Belinda akhirnya harus berakhir di Rumh sakit jiwa. karena selama di tahan polisi tingkahnya kerap seperti orang gila dan membahayakan tahanan lain. pernah ada seorang tahanan yang terpaksa harus dilarikan ke rumah sakit karena ulah Belinda yang melukainya menggunakan gunting rumput saat tahanan tersebut mencoba mengganggunya. tingkahnya juga makin lama makin aneh. kadang dia tertawa terbahak-bahak. kadang dia menangis tersedu-sedu. dan setelah menjalani beberapa tes oleh Dokter Jiwa. ternyata memang dia terkena gangguan jiwa dan harus dirawat di Rumah Sakit Jiwa. Orang tua bela yang selama ini selalu meninggalkan Bela karena urusan bisnis. datang dan melihat Belinda dengan tatapan sedih.
mamanya yang seorang pembisnis di dunia entertainmen. memiliki beberapa WO ( weding Organizer ) yang sangat terkenal merasa tertampar oleh keadaan anak semata wayangnya terlibat kasus kriminal dan sekarang menjadi gila karena tidak mampu menghadapi kenyataan hidup yang sulit. Hatinya hancur lebur, dia merasa setiap usahanya mencari uang selama ini menjadi sia-sia. Harta yang dimiliki kini serasa tak ada artinya. Dia sadar telah menyia-nyiakan harta yang paling berharganya selama ini. Anak yang dititipkan Tuhan padanya, padahal dulu dia begitu sulit mendapatkan anak sampai dia menjalani berbagai terapi mulai dari pijat refleksi, program hamil oleh dokter, sampai hampir melakukan bayi tabung untuk mendapatkan anak. Tadinya dia begitu khawatir karena usia pernikahannya sudah 4 tahun tapi tidak jua diberi keturunan.
Ibu Rita menangis memeluk suaminya pak Dodi ketika mereka menjenguk Belinda di Rumah sakit jiwa. Hati Ibu mana yang tidak perih melihat anak gadisnya terpaksa di pasung / di rantai karena sering mengamuk dan membuat keributan di Rumah sakit Jiwa.
" Pah, kita bawa pulang Bela aja ya. " pinta Ibu Rita pada suaminya.
" Nggak bisa mah. tadi papah udah bicara sama dokter. dan Bela tidak boleh dibawa pulang karena saat ini kondisinya nggak stabil. dia suka ngamuk dan melukai orang mah."
" Tapi pah..mama nggak tega liat Bela dipasung kaya gitu pah. mama yakin pah. kalo Bela di beri perhatian lebih sama kita. Di pasti akan sembuh pah. mama janji bakal lebih banyak di rumah nanti pah. mama akan serahkan perusahaan pada Renata asisten pribadi mama biar mama bisa lebih perhatian sama Bela pah. "
" Tapi nggak sekarang mah.Bela masih tidak bisa mengenali siapapun. Sama kita aja Bela nggak ingat mah. Bela hanya mengingat Arul...cuma Arul aja yang selalu ada di otaknya. "
" Pah...bagaimana kalo kita paksa pemuda yang bernama Arul itu untuk menikah dengan Bela pah. kita kasih apa aja yang dia mau asal Dia mau menikah dengan Bela pah. "
" Papah juga berpikir begitu mah. tapi yang papah tau dari Galih, Arul sudah memiliki pacar bernama Risya. dan Bela sudah berkali-kali mencoba melukai gadis itu. bahkan 2x Bela menyuruh orang buat memperkosa Risya. papah jadi heran mah. gimana Bel bisa jadi rusak begini. "
" Tapi Pah, kita harus nyelamatin Bela pah...Dia anak kita satu-satunya. kita nggak bisa membiarkan Bela seperti ini terus. Bela masih sangat muda pah, masa depannya masih panjang. Dan dari dulu sampai sekarang Bela cuma mencintai Arul Pah. Tolong pikir solusinya pah." pinta Mamanya Bela.
" Nanti papah coba bicara sama Arul mah. moga aja Arul mau membantu Belinda. "
" Papah lakukan segala cara supaya Arul setuju dan mau menikah dengan Bela. " pinta bu Rita.
" Iya mah. "
Sementara Di mess Arul dan Risya sudah kembali bersama. keceriaan sudah menghampiri wajah mereka lagi. Arul juga sudah dikembalikan tugasnya ke departemen sebelumnya. Ternyata selama ini Belinda yang memprovokator pamannya pak Galih yang bekerja sebagai manager HRD untuk memindahkan Arul ke bagian pengiriman. awalnya pak Galih percaya dengan Belinda dan selalu menuruti keinginannya tanpa mengecek kebenarannya. namun setelah semua kejahatan Belinda pada Risya dan Arul terungkap. pak Galih jadi sadar semua adalah kesalahan keponakannya bukan kesalahan Risya maupun Arul. Jadi Dia harus minta maaf pada mereka terutama Arul karena sudah memperlakukannya dengan tidak Adil.
Kalo mas Darma sendiri sudah mengerti juga bahwa selama ini Arul terus melindungi dan melakukan pengorbanan begitu besar untuk Risya. Dian memang sudah menceritakan segalanya pada mas Darma juga mengenai rekaman yang di buatnya bersama Arul untuk membuktikan semua kejahatan Belinda. Mas Darma juga tau ternyata yang menyumbangkan Darah ke Risya itu Bela dan bang Anto sepupu Arul. Dian juga memberikan rekaman yang diambil Bela saat Arul harus memohon kepadanya untuk memberikan darah pada Risya. Hati Darma dan Risya tersentuh saat Dian menceritakan segalanya pada mereka. Apalagi saat Arul mengalami kecelakaan hanya mang Ali yang yang menemaninya. bahkan mas Darma dan yang lainnya menutupi kejadian itu dari Risya. dan membuat kesalah pahaman diantara mereka selalu terjadi. Hati Risya menjadi kacau balau mengetahui kebenaran itu. pengorbanan yang telah dilakukan Arul begitu banyak untuknya. namun Apa yang dilakukannya justru marah dan cemburu buta. Risya begitu merasa bersalah pada Arul. laki-laki yang mencintainya dengan tulus justru dengan kejam Dia lukai hati dan perasaannya. Dian memang menyelidiki terus Belinda hingga suatu hari dia bisa mencuri rekaman itu dari kamar Belinda dan segera mengkopinya. hingga Dia bisa menunjukan semua bukti pada Darma dan Risya sekarang.
Risya sudah tidak tahan lagi melihat dan mendengar kebenaran itu. Dadanya seakan ingin meledak karena rasa bersalah yang dia rasakan. Dia lalu mencari keberadaan Arul dimana-mana. Di PT, Di kantin, di pangkalan ojeg sekalipun. tapi Arul tidak jua ditemukannya. terakhir dia mencari dikamarnya. Hatinya sangat gugup ketika sampai di depan kamar Arul. Risya juga tidak pernah berkunjung ke kamar Arul sebelumnya.Dia menarik nafas panjang mencoba menenangkan hatinya dan debaran di dadanya. dan mengetuk pintu kamar Arul
" Assallamuallaikum.."
" Waallaikumsalam.." Arul menjawab dengan suara yang begitu riang karena tahu bahwa Risya akhirnya mau berkunjung ke kamarnya. Beruntung semua penghuni kamar pergi ada yang masuk sore. Edo dan mas Sam yang 1 Grup dengan Risya juga entah pergi kemana.
Arul muncul dari balik pintu dengan senyuman sumringahnya terlihat begitu tampan apalagi dia menggenakan kaos casual hitam dan celana panjang coklat. rambutnya yang basah karena habis mandi memberikan kesan cool dan segar padanya. Risya yang melihat Arul muncul langsung berlari memeluknya. tak mampu ditahan airmtanya mengucur deras dipipinya yang putih.
" Hey..hey..ada apa ? kenapa kamu menangis?" tanya Arul dengan suara begitu halus yang begitu menenangkan.