webnovel

bertahan lah diriku

aku adalah Rehman surwato,aku adalah salah satu pasukan dari negara kepulauan,aku dilatih untuk menjadi pasukan yang kuat untuk melindungi negara ku,suatu hari aku mendapatkan sebuah tugas untuk mengantarkan persedian dengan menggunakan helikopter pengangkut."oii budi masih lama lagi kita sampai tujuannya?" (budi)"masih lama kira kira 2 jam lagi kita sampai".(rio)"haaah aku rindu dengan kampung halamanku"(Rehman)"bukan kau saja yang rindu kami semua juga rindu" (yunus)"aku tidak rindu"(rehman)"apakah aku terlihat peduli?hahah" saat kami sedang berbincang-bincang tiba-tiba ada tembakan dari bawah yang berasal dari pasukan pemberontak,tidak tinggal diam kami pun membalas tembakkan mereka.(rio)"dasar anjing sialan makan nih"(budi)"arrgh aduh sakit sekali" (yunus)"budi tertembak cepat bantu dia!!!" tembakan para pemberontak berhasil membuat mesin helikopter rusak dan menjadi tidak terkendali dan membuat helikopter kami jatuh ke dalam hutan belantara dan benturan tidak dapat terelakkan,(semua orang)"aaarrrghhhh" duarrrrr helikopter jatuh, aku ntah bagaimana selamat tapi sayang kaki ku terkilir dan membuat tak bisa berjalan untuk sementara,saat kulihat banyak teman ku mati,dan kulihat rio sedang berusaha untuk melepaskan diri dari badan helikopter yang menindih kakinya,saat aku hendak bangkit dan membantu Rio aku melihat ada beberapa orang yang tak di kenal mendekati rio dan mereka menembak rio sampai rio mati,karena sangking takutnya diriku,kuberusaha untuk melarikan diri dengan berguling memasuki sebuah lubang yang cukup muat untuk satu,namun sayang saat ku memasuki lubang itu aku tidak sengaja membuat suara dan membuat salah satu pemberontak mendekati lubang untuk mengecek nya,saat itu aku sudah menyiapkan pistol untuk menembak siapapun yang mendekati ku, saat pemberontak itu hendak melihat ku ada suara tembakan dari arah berlawanan yang ternyata itu adalah yunus yang sedang berlari kehutan sambil menembak ke arah pemberontak,para pemberontak itu pun mengejar yunus.(pemberontak)"cepat kejar dia dan bunuh!!!" saat ku lihat keadaan sudah aman kucoba untuk bangkit dan mengobati kaki ku berserta luka-luka yang ku alami dengan kotak P3K yang masih utuh,dan aku juga mengambil persediaan yang masih utuh, seperti makanan dan minuman dan senjata berserta amunisi,dan obat-obatan untuk jaga -jaga jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan,ku juga mencoba untuk menghubungi markas komando batalion namun sayang alat komunikasi nya rusak dan aku tidak bisa berbuat apa-apa,aku berjalan kearah barat dengan kaki yang pincang untuk beberapa saat,aku menemukan sebuah sungai dan menceburkan diriku kesungai dan membasuh tubuhku."aaah betapa buruknya nasib ku, mengapa aku harus mengalami ini semua?"ku sambil berdoa dan meminta perlindungan dari Allah SWT" ya Allah lindungilah aku" lalu ku melanjutkan perjalanan ku mengikuti aliran sungai yang mana katanya jika kita tersesat dan menemukan sungai dan mengikuti aliran sungai kita bisa menemukan pemukiman,"kuharap aku dapat menemukan sebuah pemukiman agar dapat menghubungi markas komando batalion dan meminta jemputan, sebenarnya aku juga bisa menunggu di bangkai helikopter tadi namun itu bisa beresiko karena para pemberontak bisa saja kembali kesana" setelah 1 jam berjalan aku menemukan sebuah rumah kayu kukira itu adalah rumah penduduk setempat, ternyata itu merupakan tempat pemberontak,terlihat 7 orang pemberontak dengan 3 orang membawa senjata ak 47,dan sisanya adalah senjata api rakitan, didalam diriku bertanya-tanya bagaimana mereka bisa mendapatkan senjata-senjata itu?,"bagaimana cara diriku untuk menghadapi mereka?" disaat itu terlintas dipikiran ku untuk menggunakan granat tangan namum itu terlalu sulit karena dia bisa saja menemui lebih banyak pemberontak di saat itu aku melihat pondok kecil yang tak jauh dari lokasi pemberontak dan itu memberiku sebuah ide.