Casa berjalan malas, dia lulus S1 sekarang, bukannya jalan-jalan pergi ke suatu tempat dengan yang dicintainya, Casa justru memilih berjalan-jalan malam hari tanpa siapapun.
Rio melupakam hari wisudanya, dia tidak datang, dan sibuk dengan pekerjaannya. Ini memang terlihat sangat miris, membuatnya hampir mati kelelahan dan tidak nyaman pada sesuatu.
"Kak, aku merasa menyesal memilikimu."
"Sebab ada dan tidak adanya kakak, semuanya terlihat sama saja. Tidak ada yang berubah, berguna dan perlu dibanggakan. Kak Rio benar-benar terlihat biasa saja tanpa ada satu kali saja hal romantis ada di kepalaku," gumam Casa memperjelas bagaimana brengseknya Rio disaat-saat keduanya menjalin hubungan.
"Oh, kamu menginginkan siapa?" Casa memutar bola matanya malas, bodohnya dia bebricara sendiri, menghakimi dirinya sendiri lalu kembali berbicara dengan jelas jika dia membenci seseorang yang baginya hidup dan kebahagiaannya juga.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com