Setelah mengirimkan pesan suara tersebut Zang Lung kembali melakukan penyisiran kearah utara bagian punggung Gunung Es yang dari kejauhan dia mulai melihat bentangan lautan yang sangat luas didepannya, dia juga mendapati bahwa pantainya berada jauh dibawah dan dipisahkan oleh sebuah tebing yang curam padahal dia melihat banyak kawanan burung berbagai jenis yang membuat sarang ditebing tersebut. Zang Lung masih berjalan untuk melihat-lihat disekitar tebing yang curam tersebut kemudian dia merasakan adanya Aura Hewan Tingkat Tinggi disekitar tebing tersebut,...
Kwwaaakkk..., Kwwaaakkk...,
"Ahh..., tidak kusangka akan bertemu Hewan Tingkat Surgawi disini...!" kata Zang Lung dalam hati.
"Hmm..., bagaimana bisa Rajawali Penguasa Alam itu berada di Alam Fana ini...?, dan menurut perkiraanku usia mereka sudah ratusan tahun saat ini...!, ahh... sebaiknya aku periksa dulu...!" kata Zang Lung sambil bergerak perlahan menuju lokasi keberadaan Hewan Surgawi yang dirasakannya.
Dengan perlahan dia menuju kearah tebing yang dibawahya terdapat sarang burung Rajawali Penguasa Alam itu yang ternyata berada dibagian tengah tebing, dia kembali membuat tali spiritual dan mengikatnya kesebuah tonjolan batu besar dan ujung lainnya diikatnya kebagian pinggang tubuhnya. Dengan perlahan Zang Lung menuruni tebing dan melihat dengan jelas ada 2 ekor Rajawali Penguasa Alam yang sudah dewasa yang dia perkirakan sudah berumur 175 tahun dan ada 2 butir telur yang sedang diduduki oleh induknya, sementara sang jantan terlihat berjaga disisi sarang yang terbuat dari rangkaian ranting kayu.
"Hmm..., sesulit apapun aku harus mendapatkan mereka...!, yang hitam pasti jantannya dan yang putih adalah pasangannya dan sedang mengerami 2 butir telur calon Rajawali Penguasa Alam junior...!" Zang Lung bergumam dalam hati.
Dari jarak sekitar 500 meter Zang Lung melihat dengan jelas tubuh kedua Rajawali Penguasa Alam itu sudah terlihat sebesar 3 kali orang dewasa, kemudian dia berpikir sejenak untuk mencari ide terbaik demi mendapatkan kedua Hewan Surgawi tersebut. Rajawali Penguasa Alam adalah Hewan Tunggangan yang dapat terbang lama tanpa beristirahat dengan kecepatannya secepat cahaya serta dapat berevolusi menjadi sosok manusia saat tingkat kekuatannya telah berada ditingkat Kaisar Dewa Nirwana tahap 70, setelah beberapa saat memikirkan cara terbaik untuk mendapatkan buruannya itu Zang Lung kemudian membuat sebuah pijakan yang kokoh ditebing dimana dia berada. Selanjutnya dia mengerahkan Kekuatan Spiritualnya dan menggunakan teknik 'Cahaya Merah Bulan' untuk menarik satu-persatu kedua ekor Burung Raksasa tersebut,...
"Cahaya Meraih Bintang"
Whhuuuzzzz..., Zzhheeebbb...!,
Kwwaaakkk...,
Tap...!
Kwwaaakkk...,
"Tapak Kapas"
Zzhheeebbb...!,
Kwwaaakkk...,
Zang Lung menarik Rajawali Jantan itu kemudian segera menempelkan telapak tangannya diatas kepala sang Rajawali Penguasa Alam berbulu hitam itu untuk menjinakkannya dengan tekniknya 'Tapak Kapas', kemudian Zang Lung memberikan sepotong daging yang diambil dari dalam cincin dimensinya. Setelah itu dia melukai ujung jarinya dan memberi darahnya untuk diminum oleh Hewan surgawi itu sebagai tanda ikatan tuan dan hewan peliharaan,...
Kwwaaakkk...,
"Terima kasih tuan...!, sekarang saya siap untuk mengabdi kepada tuan...!" kata sang Rajawali Penguasa Alam tersebut.
"Burung baik...!, tunggu sebentar aku akan menarik istrimu kesini...!" kata Zang Lung yang dengan pengetahuannya bisa mengerti dengan bahasa Hewan Surgawi Rajawali Penguasa Alam tersebut.
Kwwaaakkk...,
"Baik tuan..., dan juga jangan melupakan telur-telur calon keturunan kami...!" kata sang Rajawali selanjutnya.
Dengan teknik yang sama Zang Lung kembali menarik Rajawali Penguasa Alam berbulu putih tersebut, dan dengan teknik yang sama juga dia menjinakkan si Rajawali putih tersebut dan mengadakan ikatan antara tuan dan hewan peliharan dengan darahnya.
Kwwaaakkk...,
"Terima kasih tuan...!, saya siap untuk mengabdi kepada tuan...!" kata sang Rajawali Betina dan berbulu putih .
"Burung baik...!, baiklah..., kalian berdua tunggulah sebentar aku akan menarik sarang dan calon anak-anak kalian...!" kata Zang Lung menjelaskan.
Kwwaaakkk..., Kwwaaakkk...,
"Terimakasih tuan...!, kami akan menunggu perintah tuan selanjutnya...!" kata para Rajawali Penguasa Alam tersebut bersamaan.
Terakhir Zang Lung menarik sarang burung Rajawali tersebut yang terbuat dari anyaman ranting kayu dan ditengah sarang terdapat 2 butir telur yang sudah sementara dierami oleh kedua induknya,...
"Nah sekarang kalian berdua bersama sarang dan telur-telur ini akan saya tempatkan didalam Dunia Jiwaku...!, dan untuk sementara..., kalian berdua tempati Istana yang berada disana...!, dan untuk urusan makanan silahkan kalian berburu secukupnya didalam dunia jiwaku...!, setelah urusanku beres aku akan menemui kalian nantinya...!" kata Zang Lung kepada para Hewan Surgawi tersebut.
Kwwaaakkk..., Kwwaaakkk...,
"Baik tuan...!, kami siap melaksanakan perintah tuanku...!" kata kedua Hewan Surgawi Rajawali Penguasa Alam tersebut.
Whhuuuzzz..., Whhuuuzzz...,
Kedua Hewan Surgawi tersebut dipindahkan Zang Lung keIstana yang berada didalam dunia jiwanya, dan selanjutnya dia melanjutkan penyisirannya untuk mencari hewan dan tanaman herbal lainnya. Zang Lung masih berjalan ditepi tebing punggung Gunung Es bagian sebelah utara, dan dia masih melihat bekas sarang kedua Rajawali Penguasa Alam yang sekarang telah menjadi hewan peliharaannya. Kemudian dia mengedarkan kesadaran spiritualnya kearah laut untuk mencoba merasakan keberadaan bahan logam atau mineral yang berada didasar laut sebagai bahan untuk membuat perlengkapan senjata tingkat Ilahi yang telah dibuatnya. Jenis Batu Giok Laut adalah sasaran utama untuk didapatkannya, karena menurut petunjuk dari Gurunya Dewa Naga bahan Batu Giok Laut merupakan jenis bahan keras dan kuat yang juga dapat dibuat berbagai macam barang yang berguna untuk kehidupan.
Setelah beberapa waktu mencari dia belum merasakan keberadaan bahan yang dicarinya, kemudian dia menetapkan route pencariannya dimulai dari sebelah kiri dan dia bergerak kearah sebelah kanan sambil tetap mengedarkan kesadaran spiritualnya kearah laut. Zang Lung telah menandai luas pencariannya disetiap 1 kilometer agar dia tidak kehilangan arah pencariannya, sudah 2 jam mencari dan sudah sepanjang 10 Kilometer kearah sebelah kanan dia bergerak dari lokasi awalnya tapi belum menemukan bahan yang dia cari. Kemudian dengan Kekuatan Spiritualnya dia terbang kearah depan sejauh 2 km lagi dan berbalik menyisir kearah kiri menuju titik awal, sudah sekian lama dia terbang diatas laut menyisir setiap jengkal kedalaman dasar laut untuk menemukan bahan Batu Giok Laut ataupun bahan logam dan mineral lainnya tapi belum ditemuinya.
Tanpa berputus asa dia meluaskan jangkauan Kesadaran Spiritualnya sampai sejauh 50 km dan akhirnya secara samar-samar dia merasakan keberadaan sebuah pulau kecil, pulau yang hampir tidak terdeteksi itu berada diarah timur dari sisi punggung Gunung Es dengan jarak dari tebing kepulau kecil itu sejauh 30 km. Segera dia melesat terbang menuju kearah pulau kecil itu dan mendarat diatas sebuah sebuah tonjolan batu karang yang ada kalanya tertutup air laut jika ada gelombang tinggi yang melintas diatasnya. Zang Lung berdiri diatas tonjolan batu karang tersebut yang besarnya tidak lebih besar dari pondok latihannya dan ketika gelombang melintas akan ada air laut setinggi betis yang menyapu kakinya, Kemudian Zang Lung menempelkan telapak tangannya diatas batu karang itu untuk merasakan dan melihat besaran batu itu dan kandungan yang terdapat didalamnya.
Dia melihat dasar gunung batu tersebut berada dikedalaman 1 kilometer lebih, dan luas dasar gunung batu itu hampir sama besarnya dengan Gunung Es, dan yang membuat Zang Lung terkejut adalah isi gunung batu tersebut dimana semua lapisan kulit luar gunung batu itu mengandung bahan logam Baja Karbon dan Biji Besi Putih. Dibagian dalam sebelah atas terdapat banyak bahan Batu Giok berbagai jenis dan warna mulai berwarna putih, kuning dan hijau, terus kebagian tengah sampai kedasar gunung terdapat kandungan berbagai macam mineral dan bahah logam yang sudah membatu mulai dari Emas sampai Batu Intan serta lapisan Batu Giok Laut berwarna Biru Tua yang luasnya hampir sama dengan luas Desa Kun Zang.
"Hahh..., ini baru temua harta besar...!, hahaha..." Zang Lung bergumam dalam hati sambil tersenyum sumringah.
Kemudian dia menyelam menuju dasar laut mengikuti dinding tebing gunung batu tersebut, sesampainya didasar laut dia masih bisa melihat ketinggian gunung tersebut dan luas kaki gunung batu dihadapannya. Kemudian mengerahkan seluruh Kekuatan Spiritualnya untuk mengangkat gunung batu tersebut untuk dia pindahkan dan masuk kedalam dunia jiwanya.
Kreeekkk..., Kraaakkk..., Kraaakkk...!,
Whhuuuzzz...!
Byuuurrr...,
Dalam sekejab gunung batu karang tersebut telah berpindah tempat kedalam dunia jiwa, dan diatas kepalanya dia melihat gelombang besar terjadi ketika ruang kosong dalam laut bekas gunung batu itu menyedot air laut dan saling bertabrakan menciptakan gelombang tsunami yang sangat besar. Zang Lung segera melesat keatas dan kembali keudara kemudian bergerak kearah Gunung Es, dan sesampainya disana dia beristirahat untuk mengembalikan Kekuatan denegri Spiritualnya dengan menelan 2 butir Pil Energi Tingkat Tinggi. Selama 2 jam dia beristirahat kemudian melanjutkan perjalananya untuk menyisir bagian lebih atas lagi menuju puncak Gunung Es yang suhunya bertambah dingin dan membeku, disepanjang perjalanan menuju puncak gunung Zang Lung masih bertemu dengan beberapa kelompok hewan seperti Serigala Es, Beruang Es dan Rusa Kutub.