Malam minggu pun tiba. saat itu Arul ditemani seorang sahabatnya Dito pergi ke tempat Neli. karena ayahnya terus saja memaksa dia untuk pergi ke tempat Neli.
" Nel, kita harus bicara dengan orang tua kamu tentang hubungan kita selama ini. " Rio bersikeras untuk bicara dengan orang tua neli. Rio berusaha masuk ke dalam rumah namun dicegah oleh Neli dengan menarik tangan lelaki itu.
" jangan Rio...please. jangan kamu lakukan itu." cegah Neli
" cukup Nel, aku nggak mungkin melihat kamu bertunangan dengan pria lain. aku sangat mencintaimu. kamu tau itu. "
" tapi Ri, ini sudah keputusan orang tuaku. dulu orang tuaku dan orang tua Arul pernah berjanji menjodohkan kami waktu kami masih kecil. "
" tapi itu dulu. dan apa kamu tidak mencintaiku? "
" aku sangat mencintaimu. kamu tau itu dan kamu tau kalo aku rela menyerahkan segalanya untukmu. " jawab Neli dengan wajah sedih.
" karena itu biarkan aku bicara pada orang tuamu. kalo kita saling mencintai, apalagi ada bayi di dalam kandunganmu. bayi itu milikku kan? " tanya Rio pada Neli dengan tatapan curiga. tentu itu membuat wajah Neli memerah karena marah.
" tentu saja bayi ini milikmu. aku tidak pernah melakukan hubungan intim dengan lelaki lain selain kamu Ri. " jawab Neli sambil memalingkan wajahnya dari Rio karena marah. wanita mana yang tidak marah ketika kekasih yang sangat dicintainya meragukanya. padahal dia sudah rela menyerahkan tubuh dan hatinya pada lelaki itu. hingga dirinya sekarang sudah berbadan dua. Rio menyadari kemarahan kekasihnya. lalu dengan lembut di mendekati Neli dan mengusap rambut Neli dengan lembut berusaha menenangkan hati kekasihnya.
" Maaf...maafkan aku. aku bukan bermaksud meragukan kamu. aku hanya heran, kenapa kamu melarangku menemui orang tuamu untuk mempertanggung jawabkan perbuatanku. Nel, aku sangat mencintaimu. aku memang salah telah merayumu hingga kamu hamil. karena itu aku ingin bertanggung jawab padamu. tolong beri aku kesempatan untuk bertanggung jawab. " ucap Rio sambil terus mengusap rambut Neli dengan lembut.
Neli mulai terisak sambil memeluk Rio. mencurahkan kegundahan hatinya pada kekasihnya. Neli akui Arul adalah cinta pertamanya. Neli mencintai Arul sejak mereka bertemu pertama kali 4th yang lalu saat dirinya masih duduk di bangku SMP. Dia begitu bahagia ketika tahu bahwa dirinya sudah dijodohkan dengan Arul sejak kecil. Dia selalu menjaga dirinya khusus untuk Arul. Dia menjaga pergaulannya dengan lelaki manapun karena merasa bahwa dia adalah milik Arul. Namun apa yang terjadi 1th lalu ketika Arul menolak perjodohan mereka mentah-mentah dan memilih pergi merantau ke Jakarta daripada harus menikah dengannya. Hatinya hancur saat itu, Dan saat itulah Rio datang dalam kehidupannya dan memberikan banyak cinta untuknya,mengobati rasa sakit dihatinya hingga Dia menyerahkan segalanya pada lelaki itu. Dan ketika beberapa bulan yang lalu ayahnya mengatakan bahwa dia harus bertunangan segera dengan Arul hatinya begitu bahagia. Cintanya yang selama ini terpendam, bangkit kembali. khayalan hidup bersama dengan lelaki yang sangat dipujanya mulai dia rajut kembali. walaupun di sadar saat ini dia sedang hamil. dia tidak perduli. toh pertunangan dan pernikahan mereka hanya berselang 2 bulan saja. pasti Arul tidak akan tau kalo anak itu bukan miliknya. itulah kenapa Dia melarang Rio untuk menceritakan kepada orang tuanya tentang niatnya untuk bertanggung jawab. tentu saja Dia tidak bisa mengatakan hal itu pada kekasihnya. Dia hanya mampu terisak, dan Rio mencoba melepaskan pelukannya untuk meyakinkan kekasihnya akan niatnya. namun ketika Dia melepaskan pelukannya. Neli melihat Arul yang masih terpaku menatapnya bersama Dito
"Arul...." gumamnya membuat Rio berbalik badan mencari sosok orang yang dilihatnya.
Rio memang tidak pernah bertemu dengan Arul selama ini. Dia hanya mendengar dari kekasihnya bahwa Arul adalah orang yang dijodohkan dengan kekasihnya. Rio terpaku melihat wajah yang begitu tampan dihadapannya. tubuhnya begitu sempurna. tinggi 180cm dan tubuh yang begitu atletis dengan kulit putih yang begitu mempesona. pantas saja Neli tidak bisa menolak ketika akan dijodohkan dengan lelaki yang tampannya bagai pangeran Arjuna di perwayangan.
Arul tersenyum ke arah Neli dan Rio. tidak ada rona marah diwajahnya. yang ada justru perasaan lega yang menghiasi wajahnya. seolah beban hidupnya sudah terangkat saat ini. Arul mendekati Neli yang saat ini begitu tegang mukanya. sejak kapan Arul berada disana?apakah Arul mendengarkan semua perkataannya dengan Rio? kalo Arul tau dia pasti tidak akan mau bertunangan dengannya.
" Assllamuallaikum Neli dan...." kata Arul memberi salam
" Rio.." jawab Rio
" oh iya. kenalkan aku Arul." kata Arul sambil menjabat tangan Rio.
" Rul, sejak kapan kamu datang?" tanya Neli khawatir.
" Sejak Rio bermaksud untuk ke dalam untuk menceritakan hubungan kalian. " jawab Arul santai
" sejak itu...jadi....jadi...ka...kamu mendengar semuanya? " tanya Neli tergagap.
Arul menganggukkan kepalanya dengan mantap.
" jadi....ja..di. "
" tenanglah Nel. aku tidak akan marah padamu. aku justru akan berterima kasih padamu. karena ini berarti hubungan diantara kita tidak akan mungkin terjalin. "
" tapi Rul....perjanjian kedua orang tua kita?"
" kamu tidak usah khawatir. aku akan membantumu menjelaskan kepada kedua orang tuamu." kata Arul sambil menepuk pundak Neli.Dia juga tersenyum pada Rio.
" Terima kasih Rul. kamu yakin mau membantu kami? kamu akan merelakan Neli ? " tanya Rio
" Santai aja Yo. aku selama ini hanya menganggap Neli seperti adik kandungku sendiri. Sebenarnya aku yang harusnya berterima kasih pada kalian. karena kalian sudah membantuku melepaskan beban yang selama ini berada dipundakku. " kata Arul lagi.
" kamu juga tidak menginginkan pertunangan ini? Apa kamu sudah memiliki kekasih hati?" tanya Rio pada Arul.
" Ya. aku sudah memiliki kekasih yang amat aku cintai. awalnya aku kaget melihat pembicaraan kalian tadi. tapi mungkin inilah jawaban dari doa-doaku selama ini. bagaimanapun aku tidak akan bisa menikahi Neli.karena aku tidak mencintainya. aku hanya menganggapnya sebagai adik tidak lebih. " kata Arul menjelaskan pada Rio.
" Aku mengerti Rul. sekarang aku akan berbicara langsung pada ayahnya Neli. aku nggak mau kehilangannya. aku sayang banget sama Dia. " kata Rio sambil menatap gadis pujaannya dengan penuh cinta.
" Itulah baru namanya laki-laki Yo. mau bertanggung jawab dengan semua perbuatannya. aku salut sama kamu. apa kamu perlu aku temani menemui um Bagyo ? "
" Aku rasa tidak perlu Rul. aku nggak mau kamu melihat aku dipukuli sama ayahnya Neli nanti. thanks Man. bagaimana kalo kita berteman mulai sekarang? " Rio mengulurkan tangan tanda persahabatannya pada Arul. dan Arul menyambutnya dengan gembira.
" Ok kalo gitu aku cabut dulu ya. semoga sukses. " Doa Arul tulus
" Lo juga Man. kejar cinta lo dan jangan sampai patah semangat. " kata Rio menyemangati Arul dengan mulai ber lo gue sama Arul layaknya anak gaul dijamannya.