, di masa depan kami akan lebih berhati hati, terimakasih atas nasehatnya" ucap Iva kepada Yaq, dia mengatakan itu dengan senyum tenang di wajahnya, dia masih bisa menjaga imagenya sejauh ini.

Menanggapi hal itu Yaq, hanya mengangguk kepadanya. Mungkin itu di lakukan karena dirinya sudah pasrah dengan keadaannya waktu itu.

Masih merasa kurang enak dengan hadiah yang sangat banyak, Bag kemudian berkata kepada Tuan rumah Adaina;

"Hadiah ini terlalu banyak untuk kami, apa kalian yakin memberikan kami Hadiah sebanyak ini?"

"Tidak apa apa Tuan pemburu, ini masihlah murah jika di bandingkan dengan yang telah tuan pemburu lakukan". Jawab Dali kepada Bag, dia mengatakan itu sambil menundukkan kepalanya.

Bag masih merasa tidak enak dengan semuanya ini, dia masih beranggapan kalau hadiah yang di berikan terlalu banyak. Tetapi melihat keseriusan dan ketulusan dari Tuan Adaina, dirinya tidak bisa melakukan apapun selain menerima imbalan tersebut.

Ia menghela nafas lalu kemudian berkata;

"Baiklah, terimakasih kepada Tuan Adaina atas imbalan yang di berikan kepada kami, kami menerimanya, kami pamit untuk undur diri" ucap Bag sambil menundukkan kepalanya.

Tuan Dali tersenyum mendengar perkataan dari Bag,

"Saya berterima kasih atas bantuan dari Tuan pemburu sekalian"

Yaq dan Bag tersenyum lalu mengangguk, kemudian mereka beranjak pergi dari tempat itu menuju luar ruangan.

Bag dan Yaq kini berjalan mengarah ke pintu gerbang keluarga Adaina. Yaq melemparkan sesuatu ke arah Bag

"Itu untukmu, jatah koin emas ku masih ada di dalamnya"

Itu adalah gelang penyimpanan sebelumnya, Yaq melemparkan gelang itu ke arah Bag.

"Untukmu saja Yaq, aku sudah mendapatkan 1 gelang seperti ini, kau sendiri yang memberinya padaku" ucap Bag sambil mengulurkan tangannya yang memegang gelang ke arah Yaq.

Yaq tidak memperdulikannya dan hanya menjawab;

"Itu imbalanmu lagipula ini adalah misimu, koin emas saja untukku"

Bag sedikit bingung dengan jawaban Yaq, seolah olah dia tidak memerlukan barang bagus seperti gelang penyimpanan ini. Tapi Yaq kemudian berkata;

"Ya kau tau sendiri Bag, koin emas paling sering di gunakan dalam transaksi sehari hari, lagipula koin emas bisa untuk membeli batu rodra."

"Batu rodra? Tapi Yaq bukannya kau juga bisa menukar gelang ini untuk mendapat Batu rodra? Bahkan kalo kau memakai 600 koin emas ini itu paling cuma dapat 1 atau 2 batu rodra, atau malah tidak boleh" jawab Bag sambil tetap mengarah gelang tersebut ke arah Yaq.

"Pakai gelang itu untuk barter dengan Batu rodra? Gelang itu punya efek magis sendiri Bag, dan efeknya bisa menyimpan sesuatu di dalamnya. Itu memang berharga tapi ya sama aja butuh lebih dari 1 gelang buat di tukar dengan batu rodra." Jawab Yaq dengan wajah Datarnya.

Mereka berjalan menjauh keluar dari gerbang Kediaman Adaina.

...

...