webnovel

Pembaptisan Petir

Sudah hampir sebulan Zang Lung berlatih bersama gurunya Dewa Obat, hampir semua pengetahuan dari sang guru sudah dikuasainya. Keahlian dalam meracik Pil sudah mencapai tingkat Master Alkemis demikian juga dengan keahliannya sebagai Tabib, penguasaan 2 teknik yang menunjang dalam keahlian pengobatan yaitu teknik Jari Dewa dan teknik Tapak Kapas sudah sepenuhnya dikuasai termasuk dalam hal penggunaan kedua teknik tersebut dalam bertarung.

"Muridku...!, kemajuanmu sudah sangat baik tapi ketahuilah bahwa diluar sana kamu akan terlihat hanya seperti seekor semut..., masih ada ratusan tahap tingkatan kekuatan diatasmu dan jumlahnya sama dengan banyaknya ikan dilautan...!" kata sang guru.

"Seperti yang ada dalam pengetahuanmu bahwa dunia kita ini terdiri dari 4 alam..., dengan kekuatanmu yang berada dipuncak Alam Tinggi yaitu Spiritual Kaisar tahap 10..., maka masih ada 40 tahapan lagi hingga kamu menerobos Ranah Kekuatan Alam Surgawi...!" kata sang guru menjelaskan.

"Murid mengerti guru...!" kata Zang Lung.

"Untuk saat ini kualitas kekuatanmu hanya efisien sebesar 60% dari kualitas kekuatan sejatimu...!, karena setiap mencapai kekuatan puncak dialam Fana dan dialam Tinggi harus melewati 'Pembaptisan Petir' dan untuk menerima pembaptisan harus keAlam yang lebih tinggi..., karena dialam Fana ini hanya ada Petir Biasa dan untuk Petir Langit adanya di Alam Tinggi...!" kata sang guru menambahkan.

#Tingkatan Petir Pembaptisan#

- Tingkat Kekuatan Ranah Alam Fana : Petir Langit berada di Alam Tinggi.

- Tingkat Kekuatan Ranah Alam Tinggi : Petir Dewa berada di Alam Surgawi.

- Tingkat Kekuatan Ranah Alam Surgawi : Petir Surgawi berada di Alam Surgawi.

- Tingkat Kekuatan Ranah Alam Maha Tinggi : Petir Asyura di Alam Maha Tinggi.

Petir Ashura mempunyai 2 jenis sesuai tingkatan Dewa :

- Petir Ashura Dewa Sejati.

- Petir Ashura Dewa Maha Tinggi.

"Walaupun tugas ini adalah kewajibanmu untuk pergi sendiri kesana...?, tapi aku sudah berada disini jadi tidak apa-apa aku membawamu untuk melihat-lihat Alam Tinggi...!, bersiaplah...!"

"Murid siap menjalankan perintah Guru...!" kata Zang Lung sambil mempersiapkan dirinya.

"Bagus...!", kata sang guru kemudian terlihat mulai menggerakkan kedua telapak tangannya.

Sebuah gerbang teleportasi antar Alam dengan pintu berwarna keemasan tiba-tiba muncul dihadapan mereka, setelah menyuruh sang murid untuk memejamkan matanya sang guru menggandeng tangan muridnya dan membuka pintu kemudian masuk kedalamnya. Ketika membuka matanya Zang Lung melihat hamparan padang rumput yang sangat luas melebihi luas Wilayah Tengah tempatnya tinggal, dan tiba-tiba langit berubah mendung kemudian menghitam terlihat puluhan cahaya kilat saling silang diantara awan gelap...,

"Bersiaplah muridku...! kau akan menerima 9 kali sambaran petir langit dan sambaran terakhir adalah petir langit yang terkuat...!, ini bentuk ujian dari langit apakah kamu sudah layak menggunakan kekuatanmu atau belum...!, dan ingatlah dengan teknik kutivasi Nafas Dewa seraplah Energi Kekuatan Petir Langit itu sebanyak yang kau mampu...!", kata guru menjelaskan.

Sambil duduk berposisi lotus Zang Lung mengalirkan Energi Spiritualnya keseluruh permukaan kulit dengan menggunakan teknik Perisai Dewa, dan mengaktifkan Kalung Dimensinya untuk siap menerima proses 'Kesengsaraan Petir Langit'. Kemudian,...

Jdeeerrr...!,

Jdeeerrr...!,

Jdeeerrr...!,

Jdeeerrr...!,

Kilatan sambaran petir langit sebanyak 4 kali beruntun mengenai tubuh sang bocah yang baru berusia 7 tahun, dan terlihat pakaiannya terkoyak-koyak hangus oleh sengatan petir tapi dia masih bertahan sambil menyerap energi petir tersebut.

Jdeeeeerrrrr...!,

Jdeeeeerrrrr...!,

Tubuh Zang Lung mulai bergetar kemudian dia menambah kekuatannya kembali untuk melindungi permukaan tubuhnya dengan Energi Spiritualnya,...

Jdeeeeeerrrrrr...!,

Jdeeeeeerrrrrr...!,

Aahhkkhhh...,

Tubuhnya terlihat menghitam, hangus karena setiap sambaran petir makin kuat dan dengan sisa kekuatannya dia menguras isi Danau Energi Spiritualnya sampai habis untuk melindungi tubuhnya,...

JDDEEEEERRRR...!

Akkkkhhhh..., Hoooeeekkkk...!,

Tubuh menghitam hangus terbakar tanpa sehelai pakaian yang sudah hangus ikut terbakar, dari sudut bibirnya terlihat mengeluarkan tetesan darah segar, tanah berumput disekitarnya hancur penuh lobang sedalam 5 meter dan kemudian terjadi gejolak energi yang sangat besar mendesak keluar dari dalam tubuhnya.

Bhhuumm...!, Spiritual Kaisar-20

Bhhuumm...!, Spiritual Kaisar-30

Bhhuumm...!, Spiritual Kaisar-40

Bhhuumm...!, Spiritual Kaisar-50

Bhhhuuummm...!, Kaisar Dewa Dunia-10

Hahh..., hahh...!,

Seiring selesainya mengalami Kesengsaraan Petir Langit yang dijalaninya maka secara resmi Zang Lung bisa menggunakan Kekuatan Ranah Alam Tinggi secara 100%, dan dengan tingkat kekuatannya saat ini sudah berada ditingkat Kaisar Dewa Dunia tahap 10 maka titngkat kekuatannya sudah memasuki Ranah Awal Alam Surgawi.

"Selamat muridku...!, sekarang kamu resmi menjadi seorang Kultivator Ranah Alam Tinggi...!, dengan tingkat yang sekarang kamu sudah berada di Awal Kekuatan Ranah Alam Surgawi..., dan juga kamu mendapatkan tambahan Kekuatan Elemen baru yaitu Elemen Petir tingkat Langit...!" kata sang guru menjelaskan.

"Terimakasih Guru...!, ini semua berkat bimbingan Guru...!" kata sang murid.

"Sekarang ikuti aku...!, tapi sebelumnya segel kekuatanmu sampai ketingkat Hawa Murni tingkat Puncak..., biar tidak menyolok...!" kata sang guru memperingati muridnya.

"Baik Guru...!" katanya kemudian memakai pakaian sederhana yang baru yang diambilnya dari dalam cincin dimensi kemudian mengikuti gurunya.

Berdua dengan kecepatan cahaya mereka melesat keluar dari padang rumput itu menuju kesebuah kota besar di Alam Tinggi, sesampainya mereka digerbang kota dengan membayar 5 keping emas perorang kepada penjaga gerbang mereka masuk berkeliling didalam kota. Zang Lung melebarkan pandangannya melihat suasana dan keberadaan penduduk kota itu, gaya hidup, sifat dan tingkat kekuatan mereka dan dari yang dilihat dan didengarnya ditambah penjelasan dari gurunya dia mencerna dan menyimpan semua pengetahuan itu didalam ingatannya.

Dewa Obat membawa muridnya berkeliling tidak hanya disebuah kota tapi diajaknya sang murid kebeberapa kota yang berada di Alam Tinggi tersebut, hal ini dilakukan oleh sang guru agar muridnya lebih mengenal suasana dan kehidupan di Alam Tinggi tersebut. Selama 2 hari Dewa Obat membawa sang murid berkeliling, dan setelah merasa puas dengan pengalamannya di Alam Tinggi mereka kembali ke Alam Fana dan muncul dari kekosongan tepat didalam pondok latihan Zang Lung.

"Nah..., sekarang kamu harus berusaha keras untuk lebih memperkokoh pondasi tubuhmu...!, dan juga aku akan memberikan kesempatan kepadamu untuk mulai menjalani kehidupan normal sebagai seorang Kultivator..., tapi ingat jangan menggunakan seluruh kekuatanmu dan mempertontonkannya diluar sana...!, gunakan sebatas tingkat Puncak Alam Fana saja...!" kata sang guru menjelaskan.

"Baik Guru...!, murid akan melaksanakan semua perintah dan petunjuk guru...!" kata Zang Lung dengan hormat.

"Bagus...!, kamu juga bisa memberikan beberapa petunjuk dalam latihan dan teknik-teknik sederhana yang bisa kamu buat dari turunan teknik-teknik milikmu..., terutama teknik Kultivasi yang saya lihat sangat dibutuhkan di Alam Fana ini...!" kata sang guru.

"Selain itu..., kamu jangan pernah melupakan latihanmu terutama untuk menguatkan pondasi tubuhmu agar tetap seimbang dengan tingkat kekuatan yang kamu miliki saat ini...!, setelah itu kamu harus bersiap untuk menerima Pembaptisan Petir Dewa di Alam Surgawi..., dan aku juga sudah manambahkan beberapa kitab teknik tingkat surgawi didalam cincin dimensimu...!, pelajari dan segera kuasai semua itu...!" kata sang guru menambahkan.

"Murid akan segera mempelajari semua tenik pemberian guru...!, tapi apakah murid juga bisa memberikan teknik tersebut kepada kedua orang tuaku...?" tanya sang murid.

"Tentu saja boleh..., tapi saya sarnkan kamu buat turunannya dan sederhanakan agar mudah bagi mereka untuk memahami dan menguasainya dengan cepat tanpa menurunkan tingkatan dari teknik-teknik tersebut...!" kata sang guru selanjutnya.

"Ohh..., baik guru...!, murid akan berusaha membuat teknik turunan yang sederhana dengan tetap mempertahankan tingkatan teknik-teknik tersebut...!" kata Zang Lung.

"Bagus...!, sebelum aku pergi ada sesuatu yang harus aku lakukan..." kata sang guru.